Mohon tunggu...
MUHAMMAD ALFIAN
MUHAMMAD ALFIAN Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Seorang mahasiswa Film dan televisi UPI yang mempunyai hobi di bidang sinematografi

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Apakah Storyboard AI Akan Mematikan Pekerjaan Para Pembuat Storyboard?

28 Maret 2023   03:57 Diperbarui: 28 Maret 2023   04:01 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Storyboard adalah serangkaian gambar atau ilustrasi yang digunakan oleh pembuat film, animator, atau produser untuk menggambarkan secara visual adegan dan urutan cerita dari film, animasi, atau video lainnya. 

Storyboard ini biasanya digunakan sebagai panduan dalam proses produksi untuk memvisualisasikan setiap adegan dan mengatur urutan cerita sebelum pengambilan gambar atau perekaman dilakukan. 

Storyboard biasanya terdiri dari beberapa panel gambar atau sketsa yang menggambarkan adegan dan gerakan karakter, serta teks atau catatan tentang dialog dan keterangan adegan. Dalam industri film dan animasi, storyboard sangat penting sebagai alat komunikasi dan koordinasi antara tim produksi dan kru film.

Selain penting, bisa dibilang storyboard juga merupakan salah satu bagian yang essensial dari pembuatan film itu sendiri, karena storyboard bisa dibilang adalah gambaran atau sebuah patokan yang paling jelas dan effisien dalam masa transisi dari tahap pra produksi sampai ke tahap produksian/syutingan. Karena storyboard juga tidak hanya digunakan oleh beberapa kru saja seperti sutradara, DOP, Penulis, dan kru essensial lainnya, tapi juga untuk seluruh kru yang lainnya.

Jika kita membahas lebih dalam lagi tentang fungsi dari storyboard, kira-kira ada 5 fungsi penting dari storyboard, yaitu :

  • Visualisasi Konsep 

Storyboard membantu para Sineas ataupun Animator untuk memvisualisasikan ide-ide mereka dalam bentuk gambar atau ilustrasi. Dengan storyboard, ide-ide tersebut dapat diwujudkan menjadi gambar-gambar yang dapat dipahami oleh semua anggota tim produksi.

  • Menentukan Urutan Cerita

Storyboard juga digunakan untuk mengatur urutan cerita dan adegan dalam film atau animasi. Dengan menggunakan storyboard, para pembuat film dapat melihat secara jelas urutan adegan dan memastikan bahwa alur cerita berjalan dengan baik.

  • Effisiensi Waktu dan Biaya

Storyboard membantu para pembuat film untuk menghemat waktu dan biaya produksi dengan memungkinkan mereka untuk mempersiapkan adegan dengan lebih baik sebelum pengambilan gambar atau perekaman dilakukan. Dengan storyboard, para pembuat film dapat memperkirakan biaya produksi dan mengidentifikasi masalah potensial sebelum masalah tersebut terjadi di lokasi syuting.

  • Komunikasi dan Kolaborasi

Storyboard membantu dalam komunikasi dan kolaborasi antara tim produksi dan kru film. Dengan storyboard, semua anggota tim produksi dapat melihat gambaran visual tentang apa yang diinginkan oleh sutradara atau produser, sehingga meminimalkan kesalahpahaman dan meningkatkan kolaborasi tim.

  • Perencanaan Produksi

Storyboard juga membantu dalam perencanaan produksi dengan membantu para pembuat film untuk merencanakan pengaturan kamera, pencahayaan, dan efek visual untuk setiap adegan. Dengan demikian, para pembuat film dapat menghemat waktu dan biaya produksi dengan menentukan dan merencanakan setiap detail sebelum pengambilan gambar atau perekaman dilakukan.

Kelima poin diatas sekira nya bisa mengasih gambaran kepada kita betapa pentingnya sebuah storyboard itu dalam pembuatan sebuah film/animasi, memang dari beberapa poin diatas, ada fungsi fungsi storyboard yang bisa digantikan dengan cara lain seperti membuat photoboard ataupun shotlist.

Namun dalam pelaksanaan nya, sebenarnya kedua cara itu juga memiliki fungsi yang masing masingnya berbeda kepentingan, ya memang bisa dibilang untuk photoboard bisa dijadikan alternatif bila tidak adanya storyboard yang dibuat, namun photoboard juga bisa dibilang masih punya kekuarangan dalam visualisasi dari shot yang akan di garap nanti.

Karena fungsi nya yang bisa dibilang penting, maka dari itu pembuatan storyboard juga tidak bisa dibilang mudah, bahkan orang yang bisa menggambar saja belum tentu bisa membuat storyboard dengan tata cara yang benar. Maka dari itu dibutuhkan SDM yang memang berkutik dalam bidang pembuatan storyboard itu sendiri. Jika kita Bahas lebih dalam lagi, pembuatan storyboard itu mempunyai beberapa tahapan dalan pembuatannya. Antara Lain :

  • Membuat Sketsa Konsep

Pertama-tama, para pembuat film akan membuat sketsa konsep untuk setiap adegan. Sketsa ini biasanya digambar secara kasar dan cepat, dengan tujuan untuk menggambarkan ide dan konsep awal untuk setiap adegan. Sketsa konsep ini juga dapat digunakan sebagai referensi dalam proses selanjutnya.

