Nama : Muhammad Fatahillah Darma Husadha
NIM : 43222010005
Jurusan : Akuntansi
Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak
Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi & Etik
Universitas Mercu Buana
LATAR BELAKANG
Serat Wedha Tama seolah-olah belajar tentang kehidupan praktis, kehidupan lahiriah yang diliputi kebajikan, seperti mengikuti aturan keluarga, peraturan pemerintah, aturan agama, pendidikan rendah, Mendidik anak, mempunyai cita-cita luhur, cinta tanah air, dan kendali keinginanmu, berbudi pekerti dan menjauhi budaya jahat, dengan kata lain ajaran ini merupakan syariat lahiriah yang disertai akhlak mulia.
Serat Wedha Tama terdiri dari tiga suku kata, Serat, wedha dan tama. Serat artinya menulis atau berkarya dalam bentuk tulisan, wedha artinya ilmu atau pengajaran, dan tama berasal dari kata utama yang artinya baik, luhur atau mulia.
Dengan demikian, Serat Wedha Tama dimaksudkan sebagai karya sastra yang berisi ilmu pengetahuan untuk dijadikan bahan ajar untuk mencapai keutamaan dan keluhuran hidup dan kehidupan  manusia.
Karya sastra berupa sastra tradisional Jawa  (Tembang) yang mengandung filsafat Jawa ini  ditulis oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (K.G.P.A.A.) Mangkunagara IV pada tanggal 3 Maret 1811 di Surakarta.