Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

SDGs Desa: Menuju Desa yang Berkelanjutan dan Berkualitas Melalui Upaya Terpadu Pembangunan Holistik

2 Agustus 2024   11:54 Diperbarui: 2 Agustus 2024   11:57 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penetapan hasil pendataan SDGs Desa Pulo Iboih 2021 (sumber: dokumentasi pribadi/ Muhammad Dahron)

Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) menjadi agenda penting bagi pemerintah untuk memajukan kualitas hidup rakyatnya. 

SDGs bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, termasuk di dalamnya adalah desa. Oleh karena itu, SDGs Desa menjadi salah satu upaya untuk membangun desa yang berkualitas dan berkelanjutan.

Apa yang dimaksud SDGs Desa?

SDGs Desa adalah upaya terpadu untuk mewujudkan desa yang berkualitas, berkelanjutan, dan sejahtera. Namun, SDGs Desa tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau lembaga terkait. Masyarakat juga dapat memberikan kontribusi penting dalam mencapai tujuan-tujuan SDGs Desa.

Salah satu cara kontribusi yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam mencapai SDGs Desa adalah dengan meningkatkan partisipasi dalam kegiatan pembangunan desa. Partisipasi masyarakat adalah kunci utama dalam menciptakan pembangunan yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Selain itu, partisipasi masyarakat dapat memastikan bahwa pembangunan Desa dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

Selain itu, masyarakat dapat berkontribusi dengan mengoptimalkan potensi-potensi lokal di desa untuk meningkatkan perekonomian desa. Contohnya, masyarakat dapat mengembangkan potensi pariwisata atau hasil bumi desa untuk meningkatkan perekonomian desa.

Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dapat menjadi cara kontribusi lainnya. Dengan menjaga kebersihan lingkungan, masyarakat dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit dan mencegah kerusakan lingkungan.

Masyarakat juga dapat berkontribusi melalui partisipasi dalam program-program kesehatan yang disediakan oleh pemerintah. Dalam hal ini, pemerintah dapat memfasilitasi masyarakat dengan program kesehatan, seperti misalnya posyandu atau klinik kesehatan desa. Masyarakat dapat berperan aktif dalam program-program tersebut dalam upaya meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat di desa.

Partisipasi masyarakat dalam program-program pendidikan juga merupakan dimensi kontribusi yang penting. Masyarakat dapat berperan dalam meningkatkan akses pendidikan dan kualitas pendidikan di desa. Dalam hal ini, masyarakat dapat membantu meningkatkan mutu sekolah dengan cara memberikan dukungan terhadap program-program yang disediakan oleh pemerintah atau institusi-lembaga terkait.

Pembangunan Holistik

Pembangunan holistik dalam SDGs Desa memperhatikan segala aspek kehidupan masyarakat desa, tidak hanya menitikberatkan pada satu aspek saja. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan di desa harus dapat menyentuh seluruh aspek kehidupan dan lingkungan di sekitarnya secara seimbang.

Dalam pembangunan holistik tersebut, masyarakat harus mendapat peran yang aktif. Sebab, pembangunan holistik bukan sekadar sebatas pembangunan fisik atau infrastruktur, tapi juga melibatkan perubahan perilaku. Bagaimana caranya masyarakat desa berperan aktif dalam membangun desa yang berkualitas dan berkelanjutan?

  • Masyarakat desa harus mampu menentukan arah pembangunan desa yang tepat. Hal ini mengarah ke pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan di desa. Masyarakat harus dilibatkan dalam pemilihan sasaran pembangunan, proses perencanaannya, dan evaluasi.
  • Masyarakat desa harus memperhatikan dan memprioritaskan potensi serta kebutuhan lokal dalam pembangunan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian desa dan pengentasan kemiskinan. Masyarakat desa dapat mengoptimalkan potensi sumber daya alam, hasil pertanian atau perkebunan dan potensi pariwisata lokal.
  • Masyarakat desa harus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Masyarakat harus memiliki tanggung jawab atas lingkungan hidup di desanya sendiri. Bagaimana masyarakat bisa menjaga lingkungan di desa? Misalnya, dengan melakukan desa bersih, pengelolaan sampah, penghijauan, atau melaksanakan program-program penghematan energi.
  • Masyarakat desa harus mendukung dan memanfaatkan semua program pemerintah dalam meningkatkan akses pendidikan dan kesehatan di desa. Masyarakat harus bersama-sama memperjuangkan ketersediaan program tersebut dengan pihak pemerintah.
  • Masyarakat desa harus menjaga budaya dan warisan lokal. Sebab, budaya dan tradisi menjadi identitas dan keunikan setiap daerah. Masyarakat desa dapat menjaga budaya dan warisan lokal melalui kegiatan seperti wisata budaya.

Desa tanpa kemiskinan dan kelaparan

Desa tanpa kemiskinan dan kelaparan merupakan salah satu sasaran SDGs Desa yang penting. Menurut data terakhir rilis tanggal 1 Juli 2024.

"Persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 9,36 persen, menurun 0,21 persen poin terhadap September 2022 dan menurun 0,18 persen poin terhadap Maret 2022. Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 25,90 juta orang, menurun 0,46 juta orang terhadap September 2022 dan menurun 0,26 juta orang terhadap Maret 2022. Sementara itu, persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2023 sebesar 12,22 persen, menurun dibandingkan September 2022 yang sebesar 12,36 persen. " (Sumber data: Badan Pusat Statistik).

Oleh sebab itu, upaya untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan di desa harus terus ditingkatkan. Salah satu cara untuk mewujudkan desa tanpa kemiskinan dan kelaparan adalah dengan memberdayakan sektor pertanian. Kebanyakan masyarakat desa mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama. Maka, produktivitas sektor pertanian harus ditingkatkan melalui pembangunan infrastruktur pertanian dan perikanan, peningkatan penyediaan modal kerja, penyediaan teknologi pertanian yang modern, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Selain itu, program bantuan sosial yang tepat sasaran dan memperhatikan karakteristik desa juga diharapkan dapat mengurangi kemiskinan dan kelaparan di desa. Program seperti bantuan pangan non-tunai dan kartu Indonesia Pintar (KIP) dapat menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak desa.

Dalam upaya mengurangi kemiskinan dan kelaparan, perlunya dilakukan upaya pencegahan kemiskinan dan ketahanan pangan. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan produktivitas sektor pertanian dengan tidak hanya mengandalkan satu jenis tanaman saja, peningkatan kualitas dan kuantitas cadangan pangan, dan dengan melakukan aksi lanjutan untuk pemenuhan kebutuhan gizi dalam masyarakat desa.

Upaya yang penting dalam mencapai desa tanpa kemiskinan adalah pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang memberikan kesempatan para pengusaha lokal untuk lebih berperan dalam meningkatkan perekonomian di desa, misalnya dengan mengembangkan UMKM, meningkatkan akses ke pasar dan permodalan, serta membangun kemitraan dengan swasta untuk meningkatkan pembiayaan dan modal kerja.

Desa ekonomi tumbuh merata

Tujuan ini dapat dicapai dengan memperkuat sektor ekonomi desa melalui pemberdayaan masyarakat desa serta meningkatkan akses pasarnya. Kebijakan yang tepat dapat memperkuat potensi ekonomi di desa dan menjadikannya sebagai sumber pendapatan baru bagi masyarakat di pedesaan.

Salah satu cara untuk mewujudkan desa ekonomi tumbuh merata adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, masyarakat desa akan lebih mampu dalam mengelola potensi dan peluang ekonomi yang ada. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pelatihan dan keterampilan di bidang pertanian dan perikanan, pengelolaan keuangan, serta pengelolaan bisnis.

Selain itu, pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dapat menjadi pilihan dalam mewujudkan desa ekonomi tumbuh merata. UMKM dapat menjadi sumber daya pendapatan baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa secara keseluruhan. Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga terkait harus memberikan dukungan untuk pengembangan UMKM melalui berbagai program bantuan dan pelatihan, pembiayaan, serta berbagai kebijakan yang dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pengusaha lokal.

Pembangunan infrastruktur juga menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa. Infrastruktur yang memadai dapat meningkatkan konektivitas antara desa dan kota, mengurangi biaya produksi serta biaya logistik, serta meningkatkan akses pasar untuk produk-produk di pedesaan.

