Keterlibatan perempuan juga harus dipertimbangkan dalam setiap kegiatan pembangunan di desa, seperti memperhatikan kebutuhan dan kepentingan perempuan dalam menyalurkan bantuan, pengembangan program, serta pembentukan kebijakan desa. Peran perempuan harus diperkuat dan didorong untuk terlibat dalam pengambilan keputusan yang menentukan arah pembangunan desa.
Selain itu, Desa Ramah Perempuan juga dapat dicapai dengan memperkuat perlindungan terhadap perempuan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun sistem perlindungan dan pembinaan masyarakat untuk menangani kasus-kasus kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan di desa.
Desa berjejaring
Desa Berjejaring berarti desa yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Upaya ini dapat dilakukan dengan membangun kemitraan yang kuat dan saling menguntungkan antar desa, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam setiap kegiatan pembangunan.
Desa Berjejaring dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dengan saling berbagi pengalaman dan pengetahuan serta bertukar informasi mengenai teknologi dan inovasi pembangunan yang sedang berkembang. Desa yang saling berjejaring juga dapat memperkuat posisi serta memberikan akses yang lebih baik dalam menghadapi tantangan global dan nasional.
Melalui Desa Berjejaring, pemerintah desa dapat mengembangkan inovasi pembangunan yang berkelanjutan dan mempercepat pencapaian SDGs Desa. Salah satu contohnya adalah dengan melakukan program pertukaran tenaga kerja, sehingga masyarakat desa dapat memperoleh pengalaman dan keterampilan baru. Selain itu, program ini juga dapat meningkatkan akses masyarakat desa dalam memperoleh lapangan kerja yang lebih baik.
Desa Berjejaring juga dapat memperkuat relasi antara masyarakat dengan pemerintah desa. Seluruh kegiatan pembangunan desa dapat dipertimbangkan dan direncanakan melalui konsultasi dengan masyarakat serta didasarkan pada kebutuhan dan potensi desa itu sendiri.
Desa tanggap budaya
Desa Tanggap Budaya adalah desa yang memiliki kemampuan untuk mempertahankan, mengembangkan, dan memanfaatkan potensi kebudayaan sebagai bagian integral dari keberlangsungan hidup masyarakat dan pembangunan desa yang berkelanjutan.
Desa Tanggap Budaya dapat dicapai dengan memperkuat peran kebudayaan dalam pembangunan desa, seperti mempertahankan, mengembangkan, dan menghargai nilai-nilai budaya lokal. Selain itu, pemerintah desa dapat juga menjaga keberagaman budaya serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan budaya.
Desa Tanggap Budaya juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa dengan memanfaatkan potensi kebudayaan dalam pengembangan usaha kreatif, seperti kerajinan tangan dan pariwisata budaya. Hal ini juga dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pembangunan desa.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya