Mohon tunggu...
MUHAMMADFADIL_43120010310
MUHAMMADFADIL_43120010310 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercubuana Jakarta

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (S1 Manajemen) Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si, Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB 2 - Pengaplikasian Pemikiran Panopticon Jeremy Bentham dan Kejahatan Struktural Giddens Anthony

29 Mei 2023   11:33 Diperbarui: 29 Mei 2023   12:33 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada 1785, Bentham melakukan perjalanan ke kota Krichev di Rusia untuk mengunjungi adik laki-lakinya di Rusia, yang ditemani oleh seorang pangeran bernama "Gregory Potemkin". Bentham tinggal di sana selama dua tahun. Selama hidupnya, Bentham menggambar panoptikon dalam huruf. Bentham membuat sketsa ini berdasarkan ide kakaknya tentang pengawasan terus-menerus oleh penjaga penjara. Inspirasi Bentham berasal dari penemuan dan eksperimen Kekaisaran Rusia. 

Pada tahun 1786 Rusia sedang dalam proses industrialisasi dan Bentham tertarik untuk melihat dampak industrialisasi pada rakyat biasa Rusia saat itu. Kehidupan orang-orang menjadi semakin terbagi dalam hal pekerjaan dan kencan. Banyak orang tertarik pada bagaimana orang bisa lebih produktif dalam produksi barang.

Bentham mencatat bahwa di era industri, tindakan satu orang dapat menimbulkan efek samping pada seluruh tenaga kerja dan pabrik tempat orang tersebut bekerja. Misalnya, mencuri atau melakukan korupsi dapat merusak kepercayaan atasan dan bawahan serta merusak reputasi industri. Atau contoh lain bagaimana seseorang yang sembarangan menangani mesin dapat mengganggu jalur produksi sebuah pabrik. Oleh karena itu, teori ketertiban mulai berkembang, yang seharusnya mengatur masyarakat dan tenaga kerja secara terkendali. Tujuan dari sistem panoptik ini adalah untuk mengontrol tindakan sekelompok orang dengan tujuan yang sama tanpa mengontrol tindakan masing-masing individu.

KONSEP PANOPTICON (What)

Ini adalah entri untuk panoptikon Bentham.

"Bangunan itu bundar - sangkar besi, kaca - lentera kaca seukuran Ranelagh - tahanan di sel mereka menempati perimeter - pejabat, tengah. Tirai dan alat lain melindungi tahanan dari pengawasan inspektur: karenanya perasaan tentang kemahahadiran yang tak terlihat. - Seluruh lintasan dapat diperiksa dengan sedikit atau tanpa perubahan posisi."

-Jeremy Bentham (1791). Panopticon atau rumah inspeksi

Panopticon adalah desain bangunan institusional dengan sistem penjagaan dan pengawasan di dalam penjara. Konsep perancangan bangunan ini adalah semua narapidana yang tinggal di dalam lapas dapat berada di bawah pengawasan sipir tanpa sepengetahuan narapidana bahwa dirinya sedang diawasi. Desain bangunannya terdiri dari menara tinggi dengan teras atau balkon yang memanjang 360 derajat ke segala arah. Di bawah ada lampu yang bersinar ke segala arah. Menara tersebut berdiri di tengah sebuah bangunan melingkar dimana sel-sel penjara menghadap ke menara. Setiap sel penjara dibangun agar setiap orang tidak dapat melihat satu sama lain.

Lampu di menara juga sangat terang, sehingga para tahanan tidak bisa melihat ke atas gedung. Cahaya yang sangat terang ini juga membuat para tahanan tidak dapat mengetahui apakah mereka diawasi dari menara atau tidak. Meskipun tidak mungkin satu sipir melacak semua narapidana, ketidaksadaran narapidana bahwa mereka sedang diawasi mendorong mereka untuk berpura-pura diawasi.

Panopticon berasal dari kata Yunani panoptes, yang berarti melihat semua atau semua melihat dalam bahasa Inggris. Teori panoptik ini berpendapat bahwa kekuasaan atau pemerintahan dapat berfungsi secara efektif ketika kekuasaan itu terlihat oleh semua orang dan tidak dapat dikendalikan atau dikendalikan. Seperti pada contoh desain menara kontrol di atas, semua narapidana dapat melihat bahwa menara pengawas sedang mengawasi, tetapi mereka tidak pernah tahu pasti apakah penjaga sedang mengawasi mereka atau tidak.

Konsep ini bukan hanya desain penjara tetapi telah diadopsi untuk berbagai hal. Ini terbukti dalam desain pabrik, tempat kerja, rumah sakit, sekolah, dll. Konsep panoptikon juga dapat digunakan sebagai metafora. Pada tahun 1970-an, psikolog Jacques-Alain Miller dan filsuf Michel Foucault menciptakan panoptikon sebagai metafora untuk masyarakat disiplin dan hukuman. Dijelaskannya, sistem Panopticon membuat orang-orang yang kompleks tunduk dan patuh pada sistem yang ada. Menurutnya, konsep panoptik tidak lagi dilihat sebagai bangunan tetapi sebagai mekanisme kekuasaan politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun