Performance appraisal atau Penilaian Kinerja adalah gerakan untuk mensurvei dan menilai prestasi, kapasitas, dan melihat perkembangan karyawan. Gerakan ini sebenarnya harus diselesaikan oleh masing-masing organisasi untuk menilai pekerjaan dan meningkatkan kegunaan pekerja.
Evaluasi kinerja harus dilakukan dengan baik agar organisasi dapat mengetahui seperti apa peningkatan peran dari setiap karyawan. Apabila hal ini tidak dilakukan dapat menyebabkan penurunan kemanfaatan pekerja yang tentunya dapat merugikan organisasi. Pihak terlampir akan menjelaskan secara lengkap mengenai ujian eksibisi mulai dari definisi hingga siklus pelaksanaannya.
Apa itu penilaian kinerja?
Serupa yang telah sempat dibahas di atas, evaluasi kinerja merupakan sesuatu penilaian serta evaluasi yang dicoba kepada karyawan buat mengenali semacam apa keahlian yang dimilikinya serta mengukur produktivitas sepanjang bekerja. Evaluasi kinerja tidak cuma hendak menolong industri buat tingkatkan produktivitas karyawannya saja, namun pula dapat berguna buat pengembangan diri dari para karyawannya.
Evaluasi kinerja mempunyai sebagian definisi bagi para pakar. Salah satu definisi evaluasi kinerja bagi Dessler merupakan penilaian kinerja dari karyawan secara relatif di waktu dikala ini ataupun yang sudah dicoba dengan disesuaikan bagi standar prestasi. Setelah itu, bagi Handoko, evaluasi kinerja merupakan metode buat mengukur donasi tiap karyawan di dalam suatu organisasi. Rivai pula sempat membagikan definisi buat evaluasi kinerja, ialah proses penetapan uraian bersama menimpa apa yang hendak dicapai.
Kriteria efektivitas penilaian kinerja
Evaluasi kinerja jua mempunyai sebagian kriteria ataupun ketentuan dalam proses penerapannya. Berikut ini sebagian kriteria yang wajib Kamu tahu.
1. Sensitivitas
Kriteria awal ialah sensitivitas. Dalam kriteria ini, sistem evaluasi yang dicoba sepatutnya dapat membagikan perbandingan di antara pegawai yang benar efisien serta tidak efisien.
2. Dapat diandalkan
Selanjutnya ada sifat dapat diandalkan, yakni dari hasil penilaian yang diperoleh harus menunjukkan konsistensi yang besar. Tidak cuma itu, sistem yang digunakan buat prosesnya harus bisa diandalkan dan dipercaya telah mengenakan tolak ukur yang akurat, objektif, wajar, dan tidak berubah- ubah.
3. Relevan
Kriteria daya guna evaluasi kinerja berikutnya merupakan relevan. Dikala dalam proses evaluasi kinerja, wajib ada kaitan yang sangat jelas antara standar tampilan kerja serta tujuan utama dari industri.
4. Kepraktisan
Berikutnya terdapat kepraktisan, ialah sanggup dengan gampang guna dipahami serta digunakan. Prosesnya wajib dipahami, baik oleh manajer serta karyawan, dan bahasa yang digunakan jelas serta tidak rumit.
5. Dapat diterima
Watak bisa diterima ialah tiap sikap kerja yang dinilai bisa diterima oleh pihak industri serta karyawan.
Seperti apa proses penilaian kinerja?
Proses evaluasi kinerja mempunyai sebagian proses yang wajib dicoba. Memanglah sepatutnya aktivitas yang satu ini dicoba secara selalu supaya dapat mengenali tingkatan produktivitas dari karyawan. Berikut ini proses dalam evaluasi kinerja.
1. Analisis pekerjaan
Langkah analisis pekerjaan ini diawali dari menganalisis jabatan. Analisis pekerjaan hendak lebih gampang buat mengenali jabatan ataupun posisi dari karyawan. Jadi, mereka pula hendak lebih gampang dikala menarangkan semacam apa pekerjaannya, tanggung jawab apa saja yang dipunyai, dan semacam apa kondisinya dikala bekerja.
Proses analisis pekerjaan berarti sekali sebab dapat jadi bawah dari penetapan standar serta penilaian. Tidak hanya itu, dapat dikenal semacam apa uraian dari karyawan menimpa tugas pekerjaannya dan tanggung jawab yang dipunyai.
2. Sistem penilaian kinerja
Proses evaluasi kinerja sesungguhnya mempunyai 4 tata cara yang butuh diterapkan. Awal, terdapat tata cara behavioral appraisal system ataupun evaluasi kinerja yang fokus pada evaluasi tingkah laku. Setelah itu, terdapat tata cara personal/ performer appraisal system, ialah evaluasi kinerja yang fokus pada watak orang karyawannya.
Ketiga merupakan tata cara result oriented appraisal system, ialah evaluasi kinerja yang cuma memandang hasil pekerjaannya. Terakhir, terdapat tata cara contingency appraisal system, ialah evaluasi kinerja atas campuran sebagian hal, mulai dari tingkah laku, watak, serta hasil kerjanya. Dari keempat tata cara evaluasi kinerja tersebut, industri dapat memakai sebagian di antara lain buat mengevaluasi dan mengukur hasil kinerja dari para karyawannya.
3. Standar kinerja
Proses evaluasi kinerja berikutnya ialah dilihat dari standar kinerja. Perihal yang satu ini digunakan buat menyamakan hasil kerja dengan standar yang telah didetetapkan oleh industri. Hasil dari perbandingan tersebut dapat membuat industri mengenali semacam apa kinerja serta produktivitas dari para karyawannya.
Perbandingan standar kinerja ini hendak membagikan cerminan jelas apakah karyawan sudah melaksanakan pekerjaan cocok dengan standar yang telah didetetapkan ataupun belum. Tetapi, standar kerja yang diberikan haruslah terbuat secara khusus, realistis, terukur, serta gampang dimengerti. Bila industri memakai standar yang sangat besar, hingga pastinya dapat membuat karyawan merasa kesusahan buat penuhi standar tersebut.
Manfaat dari penilaian kinerja
Proses evaluasi kinerja memanglah mempunyai beberapa khasiat yang baik untuk buat karyawan ataupun perusahaannya. Inilah sebagian khasiat yang dapat diambil dari evaluasi kinerja yang dicoba secara tertib.
• Meningkatkan produktivitas dari karyawan. Sehingga, apabila terdapat karyawan yang berprestasi, dapat langsung diberikan apresiasi.
• Membuat komunikasi antara pihak karyawan serta industri jadi lebih baik.
• Mencegah terdapatnya kesalahpahaman yang berkaitan dengan mutu serta hasil kerja yang telah dicoba.
• Dapat membagikan data yang jelas menimpa hasil pekerjaan yang telah dicoba oleh karyawan.
Seperti itu uraian pendek mengenai apa itu evaluasi kinerja dan proses yang dicoba buat mengukur hasilnya. Aktivitas ini memanglah mampu menambah produktivitas dari karyawan. Tidak hanya itu, terdapat metode lain yang dapat dicoba buat tingkatkan produktivitas serta kinerjanya, ialah dengan kerap melaksanakan dialog ataupun brainstorming.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H