Sampailah zaid di tengah-tengah hutan. Dan zaid pun mulai kelelahan. Sebab, terlalu sering berjalan. Karena itu, zaid pun berhenti sebentar. Zaid pun mengeluarkan barang-barangnya yang berada di dalam tas. Lalu, mengambil makanan serta minuman dan zaid pun istirahat di sana.
Setelah beristirahat sejenak, zaid pun melanjutkan perjalanannya dalam menelusuri hutan tersebut. Dalam perjalanannya itu, dia melihat sebuah bayangan yang lewat di depannya. Penasaran dengan itu, zaid pun mengikuti tempat yang bayangan itu lewati.
Setelah mengikuti jejak bayangan itu, tiba-tiba. bayangan tersebut menampakkan dirinya. Dan zaid pun terkaget dengan kemunculannya itu. Dan setelah zaid perhatikan dengan seksama. Bentuk dan rupa bayangan tersebut mirip dengan cerpen yang ia buat.Â
Dimana, zaid membuat cerpen tentang kemunculan makhluk bayangan ciptaan seorang penulis novel, Yang tiba-tiba hidup dan bergerak sendiri di dunia nyata. Dimana latarnya sama dengan tempat ia berada, serta berdasarkan hutan yang ia lewati bersama temannya untuk menuju bukit.
Setelah tau bahwa cerita pendek yang ia buat, hidup dan menjadi kenyataan. Zaid pun mulai mencari cara, agar cerpennya tidak akan mengacaukan dunianya dan mencari solusi terhadap cerpen yang hidup ini. Ketika sedang memikirkan tentang cara mengatasi cerpen yang hidup tersebut, bayangan itu mulai menyerang zaid dengan segala arah serangan. Zaid pun menghindar dan bertahan dari serangan itu.Â
Namun, tanpa sadar serangan bayangan tersebut. Mengenai bahu serta mukanya. Untunglah hanya sedikit terluka, tidak terlalu dalam dan juga tidak terlalu lebar luka tersebut.Â
Di saat itulah zaid teringat sesuatu, dimana untuk mengalahkan bayangan tersebut di perlukan sebuah obor dengan api yang menyala.Â
Dan zaid pun mengeluarkan obor yang di bawa dari tasnya, serta menyalakan api dengan menggunakan korek yang ia simpan di sakunya.Â
Bayangan tersebut masih menyerangnya dengan lebih cepat dan kuat. Sampai batu yang tidak sengaja kena serangannya pun hancur tak bersisa. Setelah api menyala di obor tersebut, zaid mengarahkan obor tersebut. Ketika bayangan itu hendak mendekatinya.Â
Tiba-tiba bayangan tersebut, terbakar sampai tak bersisa dan tidak ada jejak apapun. Ketika itu pula zaid mendengar suara teriakan teman-temannya yang kesakitan dan meminta pertolonganya. Dengan berkata "tolong kami zaid, kami dalam masalah. Agrrrgh". Zaid yang mendengar itu pun bergegas ke arah suara tersebut berada.
Ketika telah tiba di tempat tersebut, zaid melihat bahwa teman-temannya telah terluka parah. Yang dimana, ada yang setengah badan saja, ada yang tinggal kepala dan ada yang tinggal kaki dan tangan saja. Melihat kejadian tersebut, membuat zaid trauma dan menyesal seumur hidupnya. Karena tidak dapat menyelamatkan teman-temannya dari marabahaya yang datang.