Yang mana masyarakat mengalami perputaran ekonomi dan mengalami kenaikan penghasilan, walaupun memang struktur pemerataannya berbeda.
Kondisinya akan sangat parah dan sangat buruk apabila ekonomi Indonesia mengalami resesi. Berarti akan banyak masalah di dalam sektor produksi, sehingga mengalami penurunan dari sisi produksi dan penjualan.Â
Jika industri aktivitasnya berhenti, maka secara otomatis akan ada PHK dan otomatis juga ada banyak keluarga yang kehilangan penghasilan.Â
Sebaliknya, selama ekonomi Indonesia masih tumbuh. Maka selama itu, ada potensi untuk dibukanya lapangan kerja baru, sehingga masyarakat masih bisa mendapatkan pekerjaan.Â
Yang menariknya, jika dilihat dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sisi pengeluaran. Maka sektor konsumsi adalah sektor penyumbang pertumbuhan yang sangat besar. 51,47% dari nilai produk domestik bruto disumbang oleh sektor konsumsi rumah tangga.Â
Berikutnya disumbang  oleh sektor PMTB sebesar 27,31%, dan ekspor hanya menyumbang 24,68%. Â
Dari segi struktur tak kalah menarik juga, yaitu sektor konsumsi menyumbang 2,92%. Artinya pertumbuhan ekonomi Indonesia  yang nilainya 5,44% tersebut, ditopang 2,92% oleh sektor konsumsi.Â
Sederhananya begini. Selama masyarakat Indonesia makan, minum dan melakukan aktivitas, ekonomi Indonesia itu sudah tumbuh sekitar 2,92%. Kemudian berikutnya ditopang oleh sektor ekspor sebesar 2,4%.Â
Nilai ekspor ini dapat kita pahami bahwa hari ini Indonesia mendapatkan manfaat yang sangat luar  biasa dari kenaikan harga komoditas, sehingga pertumbuhan nilai ekspornya sangatlah tinggi.Â
Itulah pemaparan ringkas tentang kondisi ekonomi Indonesia hari ini dan apa pengaruhnya bagi kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H