Mohon tunggu...
Muhammad farhan A
Muhammad farhan A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa sastra indonesia

Kerja keras

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisahku di SMA

7 Januari 2022   08:45 Diperbarui: 7 Januari 2022   08:48 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namaku andreans. Aku kini tengah menempuh pendidikan di salah satu SMA Negeri di Jakarta. Aku tinggal bersama ayah ibu dan dua saudaraku. Aku anak kedua dari tiga bersaudara, abangku bernama farid, beliau sudah bekerja di salah satu perusahaan swasta di jakarta dan adikku airin, tengah belajar di pesantren salah satu di banten. 

Aku itu dijuluki oleh kawan-kawanku si "panglima tempur" padahal aku merasa biasa aja. Aku disegani semua siswa dan juga kakak kelasku. Aku juga punya banyak sahabat di sekolah, salah satunya adalah Daffa Akew dan Damar. Daffa Akew dan Damar itu orangnya baik, ramah tapi juga sering jail, pokoknya asik deh. Aku sama daffa akew itu sudah sahabatan sejak kami duduk di SMP. Kalau damar sejak masuk SMA.

Hingga suatu ketika kami pun di serang sekolahan lain hingga kaca kelas lantai bawah terkena batu lemparan oleh musuh sekolah kami. Para siswa-siswi saling berhamburan keluar kelas takut akan terjadi yang tidak di inginkan. Pihak sekolahpun tidak tinggal diam, kepala sekolah pun menyuruh pak wawan salah satu staff guru untuk menelefon polisis agar tidak semakin buruk. Akhirnya polisipun datang ke sekolah kami, tapi sayangnya para sekolahan yang tadi menyerang kami sudah dulu pergi etah kemana. Ahkhirnya polisi minta keterangan guru apa yang tadi sudah terjadi.

Di kantin belakang, aku memesan minum jus lemon tea,lalu disamperin oleh daffa akew dan damar serta teman-teman lainnya, ia bertanya kepadaku soal yang barusan terjadi disekolah.

"Gimana ndre, udah kelewatan ini!" ujar daffa yang begitu sedikit emosi.

"Apakah setelah pulang sekolah kita balikin?!!!" arhan juga berkomentar setelah daffa bertanya.

Aku yang saat itu sedang emosi memukul meja kantin, membuat siswa-siswi kaget semua yang ada di kantin. Lalu akew langsung mengusap-ngusap pundakku agar aku sedikit tenang. Aku ngomong kepada teman-temanku untuk menyerang setelah pulang sekolah ini. Aku langsung beranjak meninggalkan teman-temanku yang ada di kantin itu menuju ruang kosong yang ada di belakang kelas 10.

Tak lama setelah aku beranjak dari tempat itu, aku melihat perempuan cantik ayu dan juga manis. kami pun berpas-pasan, dia masuk ke kelas 10 aku baru melihatnya. Ketika itu aku ingat perkataan akew katanya ada anak baru pindahan dari bandung perempuan katanya manis cantik kelas 10 mipa5. Aku mau berkenalan dengnnya tapi aku tidak pede soal yang namanya cinta. Aku langsung memutarkan badan menuju akew, aku ingin minta informasi ke akew untuk mencari tahu siapa nama perempuan itu.

Setelah ada akew aku gugup menanyakan siapa nama perempuan itu, akhirnya aku nanya aja ke akew

"Kew, lu tau kan yang watu itu lu asih tau k gua soal perempuan kelas 10 itu?"

"hmm, ooh iyaa tau, kenapa ndre?" jawab akew.

Tiba-tiba daffa menyeletuk

"wih wih wih, kayaknya panglima tempur kita ada yang jatuh cinta nih" daffa meledekku sambil ketawa bersama akew dan kebetulan disitu ada damar juga, damar langsung berkata kepadaku.

"tumben, biasanya tidak pernah nanya-nanya soal perempuan" ucap damar sambil ketawa kecil.

Aku langsung menyangkal semua guyonan teman-temanku, aku berkata kepada mereka kalau baru saja aku melihat ada seorang perempuan yang mana baru pertama kali aku melihatnya dia masuk ke kelas 10 mipa 5.

"namanya sasha, tapi kalau nama bapaknya saya tidak tahu" sahut akew sambil ketawa kegirangan bersama daffa dan damar. Aku langsung menepuk palanya akew pakai buku tulis entah punya siapa yang ada di meja itu.

Aku memberikan tugas kepada mereka untuk mencarikan info siapa perempuan itu, lalu tiba-tiba daffa berdiri untuk memberikan hormat kepadaku disusul dengan akew dan damar.

"siaaaaap panglima tempur" ucap mereka bertiga sambil sedikit ketawa.

Bel pun berbunyi meunjukkan akan masuk setelah beristirahat, kami pun duduk di bangku masing-masing. Aku duduk dengan damar. Yang dimana damar itu agak pendiam dari si daffa dan juga akew, di belakangku ada si biang rusuh kelas maupun di satu sekolah ini, daffa dan juga akew. Tapi dari bertiga itu aku bersyukur mendapatkan teman yang sangat baik kadang juga kelakuannya minus.

Akhirnya bel pulang sekolah berbunyi. Kami langsung siap-siap untuk menyerang sekolahan yang tadi pagi menyerang sekolah kami. Burhan, kakak kelasku ia masuk menghampiriku berkata kalau yang nyerang tadi itu sekolah adiwijaya, salah satu sekolah negeri juga di Jakarta selatan. Dimana sekolah itu sudah

bebuyutan dari masa lalu yang dimana dikarenakan nyanyian yang saat itu lagi futsal sekolah adiwiyata menjelek-jelekan sekolah kami karena sekolah kami saat itu tertinggal 2-0 darinya. Setelah itu Burhan meninggalkan kelasku untuk mengumpulkan anak-anak lainnya agar mengumpul di warbir atau warung biru.

Aku daffa akew dan juga damar  bergegas meninggalkan kelas untuk pergi ke warung biru. setelah tiba di warung biru, disana sudah ramai siswa lainnya. Aku masuk dan duduk di sofa yang sudah di sediakan oleh Burhan. Daffa memesankan air untukku dan kaka kelas lainnya yang sedang duduk mengamati apa yang ingin saya nbicara. Aku memberikan arahan agar penyerangan ini tidak baik dan juga berjalan dengan lancar, agar guru-guru tidak tahu juga dengan polisi.

"Ndre, kita nyerang ke sekolahannya?" Ujar banar kaka kelas sekaligus temannya Burhan.

"lebih baik kita nyerang ke tongkrongannya, kalo ke sekolahannya kemungkinan guru-guru itu masih ada,takutnya mereka mentelfon polisi, gimana?" ucap aku yang mana ditanya sama banar.

"ya saya mah ikut aja atuh" daffa sambil minum tea jus.

"yasudah kalau begitu, ayu cepetan keburu mereka pada pulang"  jawab Burhan yang semangat.

Kami pun semua beranjak meninggalkan warung untuk menuju sekolah adiwijaya itu, kami semua naik motor ada yang berdua dan ada yang bertiga menaikan motrnya. Aku naik bersama daffa dan damar bersama akew, kami semua beriringan layaknya lagi touring, rame sekali hari itu.

Sampai di salah satu gang yang dimana di ujung sana itu tempat tongkrogan anak-anak adiwijaya itu sedang asyik-asyik minum, main gitar,main kartu remi,dan juga ada yang merokok. Tiba-tiba aku berteriak sambil lari menuju warung itu bersama kawan-kawanku,

"seraaaaaaang"

Lantas kagetnya semua anak-anak adiwijaya itu sehinga berlarian entah kemana arahnya, banyak sekali yang tertinggal hingga seperti tas gitar hp dan juga motornya ada juga baju mereka yang sedang digantung. Burhan pun membanting gitarnya dan akew mengambil baju anak sekolah adiwijaya yang sedang tergantung.

"huee, bau banget, bocah belom mandi berapa minggu ini" kata akew yang lagi nutupin hidungnya karena kebauan.

Aku melihat daffa sedang mengejar ia sendirian alhasil ketangkeplah anak itu lalu di pukul oleh daffa, tiba-tiba dafa ditendang oleh temannya sampai jatuh, aku bergegas bantuin daffa memukul orang itu dengan semua kekuatanku lalu ia memukul balik tapi ditangkis olehku, kemudian aku pukul dia sampai keluar darah entah di bibir atau di hidung. Setelah itu anak itu langsung pergi lari. Aku lngsung menghampiri daffa yang terjatuh akibat ditendang oleh anak adiwjaya.

"Buruan bangun" ucapku sambil menjulurkan tangan ke daffa agar cepat bangkit.

"thank'u brader" balas daffa sambil senyum kesakitan bokongnya.

Lalu semua anak adiwijaya lari terbirit-birit. Aku dan daffa menghampiri teman-teman lainnya dan mereka sedang menusuk-nusuk jok motor milik anak adiwijaya, ada yang membakar bajunya,dan juga ada yang membuang task ke got depan warung itu. aku ngomong ke mereka agar segera pergi dari sini.

"pergi woyy" ucap salah satu bapak-bapak sambil memgang kayu diangannya.

Kami pun sudah jalan menuju warung biru, sampai warung kami pun kelelahan ada yang langsung pulang juga ada yang mengobrol ada yang main gitar di luar, ada yang makan indomie juga dan ada yang tidur disofa. Saat itu aku berjalan menuju motorku yang tadi terparkir di depan warung, aku menaruh motorku pagi tadi karena telat masuk akhirnya pintu gerbang sekolah ditutup. Aku langsung tancap gas taro motor di warung biru dan masuk lewat samping sekolah dan memanjat tembok agar bisa masuk sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun