Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Pengangguran
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan sesekali kalian mengeluh tentang kehidupan, bersyukurlah kalian kepada sang pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,44 Persen, Apa Pengaruhnya bagi Kita?

13 Agustus 2022   23:53 Diperbarui: 15 Agustus 2022   17:46 1269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ekonomi digital. (sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Di tengah dunia yang sedang tidak baik dan tidak kondusif ini, ada kabar baik tentang ekonomi Indonesia. BPS telah merilis mengenai kinerja perekonomian Indonesia pada triwulan kedua ini. 

Menurut data BPS bahwa ekonomi Indonesia tumbuh 5,4%, sementara tingkat inflasi di Indonesia per juni 2022 diketahui nilainya sebesar 4,4%. 

Mungkin kalian semua sering mendengar data itu. Atau mungkin kalian semua kurang begitu paham, apa sih maksud ekonomi tumbuh dan apa makna dari inflasi itu? 

Kali ini saya ingin memaparkan tentang makna dibalik pertumbuhan ekonomi dan korelasinya dengan angka inflasi. Serta apa yang harus kita lakukan dalam menyikapi kondisi ini.

Apa itu Pertumbuhan Ekonomi

Angka pertumbuhan ekonomi diperoleh   dengan membandingkan nilai PDB dari satu periode waktu dengan periode sebelumnya. PDB atau Produk domestik bruto merupakan nilai  akhir dari barang dan jasa yang diproduksi pada kurun waktu tertentu oleh sebuah negara. 

Misalnya begini:

Katakanlah Ahmad mempunyai sebuah usaha, ia memiliki pabrik yang menghasilkan sebuah produk. Pada periode bulan April hingga Juni tahun 2022, Ahmad berhasil memproduksi 10,5 juta. 

Kemudian pada periode yang sama pada bulan April hingga bulan Juni tahun 2021 yang lalu artinya setahun yang lalu, Ahmad menghasilkan produk 10 juta. 

Jika dilihat dari perbandingannya, pada tahun 2021 dan pada 2022 berarti produknya meningkat sebanyak 500 ribu. Peningkatan inilah yang disebut sebagai pertumbuhan ekonomi. 

pertumbuhan-62fa203008a8b55e6d228952.jpg
pertumbuhan-62fa203008a8b55e6d228952.jpg

ilustrasi aktivitas industri. (sumber: KOMPAS.ID/Supriyanto)

Kemudian untuk menghitung persentase dari pertumbuhan bisnis Ahmad adalah 500 ribu dibagi 10 juta, maka akan menghasilkan 5%. Kurang lebih seperti itulah proses menghitung pertumbuhan ekonomi sebuah negara.

Pertumbuhan ekonomi juga dapat kita maknai, bahwa peningkatan pendapatan dari unit produksi atau aktivitas ekonomi yang ada pada sebuah negara. Dalam konteks negara seperti itulah kondisinya. 

Ketika ekonomi sebuah negara tumbuh, maka perputaran ekonominya naik. Ada potensi kenaikan pendapatan, baik itu yang diperoleh oleh warga negara, pemerintah dan semua pelaku ekonomi yang ada di sebuah negara tersebut.

Artinya, negara yang ekonominya tumbuh mempunyai potensi memberikan tambahan penghasilan kenaikan income untuk warganya, serta bagi para pelaku ekonominya. Bahkan semua orang yang ada dalam sebuah negara itu akan semakin sejahtera. 

Menjadi menarik ketika kita membandingkan antara pertumbuhan ekonomi dengan inflasi. Kita tahu bahwa pertumbuhan ekonomi dapat kita maknai sebagai kenaikan penghasilan atau kenaikan income. 

Kenaikan income tersebut bersumber dari kenaikan nilai produksi. Sementara inflasi dapat kita maknai sebagai kenaikan harga atau turunnya daya beli masyarakat dan turunnya nilai uang jika ditukar dengan sebuah barang.

Sebagai contoh.

Katakanlah Andi memiliki penghasilan 10 juta, kemudian bulan ini ia mendapatkan kenaikan penghasilan sebesar 500 ribu. Jadi total penghasilan yang ia terima bulan ini adalah 10,5 juta, artinya Andi mendapatkan kenaikan penghasilan sebesar lima persen. 

Ternyata di bulan ini juga terjadi kenaikan harga secara umum besarnya 4%. Jika biasanya Andi belanja dengan nilai 10 juta, maka pengeluaran Andi di bulan ini meningkat menjadi 10,4 juta. 

Karena bulan ini Andi mendapatkan tambahan gaji 500 ribu sehingga total penghasilannya menjadi 10,5 juta, sementara pengeluarannya menjadi 10,4 juta. Maka sisa uang yang didapat oleh Andi hanyalah 100 ribu.

***

Begitu juga dalam konteks pertumbuhan ekonomi sebuah negara, kita perlu melihat lebih objektif dalam membandingkan antara angka pertumbuhan ekonomi dengan angka inflasi. 

Indonesia sendiri memiliki angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,44%, sementara inflasinya sebesar 4,4%. Artinya secara real ekonomi Indonesia hanya tumbuh sebesar 1,04%. 

Satu hal yang patut kita syukuri adalah ekonomi Indonesia masih tumbuh, walaupun inflasi juga naik. 

Setidaknya ini masih lebih baik, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi jika dibandingkan dengan inflasinya. Kondisi yang berbeda banyak dialami oleh negara-negara lain di dunia ini. 

ikustrasi pertumbuhan ekonomi (sumber shutterstock by kompas)
ikustrasi pertumbuhan ekonomi (sumber shutterstock by kompas)

Di beberapa negara bahkan mengalami resesi, yaitu sebuah kondisi dimana kinerja perekonomian mereka menurun. 

Bahkan kondisi inflasi juga sedang merajalela pada beberapa negara. Untuk lebih detailnya kalian bisa mengunjungi artikel saya yang ini: Inflasi Merajalela dan Resesi di Depan Mata  

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Bagi Kita

Secara pribadi pengaruhnya sangat besar, artinya ketika ekonomi tumbuh maka aktivitas industri, aktivitas perdagangan dan aktivitas ekonomi masih tumbuh. 

Yang mana masyarakat mengalami perputaran ekonomi dan mengalami kenaikan penghasilan, walaupun memang struktur pemerataannya berbeda.

Kondisinya akan sangat parah dan sangat buruk apabila ekonomi Indonesia mengalami resesi. Berarti akan banyak masalah di dalam sektor produksi, sehingga mengalami penurunan dari sisi produksi dan penjualan. 

Jika industri aktivitasnya berhenti, maka secara otomatis akan ada PHK dan otomatis juga ada banyak keluarga yang kehilangan penghasilan. 

Sebaliknya, selama ekonomi Indonesia masih tumbuh. Maka selama itu, ada potensi untuk dibukanya lapangan kerja baru, sehingga masyarakat masih bisa mendapatkan pekerjaan. 

Yang menariknya, jika dilihat dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sisi pengeluaran. Maka sektor konsumsi adalah sektor penyumbang pertumbuhan yang sangat besar. 51,47% dari nilai produk domestik bruto disumbang oleh sektor konsumsi rumah tangga. 

Berikutnya disumbang  oleh sektor PMTB sebesar 27,31%, dan ekspor hanya menyumbang 24,68%.  

Dari segi struktur tak kalah menarik juga, yaitu sektor konsumsi menyumbang 2,92%. Artinya pertumbuhan ekonomi Indonesia  yang nilainya 5,44% tersebut, ditopang 2,92% oleh sektor konsumsi. 

Sederhananya begini. Selama masyarakat Indonesia makan, minum dan melakukan aktivitas, ekonomi Indonesia itu sudah tumbuh sekitar 2,92%. Kemudian berikutnya ditopang oleh sektor ekspor sebesar 2,4%. 

Nilai ekspor ini dapat kita pahami bahwa hari ini Indonesia mendapatkan manfaat yang sangat luar   biasa dari kenaikan harga komoditas, sehingga pertumbuhan nilai ekspornya sangatlah tinggi. 

Itulah pemaparan ringkas tentang kondisi ekonomi Indonesia hari ini dan apa pengaruhnya bagi kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun