Jam 9 malam, acara dimulai. Saat Hamzah masuk masjid dan hendak menunaikan shalat Tahiyatul masjid ternyata Ridwan sudah hilang dari sampingnya. ”Wah, ujian pertama nih” Kata Hamzah dalam hati
Saat kajian malam, sebenarnya materi kajian malam ini adalah materi kajian yang disenangi Hamzah. Tapi karena Ridwan mondar-mandir kayak sterikaan. Buka tutup pintu masjid. Lari kesana kemari...Dan materi kajian malam ini berlalu dengan sendirinya
Belum lagi Ridwan meminta ditemani buang air kecil, bermain-main saat wudhu, lompat kesana kemari dan menumpahkan air di masjid. Saat lampu masjid dimatikan yang menandakan waktu tidur bagi peserta I’tikaf. Ridwan belum tidur. Dia masih bermain. Maka lengkaplah sudah penderitaan Hamzah malam ini...
Hamzah mulai khawatir, sepertinya malam ke 26 bulan Ramadhan ini akan sia-sia belaka. Kata Hamzah dalam hati
Jam menunjukkan 23.20 Ridwan mulai letih sepertinya. Hamzah sudah menyiapkan alas tidur dan selimut Ridwan. Untungnya beberapa saat lamanya Ridwan pun tertidur.
”Alhamdulillah, kini saatnya tilawah” Kata Hamzah dalam hati
Namun, baru beberapa ayat Al-Qur’an yang dibacanya. Sepertinya Hamzah pun juga mulai letih. ”Mungkin karena menjaga Ridwan tadi”
Jam 3 Subuh, peserta I’tikaf sudah dibangunkan panitia dan sebahagian sudah bersiap akan melaksanakan Qiyamullail. Imam Qiyamullail juga sudah datang. Hamzah tidak bergabung dengan sebahagian jamaah, tapi shalat sendiri disamping Ridwan. Dia takut kalo ternyata ketika shalat Ridwan bangun dan mencarinya. Bisa mengganggu konsentrasi jamaah I’tikaf
Jadilah Hamzah shalat sendiri disamping Ridwan. 2 rakaat pertama Hamzah merasa ”aman” karena Ridwan sepertinya tidak bangun
Namun saat pada 2 rakaat kedua, ketika Hamzah baru selesai membaca surah Al-Fatihah. Tiba-tiba Ridwan bangun. Hamzah ingin mempercepat shalatnya namun ternyata Ridwan tidak menangis. Bahkan Ridwan langsung berdiri dan sholat disamping Hamzah. Entah mengapa, shalatya Ridwan disamping Hamzah seakan membuat Hamzah bahagia. Bacaan surah Hamzah menjadi lebih pelan, seakan-akan Hamzah ingin menikmati kebersamaan shalat mereka berdua.
2 rakaat pun diselesaikan Hamzah dengan Ridwan sebagai makmumnya.