Desa peduli kesehatan

Kesehatan masyarakat merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi produktivitas dan kualitas hidup masyarakat pedesaan. Namun, akses yang terbatas terhadap fasilitas kesehatan dan pendidikan yang rendah menjadi kendala besar bagi masyarakat desa.

Upaya menuju desa peduli kesehatan dapat dimulai dengan meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, baik itu pelayanan antenatal dan perinatal, pelayanan kesehatan anak, maupun pelayanan kesehatan reproduksi. Selain itu, program-promosi kesehatan dan pencegahan penyakit maupun akses ke fasilitas-sanitasi yang memadai juga membantu meningkatkan kesehatan masyarakat.

Masyarakat desa juga dapat berkontribusi dalam upaya desa peduli kesehatan. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan partisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan. Misalnya, aktif ikut dalam posyandu, penyuluhan kesehatan, atau kegiatan-kegiatan sosial lainnya yang berhubungan dengan kesehatan.

Selain itu, masyarakat desa juga dapat berkontribusi dalam upaya peduli kesehatan dengan memperhatikan kondisi lingkungan. Hal ini termasuk menjaga kebersihan lingkungan, pengelolaan limbah, serta penggunaan air bersih. Dalam hal ini, pemerintah dan lembaga terkait dapat memberikan dukungan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Serta, upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menjadi penting dalam upaya desa peduli kesehatan. Masyarakat desa dapat memperkuat sistem kesehatan dengan meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dan pengelolaan program-program kesehatan dalam masyarakat.

Desa peduli lingkungan

Lingkungan yang sehat dan lestari menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat desa. Namun, masalah seperti perubahan iklim, pencemaran air dan udara, serta kerusakan lingkungan masih menjadi tantangan besar yang dihadapi oleh masyarakat desa.

Upaya menuju desa peduli lingkungan dapat dimulai dengan pemeliharaan lingkungan desa yang sehat dan lestari, seperti pengelolaan limbah, penanaman kembali hutan, dan penghematan air. Selain itu, implementasi sistem pengembangan energi terbarukan, pengurangan pemanasan global, serta pengurangan polusi lingkungan menjadi pendekatan yang tepat dalam upaya mencapai lingkungan yang lebih baik di desa.

Berpartisipasi dalam program-program lingkungan juga dapat menjadi cara bagi masyarakat desa untuk menjaga kelestarian lingkungan. Beberapa program lingkungan yang dapat diikuti oleh masyarakat desa meliputi program penghematan energi rumah tangga, pengaturan sistem pengelolaan sampah yang efektif, dan program penanaman pohon dan kegiatan penghijauan.

Selain itu, masyarakat desa juga dapat berkontribusi dalam upaya peduli lingkungan dengan meningkatkan kesadaran dan edukasi tentang masalah lingkungan. Ini termasuk, meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga dan industri, mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, menanam pohon, menjaga hutan, dan melakukan tindakan sederhana lainnya untuk menjaga lingkungan yang lebih baik.

Pemerintah dan lembaga terkait juga perlu memberikan dukungan untuk pengembangan program dan solusi lingkungan, seperti pengembangan program pengelolaan sampah yang lebih baik, pemeliharaan kualitas udara yang lebih baik, peningkatan penggunaan energi terbarukan, dan penghematan energi, serta membuka peluang pengembangan bisnis hijau bagi pengusaha lokal.

Desa peduli pendidikan

Pendidikan di desa masih menjadi permasalahan karena terbatasnya fasilitas, kurangnya dana, serta minimnya tenaga pengajar yang berkualitas. Menjadi desa peduli pendidikan, berarti masyarakat desa harus memperhatikan kualitas pendidikan di wilayahnya.

Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program pendidikan, menjaga ketersediaan fasilitas pendidikan, dan memperbaiki kualitas tenaga pengajar. Pemerintah desa dapat mengalokasikan dana untuk membantu biaya pendidikan bagi masyarakat desa yang kurang mampu, serta melakukan kegiatan penyuluhan pendidikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan.

Desa peduli pendidikan juga dapat mendorong peningkatan kualitas pendidikan yang lebih berkelanjutan dengan mengembangkan tenaga pengajar yang berkualitas dan membangun lingkungan belajar yang kondusif. Pendidikan yang berkualitas akan menciptakan masyarakat desa yang lebih terampil, kompeten, dan berdaya saing, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat desa.

Desa ramah perempuan

Keterlibatan perempuan dalam pembangunan desa yang sejajar dengan pria sangat penting terutama dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat desa.

Desa Ramah Perempuan dapat dicapai dengan memperhatikan kesejahteraan perempuan di desa, seperti meningkatkan akses perempuan terhadap pendidikan dan kesehatan, memberdayakan perempuan dalam kewirausahaan, serta menyediakan fasilitas publik yang ramah perempuan.

Keterlibatan perempuan juga harus dipertimbangkan dalam setiap kegiatan pembangunan di desa, seperti memperhatikan kebutuhan dan kepentingan perempuan dalam menyalurkan bantuan, pengembangan program, serta pembentukan kebijakan desa. Peran perempuan harus diperkuat dan didorong untuk terlibat dalam pengambilan keputusan yang menentukan arah pembangunan desa.

Selain itu, Desa Ramah Perempuan juga dapat dicapai dengan memperkuat perlindungan terhadap perempuan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun sistem perlindungan dan pembinaan masyarakat untuk menangani kasus-kasus kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan di desa.

Desa berjejaring

Desa Berjejaring berarti desa yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Upaya ini dapat dilakukan dengan membangun kemitraan yang kuat dan saling menguntungkan antar desa, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam setiap kegiatan pembangunan.

Desa Berjejaring dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dengan saling berbagi pengalaman dan pengetahuan serta bertukar informasi mengenai teknologi dan inovasi pembangunan yang sedang berkembang. Desa yang saling berjejaring juga dapat memperkuat posisi serta memberikan akses yang lebih baik dalam menghadapi tantangan global dan nasional.

Melalui Desa Berjejaring, pemerintah desa dapat mengembangkan inovasi pembangunan yang berkelanjutan dan mempercepat pencapaian SDGs Desa. Salah satu contohnya adalah dengan melakukan program pertukaran tenaga kerja, sehingga masyarakat desa dapat memperoleh pengalaman dan keterampilan baru. Selain itu, program ini juga dapat meningkatkan akses masyarakat desa dalam memperoleh lapangan kerja yang lebih baik.

Desa Berjejaring juga dapat memperkuat relasi antara masyarakat dengan pemerintah desa. Seluruh kegiatan pembangunan desa dapat dipertimbangkan dan direncanakan melalui konsultasi dengan masyarakat serta didasarkan pada kebutuhan dan potensi desa itu sendiri.

Desa tanggap budaya

Desa Tanggap Budaya adalah desa yang memiliki kemampuan untuk mempertahankan, mengembangkan, dan memanfaatkan potensi kebudayaan sebagai bagian integral dari keberlangsungan hidup masyarakat dan pembangunan desa yang berkelanjutan.

Desa Tanggap Budaya dapat dicapai dengan memperkuat peran kebudayaan dalam pembangunan desa, seperti mempertahankan, mengembangkan, dan menghargai nilai-nilai budaya lokal. Selain itu, pemerintah desa dapat juga menjaga keberagaman budaya serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan budaya.

Desa Tanggap Budaya juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa dengan memanfaatkan potensi kebudayaan dalam pengembangan usaha kreatif, seperti kerajinan tangan dan pariwisata budaya. Hal ini juga dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pembangunan desa.

Lebih lanjut, bagi masyarakat desa, kebudayaan adalah sumber daya yang tak ternilai harganya, berupa tradisi, nilai sosial, kepercayaan dan pengetahuan. Dalam kaitan pembangunan desa, kebudayaan berperan sebagai sarana untuk memperkuat persatuan, meningkatkan rasa solidaritas, dan menciptakan ikatan sosial yang kuat antara masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Secara keseluruhan, SDGs Desa terus menjadi perhatian utama pemerintah dan masyarakat untuk mencapai desa yang berkualitas, berkelanjutan, dan sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan-tujuan SDGs Desa meliputi desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, desa ekonomi tumbuh merata, desa peduli kesehatan, lingkungan, pendidikan, perempuan, berjejaring, dan tanggap budaya. Melalui upaya terpadu pembangunan holistik, diharapkan percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di desa dapat terwujud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun