Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengingat Kembali Isi SDGs ke-2: Upaya Menghapus Kelaparan di Seluruh Dunia

15 Agustus 2024   05:00 Diperbarui: 15 Agustus 2024   09:04 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tujuan SDGs ke-2 Tanpa Kelaparan (sumber: bappeda.jogjaprov.go.id)

Selain faktor rendahnya ketersediaan pangan berkualitas, beberapa negara juga menghadapi kendala aksesibilitas terhadap pangan. Kendala ini terdiri dari berbagai faktor seperti infrastruktur, tingginya biaya produksi dan distribusi pangan, harga pangan yang mahal, dan juga keterbatasan akses penduduk terhadap lokasi-lokasi pertanian atau tempat perbelanjaan.

Faktor-faktor lainnya termasuk kebijakan pemerintah yang tidak mendukung produksi pangan yang berkelanjutan dan berkualitas, sehingga membuat harga pangan naik dan tidak terjangkau bagi kebanyakan penduduk. Padahal, konsumsi pangan bergizi dari berbagai jenis termasuk sayur dan buah sangat dibutuhkan bagi kesehatan, tapi keterbatasan itu membuat konsumsi sayur dan buah tidak bisa diaplikasikan dalam makanan sehari-hari oleh penduduk.

Faktor sosial ekonomi juga menjadi penyebab utama masalah kelaparan. Masalah ini dapat terjadi karena individu atau keluarga yang alami kemiskinan yang kemudian membuat mereka kesulitan dalam membeli makanan, atau juga terdapat kelompok-kelompok yang marginal dan terpinggirkan karena akses terbatas terhadap sumber daya dan kesempatan yang sama.

Upaya Mewujudkan SDGs ke 2 Secara Bersama-sama

Mewujudkan SDGs ke 2 memerlukan upaya yang holistik dan kolaboratif dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Pemerintah memiliki peran penting dalam upaya mengatasi kelaparan, dimana mereka harus memberikan dukungan finansial dan sumber daya lainnya untuk memperbesar ketersediaan dan aksesibilitas pangan kepada masyarakat.

Sementara itu, sektor swasta juga dapat memberikan kontribusi melalui peningkatan investasi pada sektor pertanian dan pangan, pelatihan untuk petani dalam meningkatkan kemampuan produksinya, mengupayakan pengembangan infrastruktur pertanian, dan membantu mengarahkan produk pangan yang berkualitas pada kanal distribusi yang lebih baik.

Selain itu, peran masyarakat sangat penting dalam upaya pengentasan kelaparan, seperti misalnya dengan mengurangi pemborosan makanan, mendukung produksi pangan lokal, mendukung program-program peningkatan kemampuan petani yang lebih berkelanjutan, serta menyumbangkan makanan dan dukungan ke lembaga amal.

Dalam kerangka pembangunan berkelanjutan, peningkatan ketersediaan pangan tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas, namun juga kualitas pangan tersebut. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas pangan penting terus ditingkatkan, mulai dari peningkatan akses terhadap pangan bergizi, edukasi tentang pola makan yang sehat dan gizi yang diperlukan, hingga aspek-aspek kualitas pangan lain seperti keamanan pangan dan kemampuan yang lebih berkelanjutan dalam produksinya.

Kontribusi Individu dalam Mengatasi Kelaparan

Kontribusi individu dalam mengatasi masalah kelaparan tidak kalah penting dibandingkan kontribusi dari pemerintah, sektor swasta, ataupun organisasi internasional. Hal ini dikarenakan individu sebagai konsumen dan bagian dari masyarakat, juga memegang peran penting dalam menyelesaikan masalah kelaparan.

Kontribusi individu dalam mengatasi kelaparan dapat dimulai dari hal-hal kecil seperti mengurangi pemborosan makanan, menerapkan pola makan yang lebih sehat dan bergizi, sehingga meminimalisasi sampah pangan dan menghemat pengeluaran. Selain itu, individu dapat berkontribusi dengan membeli produk pangan dari produsen lokal, mendukung program-program peningkatan kemampuan petani, dan menjaga keberlanjutan produksi pangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun