Semakin kamu berkenalan dengan sifat-sifat kehidupan yang hampir tak terbatas keluasannya dan tak terukur kedalamannya, semakin kamu lincah dan kreatif untuk tidak berhenti mengurung diri atau dikurung oleh ruang sempit masalah yang sedang menimpamu.
Nanti, di tengah-tengah istirahat dari gemerlap perjuangan duniamu, di tengah hiruk-pikuk peperangan melawan masalah-masalahmu, kamu duduk bahkan tergeletak dengan nafas kembang kempis.
Tiba-tiba, semoga, kamu di sapa oleh ‘cinta illahiyah’, ia tiba-tiba saja hadir seakan sebuah sosok yang terbaring di sisimu. Ia menerbangkanmu dari dunia yang hampir bikin pecah kepalamu dan hancur lebur jiwamu. Kamu dibawa menyelam ke lubuk ‘uluhiyah’ atau melebar meluas ke semesta ‘rububiyah’, di mana segala fakta pertumbuhan, harmoni, pernikahan pada inti universalnya, dan apapun yang merupakan indikator persatuan, penyatuan, kebersatuan, kemenyatuan, manunggal, dan apapun kumpulan huruf yang dibangun dan disusun untuk nilai dan makna, datang mendaftarkan diri mereka masing-masing, satu persatu dan bareng-bareng, kepada ilmu dan pengetahuanmu mengenai Cinta.
(Bersumber dari segala ketidatahuanku, meneruskan pesan cinta dari Guruku (Mbah Nun)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H