"Ndre, kita nyerang ke sekolahannya?" Ujar banar kaka kelas sekaligus temannya Burhan.
"lebih baik kita nyerang ke tongkrongannya, kalo ke sekolahannya kemungkinan guru-guru itu masih ada,takutnya mereka mentelfon polisi, gimana?" ucap aku yang mana ditanya sama banar.
"ya saya mah ikut aja atuh" daffa sambil minum tea jus.
"yasudah kalau begitu, ayu cepetan keburu mereka pada pulang" Â jawab Burhan yang semangat.
Kami pun semua beranjak meninggalkan warung untuk menuju sekolah adiwijaya itu, kami semua naik motor ada yang berdua dan ada yang bertiga menaikan motrnya. Aku naik bersama daffa dan damar bersama akew, kami semua beriringan layaknya lagi touring, rame sekali hari itu.
Sampai di salah satu gang yang dimana di ujung sana itu tempat tongkrogan anak-anak adiwijaya itu sedang asyik-asyik minum, main gitar,main kartu remi,dan juga ada yang merokok. Tiba-tiba aku berteriak sambil lari menuju warung itu bersama kawan-kawanku,
"seraaaaaaang"
Lantas kagetnya semua anak-anak adiwijaya itu sehinga berlarian entah kemana arahnya, banyak sekali yang tertinggal hingga seperti tas gitar hp dan juga motornya ada juga baju mereka yang sedang digantung. Burhan pun membanting gitarnya dan akew mengambil baju anak sekolah adiwijaya yang sedang tergantung.
"huee, bau banget, bocah belom mandi berapa minggu ini" kata akew yang lagi nutupin hidungnya karena kebauan.
Aku melihat daffa sedang mengejar ia sendirian alhasil ketangkeplah anak itu lalu di pukul oleh daffa, tiba-tiba dafa ditendang oleh temannya sampai jatuh, aku bergegas bantuin daffa memukul orang itu dengan semua kekuatanku lalu ia memukul balik tapi ditangkis olehku, kemudian aku pukul dia sampai keluar darah entah di bibir atau di hidung. Setelah itu anak itu langsung pergi lari. Aku lngsung menghampiri daffa yang terjatuh akibat ditendang oleh anak adiwjaya.
"Buruan bangun" ucapku sambil menjulurkan tangan ke daffa agar cepat bangkit.