Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mengapa Pentingnya untuk Tidak Membuka Lahan Perkebunan Sawit di Dataran Curah Hujan Rendah?

6 Juni 2024   11:08 Diperbarui: 7 Juni 2024   13:45 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pexels.com

Ekspansi perkebunan sawit di dataran curah hujan rendah memiliki dampak negatif yang sangat besar terutama pada lingkungan dan kehidupan sosial masyarakat sekitar perkebunan sawit tersebut. 

Dampak-dampak negatif tersebut tidak hanya bersifat jangka pendek saja, tetapi juga bersifat jangka panjang, yang dapat mengancam keberlangsungan hidup manusia dan kelestarian lingkungan alam.

Dampak negatif pembukaan lahan perkebunan sawit dapat diatasi melalui peningkatan kesadaran dan upaya bersama dari semua pihak, termasuk masyarakat, pemerintah dan industri perkebunan sawit itu sendiri. 

Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah tegas, termasuk melakukan kajian ilmiah dan audit lingkungan sebelum memutuskan untuk membuka lokasi perkebunan sawit, serta memberikan perlindungan hukum untuk masyarakat yang terdampak. 

Sementara itu, industri perkebunan sawit perlu mengambil tanggung jawab sosial dan lingkungannya secara lebih serius, termasuk menjaga keragaman hayati dan mengadopsi praktik-praktik bisnis yang berkelanjutan.

Masyarakat setempat juga harus menyadari pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan dan lingkungan. Mereka harus memperjuangkan hak mereka untuk hidup dan berkarya di lingkungan yang sehat dan berkelanjutan, serta berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sumber daya alam yang ada.

Dengan kesadaran dan kerja sama yang kuat antara semua pihak, diharapkan penanganan dampak negatif dari ekspansi perkebunan sawit di dataran curah hujan rendah dapat diatasi secara efektif. 

Sehingga, pembangunan perkebunan sawit yang sehat, berkelanjutan, dan memperhatikan masyarakat sekitar dan lingkungan sekitar dapat terwujud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun