Berbahagialah mereka yang duduk...
Yang duduk dengan kediriannya...
Yang duduk dengan hatinya...
Yang duduk dengan akalnya...
Yang duduk dengan seluruh kesadarannya...
Bersenang hatilah mereka yang duduk...
Yang duduk dengan daya fikirnya...
Yang duduk dengan ketajaman nuraninya...
Yang duduk, dan kembali duduk, dengan kritiknya terhadap dunia...
Sungguh tidak ada yang beres begitu saja tentang dunia ini....
Ku terpanggil untuk mengkritiknya...
Sungguh realitas itu kadang menakutkan...
Ku dipanggil untuk menghadapinya...
Mungkin, bagiku, sepi adalah teman, sepi adalah nasib...
Ku rangkul dan ku peluk sang sepi...
Karena sepi adalah kawan dari hewan yang berpikir...
Sepi, keindahan yang menakutkan bagi banyak insan...
Dan karena ku berakal, ku terpaksa merangkulnya...
Aku, ditakdirkan untuk memeluk sepi, bahkan di tengah keramaian...
Aku siap! Aku pertegas, aku siap!
Sebagaimana  Gie katakan, ku memilih menjadi manusia merdeka...
Diriku pun demikian!