Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

TikTok dan Budaya Pop, Bagaimana Media Sosial Mengubah Tren Global?

9 Desember 2024   16:00 Diperbarui: 9 Desember 2024   16:03 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi aplikasi TikTok (sumber gambar: kompas.com)

 

"Dalam beberapa tahun terakhir, TikTok telah menjadi salah satu platform media sosial yang paling berpengaruh di dunia."

Kehadirannya telah merevolusi cara orang membuat, membagikan, dan mengonsumsi konten. Dengan format video pendek yang memikat dan algoritma cerdas yang mampu menyesuaikan preferensi pengguna, TikTok tidak hanya menjadi hiburan tetapi juga alat untuk membentuk opini publik, mempromosikan kreativitas, dan menyebarkan tren global dengan cepat. 

Platform ini melampaui sekadar aplikasi TikTok kini adalah fenomena budaya yang mencerminkan cara hidup generasi digital. Bagaimana platform ini menciptakan pengaruh sebesar itu?

TikTok: Revolusi dalam Konsumsi Konten

TikTok menawarkan pengalaman berbeda dari platform media sosial lainnya. Dengan format video vertikal yang singkat, biasanya berdurasi 15 hingga 60 detik, platform ini dirancang untuk memikat perhatian pengguna sejak detik pertama. 

Algoritma yang sangat intuitif memungkinkan konten yang relevan muncul di halaman For You Page (FYP) pengguna, bahkan jika pembuat konten tersebut tidak memiliki banyak pengikut. Hal ini memberikan kesempatan yang setara bagi semua pengguna untuk viral, menciptakan lingkungan yang mendorong kreativitas dan inovasi.

Selain itu, fitur-fitur seperti duet, stitch, dan tantangan (challenges) membuat interaksi antar pengguna lebih dinamis. Konten tidak hanya dikonsumsi, tetapi juga dimodifikasi dan dikembangkan menjadi tren baru. 

Tren Global yang Didorong oleh TikTok

Beberapa tren global yang lahir dari TikTok mencakup berbagai aspek budaya, seperti musik, mode, makanan, hingga gaya hidup. Lagu-lagu yang viral sering kali mendominasi tangga lagu internasional, menunjukkan bagaimana platform ini berfungsi sebagai alat promosi musik yang sangat efektif. 

Misalnya, lagu seperti "Old Town Road" oleh Lil Nas X dan "Made You Look" oleh Meghan Trainor mendapatkan perhatian besar setelah digunakan dalam jutaan video TikTok.

Di dunia mode, TikTok menjadi ruang eksplorasi yang mempopulerkan gaya seperti thrift fashion, cottagecore, dan tren Y2K, menghidupkan kembali elemen mode awal 2000-an. Pengguna dari berbagai latar belakang berbagi ide tentang gaya berpakaian, yang kemudian menciptakan gelombang besar di industri mode global, bahkan memengaruhi desainer terkenal.

Dalam hal makanan, TikTok memperkenalkan ide-ide kuliner kreatif seperti dalgona coffee, feta pasta, hingga berbagai resep masakan tradisional dari berbagai negara yang menjadi viral. Tren ini tidak hanya mendorong kreativitas di dapur tetapi juga memperkenalkan budaya kuliner dari satu wilayah ke wilayah lain.

Algoritma dan Demokratisasi Budaya Pop

Salah satu kekuatan utama TikTok terletak pada algoritma “For You Page” (FYP), yang memungkinkan siapa saja, terlepas dari jumlah pengikut, untuk mencapai audiens luas. Algoritma ini menganalisis preferensi pengguna berdasarkan aktivitas mereka seperti video yang disukai, komentar yang ditinggalkan, hingga waktu yang dihabiskan menonton video tertentu. 

Dengan demikian, konten yang relevan dan menarik dapat langsung muncul di FYP pengguna, menciptakan peluang besar bagi kreator baru untuk viral dan mendapatkan perhatian global.

Keunikan ini membuat TikTok menjadi platform yang lebih demokratis dibandingkan media sosial lainnya, di mana popularitas tidak semata-mata bergantung pada jumlah pengikut atau status selebritas. 

Bahkan kreator kecil dengan ide orisinal dapat menjadi bintang dalam semalam jika kontennya mampu menarik perhatian. Contohnya, banyak kreator yang memulai tanpa basis penggemar tetapi berhasil menciptakan tren besar yang memengaruhi budaya pop.

Namun, pendekatan algoritma ini juga menimbulkan tantangan. Konten yang viral cenderung didominasi oleh tema yang mudah diakses atau sensasional, sehingga terkadang mengorbankan kedalaman atau nilai edukasi. Selain itu, algoritma yang sangat personal juga dapat menciptakan echo chamber, di mana pengguna hanya melihat konten yang sejalan dengan preferensi mereka, membatasi eksposur terhadap perspektif yang berbeda.

Tantangan dan Kritik

Namun, pengaruh TikTok terhadap budaya pop juga menghadirkan tantangan. Salah satu isu utama adalah risiko homogenisasi budaya, di mana elemen-elemen unik dari budaya tertentu kehilangan maknanya karena disederhanakan untuk kebutuhan tren global. Misalnya, tarian tradisional atau musik etnik yang viral sering kali diadopsi tanpa memahami konteks budaya aslinya, yang dapat dianggap sebagai bentuk apropriasi budaya.

Kecepatan penyebaran tren di TikTok sering kali membuat tren tersebut menjadi cepat usang. Dalam waktu singkat, ide-ide kreatif yang awalnya orisinal dapat kehilangan daya tariknya karena terlalu sering digunakan atau diubah menjadi versi yang kurang bermakna. Fenomena ini menciptakan budaya konsumsi cepat, di mana tren datang dan pergi dalam hitungan minggu, bahkan hari.

TikTok juga menghadapi kritik terkait penyebaran konten negatif atau tidak sesuai, seperti hoaks, tantangan berbahaya, atau konten yang mempromosikan standar kecantikan tidak realistis. Algoritma yang mendorong konten viral terkadang tidak mampu secara efektif menyaring konten yang berpotensi merugikan.

Di sisi lain, ada pula kekhawatiran terkait kesejahteraan mental pengguna, terutama di kalangan generasi muda. Tekanan untuk membuat konten yang viral atau mendapatkan pengakuan melalui likes dan komentar dapat memengaruhi kesehatan mental dan harga diri. Selain itu, sifat adiktif TikTok membuat banyak pengguna menghabiskan waktu berjam-jam di platform, yang dapat mengganggu produktivitas atau hubungan sosial di dunia nyata.

Masa Depan Budaya Pop dalam Era TikTok

Di tengah segala peluang dan tantangan, tidak bisa disangkal bahwa TikTok telah mengubah lanskap budaya pop secara signifikan. Platform ini tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga ruang di mana kreativitas, ekspresi diri, dan kolaborasi lintas budaya dapat berkembang. 

TikTok telah memberikan suara kepada individu dari berbagai latar belakang untuk berkontribusi pada narasi budaya global, memperluas definisi tentang apa yang dianggap populer atau relevan di era digital.

Lebih dari itu, TikTok juga menjadi katalis bagi perubahan di industri kreatif. Industri musik, misalnya, kini menyesuaikan strategi mereka untuk memanfaatkan potensi viral TikTok, seperti dengan menciptakan lagu yang mudah digunakan untuk tantangan atau tarian. 

Demikian pula, merek-merek fashion, makanan, dan produk konsumen lainnya semakin sering menggunakan platform ini untuk memperkenalkan produk mereka melalui kreator konten yang memiliki daya tarik unik.

Namun, transformasi ini juga menuntut tanggung jawab bersama dari pengguna, kreator, dan perusahaan TikTok itu sendiri. Dibutuhkan kesadaran untuk menggunakan platform ini secara bijak, dengan menghormati keanekaragaman budaya dan mengutamakan konten yang bermakna. 

TikTok juga perlu terus mengembangkan teknologi dan kebijakannya agar dapat meminimalkan dampak negatif, seperti penyebaran informasi palsu atau tantangan yang berbahaya.

Kesimpulan

TikTok telah membawa budaya pop ke tingkat yang baru, menjembatani batas geografis dan menciptakan tren global yang inklusif. Dengan kemampuannya untuk menyebarkan ide dan kreativitas secara instan, TikTok menjadi alat yang kuat dalam membentuk budaya global. 

Meski menghadapi berbagai tantangan, platform ini terus membuka peluang bagi siapa saja untuk berkontribusi pada evolusi budaya pop, menjadikannya lebih dinamis dan beragam di era digital.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun