Mohon tunggu...
Muhammad Farras Shaka
Muhammad Farras Shaka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Free mind, reflective, and critical.

Seorang terpelajar mesti adil sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tentang Kebebasan: Kemutlakan, Keterbatasan, dan Eksploitasi Kebebasan

10 Maret 2022   08:46 Diperbarui: 10 Maret 2022   15:05 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apabila kita memilih untuk berolahraga/membantu orang tua saya di toko, saya mesti melawan dorongan yang kuat untuk kembali tidur, akan tetapi dengan memilih untuk melawan dorongan tersebut, diri saya sebagai manusia bertambah martabatnya karena saya lebih memilih untuk melawan dorongan sesaat tersebut dibanding mengikutinya, dan kesadaran saya akan semakin tajam seiring saya terus-menerus memilih yang baik dibanding yang buruk. Dengan membiasakan untuk terus-menerus melawan dorongan-dorongan sesaat yang seringkali negatif, kesadaran moral saya akan semakin menajam. Ingat quotes "siapa diri saya ditentukan oleh apa yang saya lakukan sehari-hari, bukan apa yang saya lakukan pada saat-saat tertentu."

    2.  Membangun keinginan untuk terus-menerus belajar alias mendudukkan kesombongan 

Untuk membangun kesadaran moral dalam diri kita, kita perlu terus-menerus bersedia untuk belajar hal-hal baru, karena hanya dengan ini kita mampu menundukkan kesombongan kita sendiri. Begitu kita bersedia untuk terus-menerus belajar hal baru, wawasan kita akan semakin meluas sehingga tentunya kita memandang realita dengan pandangan yang tidak sempit dan kita menjadi tidak jumud dengan pandangan kita sendiri dan mampu menemukan kebenaran pada orang lain. 

   3. Membunuh ego-sentrisme dan membangun kepekaan sosial 

Sesungguhnya terlalu banyak permasalahan di dunia ini yang memerlukan penuntasan-penuntasan dengan berbagai cara, diri kita yang terdidik ini mendapatkan panggilan nurani untuk mengulurkan tangan kita dan "berkotor-kotoran dibawah" dan membawa kecerahan kepada mereka yang gelap. Ego-sentrisme hanya akan memperbanyak jumlah kerusakan di dunia ini, maka cara yang terbaik adalah dengan membangun kepekaan sosial kita sendiri.

"Bagiku ada sesuatu yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan: dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan."

-Soe Hok Gie-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun