Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fenomena Social Climbing di Media Sosial: Refleksi Perubahan Gaya Hidup

23 Desember 2024   20:00 Diperbarui: 23 Desember 2024   18:02 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi social climbing (sumber gambar: m.kaskus.co.id)

Lebih jauh lagi, fenomena ini menciptakan standar baru yang sering kali tidak realistis bagi banyak orang. Dengan melihat unggahan media sosial yang menampilkan kemewahan dan popularitas, individu lain merasa terdorong untuk menyesuaikan diri, meski harus mengorbankan kenyamanan finansial atau keaslian diri. Akibatnya, social climbing tidak hanya memengaruhi individu secara psikologis tetapi juga memperkuat budaya konsumtif yang berlebihan di masyarakat.

Namun, social climbing juga dapat dianggap sebagai alat untuk mendorong ambisi. Beberapa orang menggunakan media sosial untuk membangun jaringan profesional atau memotivasi diri agar benar-benar meningkatkan kualitas hidup mereka. Dalam hal ini, fenomena tersebut menjadi peluang bagi individu untuk berkembang, asalkan dilakukan dengan cara yang sehat dan realistis.

Pada akhirnya, social climbing mengingatkan kita akan pentingnya keseimbangan antara citra dan esensi. Di tengah maraknya tekanan untuk tampil sempurna, refleksi diri menjadi kunci untuk tetap autentik dan menghargai nilai-nilai yang sejati dalam hidup. Dunia digital seharusnya menjadi sarana untuk memperluas koneksi dan inspirasi, bukan sekadar arena untuk mengejar validasi semu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun