Selain itu, individu juga dapat merespons isu kelaparan global dengan cara menjadi sukarelawan di lembaga-lembaga amal, serta menyumbangkan makanan dan dukungan ke lembaga-lembaga amal yang memperjuangkan hak atas pangan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Dalam menyadari kontribusi yang dimiliki oleh individu dalam mewujudkan SDGs ke 2, maka masyarakat perlu meningkatkan kesadaran dan pemahaman dalam pentingnya mengatasi masalah kelaparan. Pendidikan tentang kesehatan dan gizi, kemampuan dalam memilih produk pangan yang lebih berkualitas, serta sosialisasi kebijakan publik terkait produksi dan distribusi pangan yang lebih baik perlu terus ditingkatkan.
Pengaruh Pandemi COVID-19 Terhadap Perjuangan Menghapus Kelaparan
Pandemi COVID-19 memang berdampak pada berbagai aspek, termasuk sektor pangan. Ketersediaan pangan, produksi pangan dan aksesibilitas pangan mengalami penurunan yang signifikan. Pandemi ini mempengaruhi rantai pasok pangan global mulai dari produksi yang terhambat, penutupan pabrik olahan makanan, terhambatnya distribusi, dan juga pengurangan penggunaan tenaga kerja. Selain itu, kendala akses penduduk pada produk pangan penting seperti beras, tepung, dan minyak goreng juga meningkat.
Kondisi dalam pandemi ini juga membawa faktor finansial menjadi isu krusial pada aksesibilitas pangan. Banyak orang yang penghasilannya berkurang atau kehilangan pekerjaannya selama pandemi, sehingga membuat harga pangan yang mahal jauh dari kata terjangkau. Hal ini memberikan sinyal bahwa masalah kelaparan akan lebih menjadi perhatian pada masa penyembuhan pandemi COVID-19.
Untuk mengatasi masalah kelaparan di masa pandemi ini, banyak upaya yang harus dilakukan. Langkah-langkah tersebut diantaranya memperkuat rantai pasok pangan yang lebih tangguh dan stabil, menciptakan inovasi pada produksi dan distributor untuk mengurangi kerugian di teluk pasok, memberikan bantuan dan dukungan kepada masyarakat yang berada dalam kondisi yang membutuhkan, dan meningkatkan kebijakan publik terkait pemenuhan pangan pada negara-negara yang lebih rentan dalam hal ini yaitu negara-negara berkembang.
Dalam kesimpulannya, upaya untuk mengatasi masalah kelaparan memang memerlukan kerja sama dari semua pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, sektor swasta, dan organisasi internasional. Keberlangsungan hidup manusia sangatlah terkait dengan akses terhadap pangan bergizi yang memadai, oleh karena itu mencapai target SDGs ke-2 menjadi hal krusial.
Masalah kelaparan memerlukan kalimat kerja sama untuk mengatasi permasalahan tersebut. Upaya penyatuan dari berbagai pihak yang didalamnya mencakup produksi, distribusi, dan konsumsi pangan yang lebih berkualitas, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah kelaparan, dan juga penguatan kebijakan publik yang mendukung produksi pangan yang lebih berkualitas dan terjangkau menjadi beberapa hal yang harus dikerjakan.
Masalah yang kompleks ini memulai kesuksesannya dari langkah-langkah kecil, seperti pengurangan pemborosan makanan, mendukung produksi pangan lokal, dan mendukung program-program peningkatan kemampuan petani yang lebih berkelanjutan. Kontribusi individu sangat penting dalam mengatasi kelaparan. Oleh karena itu semua langkah-langkah kecil dan upaya yang dilakukan harus ditingkatkan dan dikerjasamakan oleh semua pihak.
Kita bisa memulai dengan membangun kesadaran dalam diri kita sendiri serta meningkatkan pengetahuan tentang masalah ini, memilih produk pangan yang lebih sehat, dan mendukung produsen lokal. Semakin banyak orang yang terlibat dalam upaya mengatasi kelaparan, semakin dekat kita dengan target SDGs ke-2 untuk menghapus kelaparan di seluruh dunia. Mari bersama-sama terlibat dalam pengentasan masalah kelaparan dan menuju ke dunia yang bebas dari kelaparan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya