Mohon tunggu...
Muhammad Arif Fadillah
Muhammad Arif Fadillah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi saya bulu tangkis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Analisis Kampanye Calon Walikota Dalam Pilkada Kota Bekasi Melalui New Media Seperti Instagram (Mastriadhianto)

6 Januari 2025   11:38 Diperbarui: 6 Januari 2025   11:38 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada Pilkada 2024, pasangan Tri Adhianto-Abdul Harris Bobihoe ingin mewujudkan Kota Bekasi yang Semakin Nyaman dan Sejahtera berfokus pada peningkatan kenyamanan dan kesejahteraan warga. 

Berikut empat misi pasangan Tri Adhianto-Abdul Harris Bobihoe: 

  • Meningkatkan kualitas hidup manusia dan lingkungan perkotaan, baik jasmani maupun rohani, untuk menciptakan kondisi yang kondusif dan berkelanjutan.
  • Membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya dengan dukungan pengembangan ruang inovasi dan kreativitas generasi produktif, serta memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
  • Mengembangkan iklim yang kondusif dan kemudahan bagi investasi pembangunan serta dunia usaha yang adil bagi rakyat.
  • Mengembangkan kolaborasi strategis dan memperkuat manajemen pemerintahan kota untuk mendorong Kota Bekasi menjadi kota bertaraf internasionalyangkeren.


Kajian literatur

Dalam studi kampanye politik, pemanfaatan berbagai media komunikasi untuk menjangkau pemilih menjadi faktor penting yang memengaruhi efektivitas kampanye. Kampanye calon Wali Kota Tri Adhianto Tjahyono dapat dianalisis dengan mengamati penerapan prinsip-prinsip komunikasi politik, khususnya dalam penggunaan media sosial yang berfungsi sebagai saluran utama untuk berinteraksi dengan masyarakat.

Menurut Van Dijk (2012), media sosial berfungsi sebagai platform yang memfasilitasi interaksi dua arah antara aktor politik dan masyarakat. Tri Adhianto Tjahyono memanfaatkan media sosial untuk menciptakan kedekatan dengan warga Kota Bekasi, mengingat karakteristik media sosial yang memungkinkan komunikasi langsung dan personal. Contohnya, Tri Adhianto menggunakan Instagram dan Facebook untuk menyampaikan visi, misi, serta mendengarkan aspirasi masyarakat. Pandangan ini sejalan dengan Koc-Michalska (2015), yang menyatakan bahwa media sosial memberikan kesempatan bagi aktor politik untuk berinteraksi dengan pemilih secara lebih terbuka dan interaktif.

Selain itu, menurut McNair (2011) dalam perspektif komunikasi politik, kesuksesan sebuah kampanye tidak hanya bergantung pada pesan yang disampaikan, tetapi juga pada cara pesan tersebut diterima dan dipahami oleh audiens. Kampanye Tri Adhianto menekankan kedekatannya dengan masyarakat melalui komunikasi yang terbuka dan responsif, yang dapat memperkuat tingkat kepercayaan publik terhadap calon pemimpin tersebut. Dengan menjawab pertanyaan dan mendengarkan keluhan warga, ia berusaha menunjukkan bahwa dirinya bukan hanya seorang pemimpin yang jauh, tetapi juga figur yang peduli dan mudah dijangkau.

Pada tingkat strategis, kampanye Tri Adhianto memanfaatkan rekam jejaknya yang terbukti di bidang infrastruktur dan pelayanan publik. Seperti yang diungkapkan oleh Schmitt-Beck (2012), rekam jejak yang solid dalam pemerintahan lokal merupakan aset penting dalam membangun citra calon pemimpin yang kompeten dan dapat dipercaya. Tri Adhianto menggabungkan pengalaman yang dimilikinya dalam berbagai posisi pemerintahan di Kota Bekasi sebagai bukti kemampuannya dalam mengelola dan memajukan kota.

Kampanye Tri Adhianto juga memperhatikan pemanfaatan teknologi untuk menjangkau generasi muda. Mengingat semakin dominannya peran media sosial dalam kehidupan sehari-hari, kampanye digital menjadi sarana yang efektif untuk meraih dukungan dari kalangan muda (Tufekci, 2014). Dengan melibatkan media sosial, kampanye ini memberikan kemudahan bagi pemilih untuk berpartisipasi dalam diskusi politik tanpa batasan waktu dan tempat, yang merupakan salah satu bentuk inovasi dalam politik modern.

Secara keseluruhan, kampanye Tri Adhianto Tjahyono dapat dilihat sebagai contoh penerapan komunikasi politik yang efektif dengan memanfaatkan teknologi digital dan rekam jejak pemerintahan. Dengan pendekatan yang terbuka, responsif, dan berbasis media sosial, Tri Adhianto tidak hanya berhasil membangun citra sebagai pemimpin yang dekat dengan masyarakat, tetapi juga menampilkan kemampuannya dalam memimpin Kota Bekasi menuju kemajuan yang lebih baik.

Kesimpulan

Tri Adhianto Tjahyono merupakan figur pemimpin yang berpengalaman dan dekat dengan masyarakat. Dengan rekam jejak yang kuat di bidang pemerintahan, terutama dalam infrastruktur dan pelayanan publik, ia menawarkan visi dan misi yang relevan untuk memajukan Kota Bekasi. Dalam kampanye Pilkada 2024, Tri bersama Abdul Haris Bobihoe mengusung pendekatan terbuka dan inovatif melalui pemanfaatan media sosial untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Strategi ini efektif dalam membangun citra sebagai pemimpin yang responsif dan kompeten, sekaligus menarik perhatian generasi muda. Kombinasi antara pengalaman profesional, komunikasi yang inklusif, serta visi pembangunan yang terarah menjadikan pasangan ini sebagai kandidat yang menjanjikan untuk membawa Kota Bekasi menuju kemajuan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun