Memanfaatkan Telepon Umum atau Wartel
Alternatif lain yang banyak digunakan saat itu adalah dengan memanfaatkan wartel atau telepon umum. Tempat-tempat seperti ini pada masa lalu menjadi pusat komunikasi bagi para pelancong atau orang yang harus merantau jauh.
Dalam penggunaannya, orang-orang harus mendatangi tempat-tempat tersebut dan mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar biaya telepon. Setelah itu, petugas telepon akan menghubungkan panggilan dengan tujuan yang diinginkan.
Meskipun telepon umum sangat membantu orang-orang pada masa itu, namun telepon umum memiliki keterbatasan. Layanan telepon umum hanya tersedia di tempat-tempat tertentu saja, yang kemampuannya terbatas pada hanya menerima panggilan atau SMS saja, belum bisa menerima foto, video, atau panggilan video seperti pada smartphone masa kini.
Namun, walaupun demikian, telepon umum tetap memegang peranan yang penting pada masa lalu sebagai sarana untuk menyeberangkan jarak dan menjaga komunikasi dengan orang-orang tercinta yang berada jauh di sana.
Seiring perkembangan teknologi, layanan ini juga banyak ditinggalkan dan digantikan oleh alat komunikasi lain yang lebih canggih. Telepon pintar, layanan chatting, media sosial, dan video call membuat komunikasi menjadi semakin mudah dan murah, bukan lagi menjadi sesuatu yang harus berbiaya mahal, tidak seperti pada zaman dahulu yang sangat terbatas pada sumber daya pada saat itu untuk menjalin hubungan di jarak jauh.
Mengandalkan Orang Lain untuk Mengantar Pesan
Mengirim seseorang untuk mengantar pesan juga menjadi alternatif lainnya yang banyak dilakukan pada masa lalu. Namun, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, metode ini tentunya membutuhkan bantuan dari orang lain yang dapat dipercaya dan baik hati untuk melakukan hal ini.
Pada masa itu, mengirim seseorang untuk mengantarkan pesan memang lebih mudah bila dihadapkan pada jarak yang masih terjangkau. Namun, jarak yang cukup jauh atau ditempuh dengan cara yang ekstrim, seperti melintasi perairan atau hutan, dapat membuat pesan sulit atau bahkan tidak dapat disampaikan.
Meskipun begitu, metode ini tetap menjadi andalan bagi orang-orang pada masa itu. Seseorang bisa menitipkan pesan kepada teman atau keluarganya yang akan melakukan perjalanan ke tempat tujuan, atau menitipkan pesan kepada seorang pengemudi bus, sopir kapal, atau orang dari suku pedalaman yang akan pergi ke tempat yang sama.
Namun, seperti halnya dengan surat, metode ini juga memiliki kekurangan. Selain faktor keamanan, ada juga masalah dengan kecepatan pengiriman. Jika seseorang harus menempuh jarak yang cukup jauh dan dengan cara yang sulit, pesan mungkin memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan sebelum dapat diterima oleh penerima.