Setiap tahun, ribuan mahasiswa merayakan kelulusan mereka dengan harapan besar untuk segera memulai karier yang cemerlang. Mereka membayangkan diri mereka bekerja di perusahaan-perusahaan besar, mendapatkan gaji yang menggiurkan, dan membangun masa depan yang gemilang.Â
Namun, kenyataan yang dihadapi oleh banyak fresh graduate seringkali jauh berbeda dari impian tersebut. Dunia kerja yang mereka impikan ternyata penuh dengan tantangan, dan salah satunya adalah sebuah pertanyaan yang sangat membingungkan, "Bagaimana bisa mendapatkan pengalaman jika belum diberi kesempatan untuk bekerja?"
Bagi banyak lulusan baru, pengalaman kerja menjadi batu sandungan utama. Meski telah menghabiskan bertahun-tahun belajar di perguruan tinggi, mereka dihadapkan pada syarat pekerjaan yang menuntut pengalaman bertahun-tahun sesuatu yang tidak dapat mereka miliki.Â
Ketika akhirnya mereka melamar pekerjaan, jawaban yang mereka terima seringkali adalah, "Kami mencari kandidat dengan pengalaman minimal tiga tahun."Â Sebuah kontradiksi besar muncul, bagaimana mungkin seseorang yang baru lulus, yang belum pernah bekerja, bisa memiliki pengalaman yang diminta?Â
Paradoks Dunia Kerja
Permintaan pengalaman kerja yang tinggi untuk posisi entry level menciptakan paradoks yang membingungkan. Sebuah lowongan pekerjaan yang dirancang untuk fresh graduate sering kali dilengkapi dengan persyaratan yang tidak realistis, seperti "pengalaman kerja minimal 2 hingga 3 tahun".Â
Ini bertentangan langsung dengan kenyataan bahwa posisi entry level seharusnya diperuntukkan bagi mereka yang baru saja lulus dan belum memiliki pengalaman profesional. Dengan tuntutan yang demikian, bagaimana mungkin seorang lulusan baru bisa memenuhi kualifikasi tersebut jika mereka belum pernah bekerja sebelumnya?
Fenomena ini bukan hanya terjadi pada satu atau dua industri, tetapi hampir merata di berbagai sektor, mulai dari teknologi, pemasaran, hingga keuangan. Bahkan beberapa perusahaan besar yang seharusnya menjadi tempat berkembangnya talenta muda juga ikut memberlakukan persyaratan yang sama.Â
Akibatnya, banyak fresh graduate yang merasa terjebak dalam situasi yang seolah-olah tidak ada jalan keluarnya. Mereka telah melalui proses pendidikan bertahun-tahun, tetapi begitu mereka memasuki pasar kerja, mereka dihadapkan pada kenyataan bahwa ijazah mereka tidak cukup untuk membuka pintu kesempatan.
Penyebab dan Implikasinya