Apakah jumlah telembuk (di) Indramayu sekarang sejumlah populasi perempuan Indramayu sekarang? Tentu tidak.
      Masyarakat miskin, anak perempuan yang putus sekolah karena hambatan biaya, anak perempuan yang dinikahkan karena orang tua kekurangan biaya memang ada. Janda muda, TKW yang pulang membawa oleh-oleh yang berupa anak hasil hubungan abu-abu memang ada. Perempuan bernasib buruk yang kemudian menjadi telembuk memang ada. Akan tetapi, tidak semua perempuan Indramayu bernasib demikian; putus sekolah, putus cinta, putus asa, lalu mereka jadi telembuk. Wadon Dermayu yang menjadi telembuk hanya sebagian kecil. Menjadikan sebagian kecil perempuan Indramayu untuk menjadi sampel yang mewakili semua perempuan Indramayu merupakan sesat pikir yang nyata.
      Alangkah lebih bijak jika lingkaran setan yang melilit wadon Dermayu kita urai dan lepaskan. Memanglah hal itu tidak mudah karena permasalahan yang menimpa perempuan Indramayu cukup kompleks. Permasalahan mereka bak benang kusut yang ruwet pisan. Namun, bukan berarti bahwa hal itu tidak mungkin dilakukan. Entah berapa lama guna lingkaran setan yang melilit perempuan Indramayu itu akan dapat kita lepas dan buang jauh-jauh. Namun, harapan pasti ada. Semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H