Mohon tunggu...
Muhammad Arafah
Muhammad Arafah Mohon Tunggu... -

Seperti orang biasa pada umumnya, mencintai kebaikan dan membenci keburukan...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Qiyamullail bersamamu Nak…

21 September 2010   06:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:05 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jam 9 malam, acara dimulai. Saat Hamzah masuk masjid dan hendak menunaikan shalat Tahiyatul masjid ternyata Ridwan sudah hilang dari sampingnya. ”Wah, ujian pertama nih” Kata Hamzah dalam hati

Saat kajian malam, sebenarnya materi kajian malam ini adalah materi kajian yang disenangi Hamzah. Tapi karena Ridwan mondar-mandir kayak sterikaan. Buka tutup pintu masjid. Lari kesana kemari...Dan materi kajian malam ini berlalu dengan sendirinya

Belum lagi Ridwan meminta ditemani buang air kecil, bermain-main saat wudhu, lompat kesana kemari dan menumpahkan air di masjid. Saat lampu masjid dimatikan yang menandakan waktu tidur bagi peserta I’tikaf. Ridwan belum tidur. Dia masih bermain. Maka lengkaplah sudah penderitaan Hamzah malam ini...

Hamzah mulai khawatir, sepertinya malam ke 26 bulan Ramadhan ini akan sia-sia belaka. Kata Hamzah dalam hati

Jam menunjukkan 23.20 Ridwan mulai letih sepertinya. Hamzah sudah menyiapkan alas tidur dan selimut Ridwan. Untungnya beberapa saat lamanya Ridwan pun tertidur.

”Alhamdulillah, kini saatnya tilawah” Kata Hamzah dalam hati

Namun, baru beberapa ayat Al-Qur’an yang dibacanya. Sepertinya Hamzah pun juga mulai letih. ”Mungkin karena menjaga Ridwan tadi”

Jam 3 Subuh, peserta I’tikaf sudah dibangunkan panitia dan sebahagian sudah bersiap akan melaksanakan Qiyamullail. Imam Qiyamullail juga sudah datang. Hamzah tidak bergabung dengan sebahagian jamaah, tapi shalat sendiri disamping Ridwan. Dia takut kalo ternyata ketika shalat Ridwan bangun dan mencarinya. Bisa mengganggu konsentrasi jamaah I’tikaf

Jadilah Hamzah shalat sendiri disamping Ridwan. 2 rakaat pertama Hamzah merasa ”aman” karena Ridwan sepertinya tidak bangun

Namun saat pada 2 rakaat kedua, ketika Hamzah baru selesai membaca surah Al-Fatihah. Tiba-tiba Ridwan bangun. Hamzah ingin mempercepat shalatnya namun ternyata Ridwan tidak menangis. Bahkan Ridwan langsung berdiri dan sholat disamping Hamzah. Entah mengapa, shalatya Ridwan disamping Hamzah seakan membuat Hamzah bahagia. Bacaan surah Hamzah menjadi lebih pelan, seakan-akan Hamzah ingin menikmati kebersamaan shalat mereka berdua.

2 rakaat pun diselesaikan Hamzah dengan Ridwan sebagai makmumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun