Tanpa realitas sejarah, manusia tidak akan memahami sejarah itu dengan baik dan tidak ada yang memiliki pandangan yang berbeda kepada setiap peristiwa yang terjadi. Hanya di bawa lalu saja, sehingga manusia tak akan mengerti terhadap sesuatu yang terjadi di masa lalu. Juga Sejarah sebagai peristiwa memiliki arti bahwa sejarah merupakan kenyataan atau realitas yang terjadi pada masa lalu.Â
Untuk menilai kebenarannya, sebuah peristiwa sejarah harus memiliki bukti-bukti yang menguatkan, seperti saksi mata peristiwa, peninggalan- peninggalan, dokumen dan catatan. Dalam suatu realitas, Manusia juga akan mengerti bahwa, mereka terlibat langsung dalam mengembangkan sejarah, peristiwa, dan perkembangan di negaranya sendiri.Â
Dimana, setiap peristiwa yang terjadi dalam suatu realitas sejarah tersebut, dibutuhkan sebuah penggerak, pelaku, dan saksi yang terlibat atau melihat peristiwa tersebut. Jadi, tanpa adanya manusia, maka sejarah juga tidak akan pernah ada. Yang artinya, bahwa manusia menjadi aktor atau pemeran utama yang menyebabkan terjadinya sebuah peristiwa tersebut.Â
Juga manusia adalah objek sekaligus subjek yang menentukan sumber serta arah peristiwa itu akan terjadi. Maka, realitas sejarah adalah sesuatu yang penting bagi manusia dalam menentukan terjadinya sebuah peristiwa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H