Kembalikan kampus yang senantiasa menjunjung tinggi kualitas bukan kuantitas. Maka, ketika Soekarno dicap radikal, Hatta dicap radikal, Sjahrir dicap radikal, H. Agus Salim dicap radikal, Cokroaminoto dicap radikal, Sarekat Islam dicap radikal, dan PNI dicap sebagai organisasi yang radikal, aku bangga ketika kampusku dicap sebagai kampus radikal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!