Mohon tunggu...
muhammad farhan
muhammad farhan Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Pelajar

Muhammad Farhan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jeleknya Citra Wadon Indramayu: Antara Kebenaran dan Sesat Pikir

30 Juni 2021   20:29 Diperbarui: 30 Juni 2021   21:20 1213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Apakah jumlah telembuk (di) Indramayu sekarang sejumlah populasi perempuan Indramayu sekarang? Tentu tidak.

            Masyarakat miskin, anak perempuan yang putus sekolah karena hambatan biaya, anak perempuan yang dinikahkan karena orang tua kekurangan biaya memang ada. Janda muda, TKW yang pulang membawa oleh-oleh yang berupa anak hasil hubungan abu-abu memang ada. Perempuan bernasib buruk yang kemudian menjadi telembuk memang ada. Akan tetapi, tidak semua perempuan Indramayu bernasib demikian; putus sekolah, putus cinta, putus asa, lalu mereka jadi telembuk. Wadon Dermayu yang menjadi telembuk hanya sebagian kecil. Menjadikan sebagian kecil perempuan Indramayu untuk menjadi sampel yang mewakili semua perempuan Indramayu merupakan sesat pikir yang nyata.

            Alangkah lebih bijak jika lingkaran setan yang melilit wadon Dermayu kita urai dan lepaskan. Memanglah hal itu tidak mudah karena permasalahan yang menimpa perempuan Indramayu cukup kompleks. Permasalahan mereka bak benang kusut yang ruwet pisan. Namun, bukan berarti bahwa hal itu tidak mungkin dilakukan. Entah berapa lama guna lingkaran setan yang melilit perempuan Indramayu itu akan dapat kita lepas dan buang jauh-jauh. Namun, harapan pasti ada. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun