Mengapa fenomena ini terjadi? Ada beberapa alasan yang bisa menjelaskan mengapa banyak perusahaan cenderung menuntut pengalaman yang tinggi, bahkan untuk posisi entry-level.Â
Pertama, banyak perusahaan yang berfokus pada efisiensi dan kecepatan dalam mengisi posisi-posisi penting. Dengan memprioritaskan kandidat yang sudah memiliki pengalaman, perusahaan berharap bisa langsung mendapatkan karyawan yang siap bekerja tanpa perlu melalui proses pelatihan yang panjang.Â
Mereka merasa lebih aman memilih kandidat yang sudah terbiasa dengan lingkungan kerja dan memiliki keterampilan yang sudah teruji, daripada mengambil risiko dengan fresh graduate yang harus dibimbing dari awal. Selain itu, persaingan di dunia kerja semakin ketat.Â
Dengan banyaknya lulusan perguruan tinggi setiap tahunnya, perusahaan merasa mereka memiliki banyak pilihan dan dapat memilih yang terbaik di antara yang sudah berpengalaman. Di sisi lain, perusahaan juga sering kali tidak cukup memberikan perhatian pada pengembangan program pelatihan yang efektif bagi fresh graduate.Â
Mereka lebih memilih untuk mencari kandidat yang "siap pakai" tanpa harus menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk mengajari keterampilan yang mungkin belum dikuasai oleh lulusan baru.
Solusi untuk Mengatasi Dilema
Meski tantangan ini terasa berat, bukan berarti tidak ada jalan keluar. Para fresh graduate yang menghadapi kesulitan dalam memperoleh pengalaman kerja harus kreatif dan proaktif mencari cara untuk menembus hambatan ini.Â
Salah satu langkah pertama yang dapat diambil adalah dengan memanfaatkan kesempatan magang. Magang memberikan pengalaman praktis yang sangat berharga, sekaligus memungkinkan seseorang untuk membangun jaringan profesional yang bisa membuka peluang kerja di masa depan.Â
Banyak perusahaan bahkan seringkali merekrut karyawan tetap dari program magang mereka, memberikan kesempatan bagi fresh graduate untuk membuktikan kemampuan mereka langsung di tempat kerja. Selain itu, mengikuti pelatihan dan sertifikasi yang relevan dengan bidang pekerjaan yang diinginkan juga dapat menjadi strategi yang efektif.Â
Dengan memperoleh keterampilan tambahan, fresh graduate bisa menunjukkan bahwa mereka memiliki kompetensi lebih daripada hanya sekadar ijazah. Dalam dunia yang semakin mengutamakan keterampilan praktis, memiliki sertifikasi dari lembaga yang diakui dapat menjadi nilai tambah yang membedakan mereka dari kandidat lain.
Freelance dan proyek lepas juga bisa menjadi solusi bagi mereka yang kesulitan mendapatkan pekerjaan tetap. Dengan bekerja secara mandiri dalam proyek-proyek kecil, seorang fresh graduate tidak hanya mendapatkan pengalaman yang dibutuhkan tetapi juga dapat menunjukkan inisiatif dan kemampuan untuk bekerja secara independen.Â