Mohon tunggu...
Dani Demup
Dani Demup Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Seni UNU NTB

Book Antusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rutinitas Mendongeng: Meningkatkan Daya Literasi Anak Sekolah Dasar

26 Maret 2023   13:35 Diperbarui: 26 Maret 2023   13:44 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Kelas berdongeng hari rabu. dokpri

Mendengar jawaban istrinya, ia hanya terdiam membatu tidak tau harus berkata apa-apa. Tangisan istrinya seolah mengajak suaminya untuk menyadari perbuatannya selama ini. Para siswa yang mendengar ending dari cerita inipun memperlihatkan wajah tidak menyangka. Sebagian siswa lelaki seusai mendengarkan cerita mengucapkan "sudah saya duga pasti makanan itu adalah anaknya sendiri". Melihat para lelaki berucap demikian membuat saya sedikit tersenyum karena cara mereka mengutarakannya terlihat cukup lucu. Pesan-pesan yang ditangkap seusai cerita diutarakan para siswa, yang terlihat masih malu berbicara saya tunjuk untuk mengutarakan apa yang dapat ditangkapnya dalam cerita tersebut. Jawaban yang munculpun beragam. Dongeng sebagai stimulus berpikir terjahit meski dengan perlahan.

Cerita berakhir, para siswa kembali ke kelasnya masing-masing. Para siswa yang terkesan meminta agar besok diulangi lagi, ada juga yang bertanya prihal kapan lagi jadwal mendongeng akan diadakan padahal sudah sisampaikan berulag-ulang kali. Sebagian lagi merasa cerita yang saya sampikan masih tidak terlalu horror membuatnya meminta yang lebih. Demikianlah warna-warna yang ada, setidaknya dengan begitu bisa menjadi pelajaran bagi diri saya sendiri dalam mengukur tingkat mental seorang siswa.

Pada program pemerintah Kampus Mengajar berperan dalam meningktakan kemampuan numerasi dan literasi siswa. Indonesia berdasarkan data memang cukuplah rendah daya ingin membaca masyarakatnya, jadi bagi saya pun menstimulus anak sedini mungkin untuk gemar memabaca sangatlah penting. Berbagai metode yang dilakukan pemerintah ataupun pegiat literasi dalam memecahkan permasalahan ini. Konsistensi menjalani metode tersebut menjadi penting dilakukan.

Indonesia umumnya dan khususnya masyarakat Lombok memanglah sangat erat dengan tradisi lisan atau tradisi bertutur. Berbagai pengetahuan pun banyak disampaikan melalui pola bertutur.  Melihat hal tersebut saya pikir metode mendongeng ini cukup tepat di diterapkan pada siswa SDN 29 Mataram ini. Selain terdapat nilai-nilai dan Pendidikan karakter dalam ceritanya, mendongeng juga mampu menggugah rasa ingin tahu lebih banyak siswa terhadap suatu cerita.

Berbagai dongeng yang saya sajikan ini terselip harpan bahwa, siswa akan terstimulus berbagai cerita lainnya, dan begitu banyak macam atau genre cerita yang terdapat pada buku-buku bacaan yang ada di perpustaakan, tinggal pilih saja mereka menginginkan yang mana. Saya dan tim juga akan tetap mendampingi dan support dalam memilih buku bacaan.

           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun