Mohon tunggu...
Muhammad Fajar Setiawan
Muhammad Fajar Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - fajar

Jadilah Dirimu Sendiri dalam menggapai mimpi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menunggu Fajar

12 April 2020   22:15 Diperbarui: 12 April 2020   22:20 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diluar sana ombak laut bernyannyi berpadu dengan angin yang berhembus

Ikan ikan menari nari diatasnya dengan penuh senyuman manatap mentari

Awan berkumpul berdiskusi hujankah hari ini? Atau cerahkah hari ini?

Nyiur pohon kelapa melambai lambai kepada angin yang lewat dihadapannya

Mentari ditengah bumi terik di siang hari semua orang berteduh dari panasnya

Meneguk air es yang segar meneduhkan badan dan membuang lelah

Diantara insan pekerja itu pulang kerumah untuk santap siang dengan keluarga

Kebersamaan, kegembiraan, keriangan tak surut oleh teriknya sang surya

Sang surya mulai menyingsing, bumi mulai sejuk tapi tetap diterangi

Senyuman sang surya yang tak pernah redup menghiasi hari dengan keceriaan

Angin hangat memanaskan lingkungan, sehangat persahabatan dua orang sahabat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun