Mohon tunggu...
muhammadardasyir
muhammadardasyir Mohon Tunggu... Editor - mahsiswa universitas andalas

Prayogi Firmansah dan Muhammad Ardasyir Program Studi Peternakan,Fakultas Peternakan,Universitas Andalas. Jl. Universitas Andalas, Limau Manis, Kec. Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat. E-Mail: prayogifirmansah@gmail.com & muhammadardasyir@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Kebijakan Impor Susu terhadap Peternak Sapi Perah Lokal di Indonesia

28 November 2024   19:10 Diperbarui: 28 November 2024   19:21 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Untuk mengatasi dampak kebijakan impor susu, pemerintah harus mengambil langkah-langkah strategis yang mencakup:  

Revitalisasi Peternakan Lokal

Program revitalisasi peternakan lokal harus mencakup penyediaan bibit sapi unggul, pelatihan teknis, dan akses terhadap pakan berkualitas. Langkah ini akan membantu meningkatkan produktivitas dan daya saing peternak.  

Regulasi Impor yang Progresif

Kebijakan impor harus dirancang untuk melindungi peternak lokal tanpa mengorbankan kebutuhan konsumen akan susu dengan harga terjangkau. Regulasi yang adil dan progresif akan membantu menciptakan keseimbangan antara kedua kepentingan tersebut.  

Peningkatan Kesadaran Konsumen

Kampanye untuk mendorong konsumsi susu lokal perlu digalakkan. Dengan meningkatnya permintaan terhadap produk lokal, peternak akan memiliki insentif lebih besar untuk meningkatkan produksi.  

Kolaborasi Antar Sektor

Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku industri, dan peternak lokal sangat penting untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan. Sinergi ini akan membantu menciptakan ekosistem industri susu yang lebih kuat dan mandiri.  

Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor, memberdayakan peternak lokal, dan mewujudkan ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.

KESIMPULAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun