Mohon tunggu...
Muhammad Arafah
Muhammad Arafah Mohon Tunggu... -

Seperti orang biasa pada umumnya, mencintai kebaikan dan membenci keburukan...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Qiyamullail bersamamu Nak…

21 September 2010   06:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:05 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

”2 rakaat lagi ya nak” Kata Hamzah

Ridwan hanya menganggukkan kepala...

2 rakaat selanjutnyapun dilanjutkan Hamzah. Namun kali ini bacaan Hamzah sudah terbata-bata. Hamzah hanya bisa melantunkan surah Al-Fatihah dan tidak mampu melanjutkan untuk surah lainya. Hamzah bahagia dengan tangisnya. Bagaimanapun, anak sekecil ini yang semula membuatnya repot menjadi sirna. Ketika berdoa Hamzah membayangkan Ridwan menjadi anak yang menyejukkan hati bagi orang tuanya. Menjadi anak yang bermanfaat bagi dunia ISLAM. Anak yang bisa mengumpulkan mereka sekeluarga di Surga kelak. Doa Hamzah kali ini lebih lama dari biasanya. Tangisnya deras, sederas permintaan doa untuk anaknya. Sambil memeluk Ridwan, Hamzah berkata ”Qiyamullail malam ini bersamamu nak, tidak akan pernah Abi lupakan, kelak akan kita kenang cerita ini di surga bersama Ummi dan Syauqi”

Keterangan :

Qiyamullail = Shalat malam

I’tikaf = Bermalam di masjid, memperbanyak Ibadah di 10 hari terakhir bulan Ramadhan

Tilawah = Membaca Al-Qur’an

Abi = Ayah

Ummi = Ibu

Sholeh = Sikap yang baik, biasanya kata yang disampaikan ke anak-anak

Shalat Tahiyatul Masjid = Shalat ketika masuk masjid. 2 rakaat sebelum duduk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun