Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kenapa Anak Muda Sekarang Lebih Memilih Karier Remote?

4 Januari 2025   13:30 Diperbarui: 5 Januari 2025   01:38 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Gem Z yang suka kerja remote alias di mana saja. (Sumber: freepik via kompas.com)

"Di era digital yang terus berkembang, fenomena karier remote atau bekerja dari jarak jauh semakin populer di kalangan anak muda."

Perkembangan teknologi yang pesat, ditambah dengan kebutuhan untuk mencari keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, telah mengubah cara kita bekerja. Tidak lagi terbatas oleh jam kerja tradisional atau lokasi fisik, anak muda kini dapat mengejar karier yang lebih fleksibel dan menyesuaikan pekerjaan dengan gaya hidup mereka. 

Pekerjaan remote, yang dulunya hanya dianggap sebagai alternatif sementara, kini telah menjadi pilihan utama bagi banyak anak muda yang ingin lebih mengendalikan waktu dan ruang kerja mereka.

Fenomena ini dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari kemudahan akses ke internet yang lebih cepat dan stabil, hingga kebijakan perusahaan yang semakin terbuka terhadap model kerja jarak jauh. 

Banyak anak muda yang merasa lebih produktif dan terinspirasi bekerja di lingkungan yang nyaman dan sesuai dengan keinginan mereka, tanpa harus terikat dengan rutinitas kantor yang kaku. 

Pekerjaan remote juga menawarkan peluang untuk bekerja dengan perusahaan atau klien di seluruh dunia, memperluas jaringan profesional, dan membuka pintu untuk kesempatan yang mungkin tidak tersedia di lingkungan kantor tradisional.

Salah satu alasan utama yang membuat banyak anak muda tertarik pada pekerjaan remote adalah kebebasan dalam mengatur waktu dan lokasi kerja. Tanpa batasan jam kerja yang ketat atau kewajiban untuk berada di kantor pada jam tertentu, mereka dapat menyesuaikan jadwal kerja dengan lebih fleksibel. 

Ini memberikan kesempatan untuk bekerja sesuai dengan ritme pribadi, memaksimalkan produktivitas pada jam-jam tertentu, dan menghindari rasa jenuh yang sering muncul akibat rutinitas yang monoton.

Lebih dari itu, kebebasan untuk memilih lokasi kerja juga menjadi daya tarik utama. Anak muda kini tidak harus terikat pada satu tempat kerja atau kota tertentu. Mereka bisa bekerja dari rumah, kafe, ruang kerja bersama, atau bahkan saat sedang bepergian ke luar kota atau luar negeri. 

Kemampuan untuk bekerja dari mana saja membuka banyak peluang, baik untuk mereka yang ingin menjelajahi dunia, ataupun yang hanya ingin menghindari kebosanan bekerja di satu tempat yang sama setiap hari.

Teknologi yang terus berkembang mempermudah pekerjaan jarak jauh. Aplikasi dan alat kolaborasi daring telah membuat komunikasi antar tim, manajemen proyek, dan pertukaran ide menjadi lebih cepat dan efisien. 

Ilustrasi kerja remote (sumber gambar: Rawpixel.com via glints.com)
Ilustrasi kerja remote (sumber gambar: Rawpixel.com via glints.com)

Platform seperti Zoom, Slack, Microsoft Teams, dan Google Meet memungkinkan anak muda untuk tetap terhubung dengan rekan kerja, atasan, atau klien di seluruh dunia tanpa batasan jarak. Berkat teknologi ini, rapat, presentasi, dan diskusi tim dapat dilakukan secara real-time, memastikan kelancaran alur pekerjaan meskipun anggota tim berada di lokasi yang berbeda.

Tak hanya itu, teknologi juga memungkinkan akses ke berbagai perangkat lunak dan alat yang mendukung produktivitas, seperti aplikasi pengelola waktu, manajemen tugas, dan pengolahan data yang dapat diakses secara cloud. 

Anak muda kini bisa bekerja dari berbagai perangkat, mulai dari laptop hingga ponsel pintar, dengan kemudahan untuk mengakses file, berbagi dokumen, atau menyimpan catatan secara online. Hal ini meminimalkan hambatan teknis yang sebelumnya menghalangi pekerjaan jarak jauh dan menjadikannya lebih mudah diakses oleh siapa saja, di mana saja.

Bekerja remote juga memberikan kesempatan untuk memilih pekerjaan yang lebih bermakna. Anak muda kini tidak hanya mencari pekerjaan yang menghasilkan gaji, tetapi juga yang sesuai dengan nilai-nilai pribadi mereka. Dengan kemampuan untuk memilih proyek atau perusahaan yang sejalan dengan passion, minat, atau tujuan hidup, mereka dapat merasakan kepuasan lebih dalam bekerja. 

Misalnya, mereka dapat memilih untuk bekerja di industri yang mendukung keberlanjutan, inovasi sosial, atau teknologi yang memecahkan masalah global, alih-alih terjebak dalam pekerjaan yang tidak mereka cintai atau yang tidak memberikan dampak positif.

Karena pekerjaan remote memungkinkan mereka bekerja dengan perusahaan dari berbagai belahan dunia, anak muda juga memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam proyek-proyek internasional yang lebih luas, tanpa harus terbatas pada perusahaan lokal atau nasional. Ini memberi mereka rasa pencapaian yang lebih besar, karena mereka tahu bahwa pekerjaan mereka dapat mempengaruhi perubahan atau kemajuan yang lebih besar.

Selain itu, fleksibilitas waktu yang diberikan oleh pekerjaan remote memungkinkan anak muda untuk mengeksplorasi lebih banyak hal di luar pekerjaan utama mereka. Mereka bisa menjalani proyek sampingan, berkontribusi pada organisasi non-profit, atau mengejar minat lain yang memberi makna tambahan dalam hidup mereka. 

Ini mengarah pada pencapaian keseimbangan yang lebih baik antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, yang pada gilirannya meningkatkan kepuasan kerja dan kebahagiaan secara keseluruhan.

Namun, bukan berarti bekerja remote tanpa tantangan. Meskipun pekerjaan jarak jauh menawarkan berbagai keuntungan, anak muda yang memilih jalur ini tetap menghadapi sejumlah hambatan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan terbesar adalah masalah komunikasi dan kolaborasi. 

Tanpa adanya interaksi langsung di kantor, komunikasi seringkali menjadi kurang efektif, terutama jika ada miskomunikasi atau ketidakjelasan dalam instruksi. Meskipun alat komunikasi seperti email, chat, dan video call sangat membantu, seringkali mereka tidak bisa menggantikan nuansa komunikasi tatap muka yang lebih personal dan langsung.

Tapi bekerja remote juga memerlukan tingkat disiplin diri yang lebih tinggi. Tanpa pengawasan langsung dari atasan atau rekan kerja, anak muda harus dapat mengatur waktu dan prioritas mereka secara mandiri. 

Banyak yang merasa tergoda untuk menunda-nunda pekerjaan atau bahkan terganggu oleh aktivitas di luar pekerjaan, seperti menonton TV, bersosialisasi dengan keluarga, atau bermain game. Hal ini bisa mempengaruhi produktivitas dan kualitas pekerjaan jika tidak dikelola dengan baik.

Pada akhirnya, pekerjaan remote menawarkan keuntungan yang sulit diabaikan, terutama bagi anak muda yang lebih memilih kebebasan, fleksibilitas, dan kesempatan untuk bekerja secara global. Dengan kemampuan untuk mengatur jadwal dan memilih tempat kerja, mereka dapat mengoptimalkan produktivitas tanpa terbebani oleh rutinitas kantor yang kaku. 

Kebebasan ini memberikan mereka ruang untuk mengatur kehidupan pribadi, mengejar hobi, atau bahkan berlibur tanpa harus meninggalkan pekerjaan. Selain itu, pekerjaan remote membuka peluang untuk bekerja dengan perusahaan dari berbagai negara, memungkinkan mereka untuk terlibat dalam proyek internasional dan memperluas jaringan profesional secara global.

Fleksibilitas yang ditawarkan juga memberi anak muda kesempatan untuk menjalani karier yang lebih sesuai dengan passion dan tujuan hidup mereka. Mereka tidak lagi terbatas pada pilihan karier yang hanya tersedia di kota atau negara mereka, melainkan dapat memilih pekerjaan yang memberi makna lebih dalam dan selaras dengan nilai-nilai pribadi. 

Bekerja remote juga memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi bidang pekerjaan yang lebih kreatif, inovatif, atau bahkan sosial, yang mungkin tidak tersedia dalam pekerjaan konvensional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun