Kembalikan kampus yang senantiasa menjunjung tinggi kualitas bukan kuantitas. Maka, ketika Soekarno dicap radikal, Hatta dicap radikal, Sjahrir dicap radikal, H. Agus Salim dicap radikal, Cokroaminoto dicap radikal, Sarekat Islam dicap radikal, dan PNI dicap sebagai organisasi yang radikal, aku bangga ketika kampusku dicap sebagai kampus radikal.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!