Sungguh realitas itu kadang menakutkan...
Ku dipanggil untuk menghadapinya...
Mungkin, bagiku, sepi adalah teman, sepi adalah nasib...
Ku rangkul dan ku peluk sang sepi...
Karena sepi adalah kawan dari hewan yang berpikir...
Sepi, keindahan yang menakutkan bagi banyak insan...
Dan karena ku berakal, ku terpaksa merangkulnya...
Aku, ditakdirkan untuk memeluk sepi, bahkan di tengah keramaian...
Aku siap! Aku pertegas, aku siap!
Sebagaimana  Gie katakan, ku memilih menjadi manusia merdeka...
Diriku pun demikian!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!