  • Menentukan Urutan Cerita

Setelah sketsa konsep dibuat, para pembuat film akan menentukan urutan cerita dan bagaimana adegan satu terkait dengan adegan lainnya. Mereka akan memutuskan mana adegan yang paling penting dan mana yang perlu disertakan dalam storyboard.

  • Menggambar Panel Storyboard

Setelah menentukan urutan cerita, para pembuat film akan menggambar panel storyboard yang lebih detail dan akurat. Mereka akan menggambar setiap adegan secara terpisah dengan menggunakan sketsa konsep sebagai acuan, dan menambahkan detail seperti posisi kamera, sudut pandang, dan gerakan karakter.

  • Menambahkan Catatan dan Keterangan

Setelah setiap panel storyboard selesai digambar, para pembuat film akan menambahkan catatan dan keterangan untuk setiap adegan, seperti deskripsi adegan, dialog, dan gerakan karakter. Catatan ini penting untuk memberikan panduan yang jelas bagi tim produksi dan kru film.

  • Evaluasi dan Revisi

Setelah storyboard selesai dibuat, para pembuat film akan mengevaluasi hasilnya dan melakukan revisi jika diperlukan. Mereka akan melihat storyboard secara keseluruhan untuk memastikan bahwa urutan cerita dan setiap adegan terlihat baik dan jelas, serta memperbaiki masalah yang muncul selama proses pembuatan.

  • Persetujuan dan Distribusi

Setelah storyboard selesai direvisi, para pembuat film akan meminta persetujuan dari sutradara atau produser sebelum membagikannya kepada tim produksi dan kru film. Setelah mendapat persetujuan, storyboard dapat didistribusikan ke seluruh tim produksi dan kru film sebagai panduan dalam proses produksi.

Kira-kira enam poin tahapan tersebut lah cara yang paling effisien dalam pembuatan sebuah storyboard untuk film maupun animasi, namun meskipun bisa dibilang effisien, tetapi hal itu adalah hal yang paling effisien jika kita memakai jasa dari seorang manusia, bagaimana kalau hal itu kita permudah lagi dengan menggunakan jasa sebuah robot atau kecerdasan buatan? 

Akhir-akhir ini sedang gencar-gencarnya AI(Kecerdasan Buatan) dibahas di media sosial, seperti AI yang bisa menggambar hanya dengan enkripsi dari sebuah teks yang kita masukan, tidak hanya gambar tetapi bahkan sebuah Video. Adalah sebuah ide yang bagus jika kita menerapkan konsep AI seperti itu untuk menggambar sebuah storyboard dalam pembuatan sebuah film.

Namun pertanyaan yang kembali muncul adalah, apakah pekerjaan dari para pembuat storyboard professional akan tergantikan oleh para AI? Tentu tidak ada yang tau bagaimana di masa depan nanti, namun jika kita membahas tentang kemungkinan, tentu saja kemungkinannya sangatlah besar.

Kita bisa melihat beberapa pekerjaan di zaman dahulu sudah tergantikan oleh teknologi yang ada di zaman sekarang, hal itu terjadi hampir disemua bidang, dari pekerjaan yang ringan seperti pengantar surat yang digantikan oleh aplikasi chat seperti email ataupun Whatsapp, sampai ke pekerjaan manufaktur yang kini sudah digantikan oleh banyak alat berat di lapangan.

Jika kita masuk dalam konteks pembuatan storyboard dengan AI, Pembuatan storyboard dengan AI memang mungkin akan mempengaruhi pekerjaan para pembuat storyboard dalam jangka panjang. Namun, hal ini tidak berarti bahwa pekerjaan tersebut akan pasti sepenuhnya mati atau dihapuskan.

Meskipun teknologi AI dapat membantu dalam proses pembuatan storyboard, namun kreativitas, pemikiran kritis, dan pengalaman manusia masih sangat dibutuhkan dalam membuat storyboard berkualitas, yang setidaknya untuk saat ini. Pembuat storyboard masih perlu melakukan pemilihan shot, framing, dan pengaturan tata letak yang tepat sesuai dengan naskah dan konsep film yang diinginkan.

Pembuat storyboard juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti budget produksi, penggunaan efek visual, dan pemilihan lokasi untuk menentukan pengambilan gambar yang optimal. Selain itu, pembuat storyboard juga dapat membantu dalam mengarahkan adegan dan mengontrol nuansa dan mood yang ingin dihasilkan dalam film.

Oleh karena itu, meskipun AI dapat membantu dalam proses pembuatan storyboard, pekerjaan para pembuat storyboard masih sangat dibutuhkan dan memiliki peran yang penting dalam proses produksi film. Para pembuat storyboard juga dapat memanfaatkan teknologi AI sebagai alat bantu untuk meningkatkan kualitas pekerjaan mereka dan mempercepat proses pembuatan storyboard.

Namun bisa dibilang semua itu juga tergantung dari para pembuat AI yang bersangkutan akan sejauh apa bereksplorasi dengan 'makhluk' yang disebut dengan AI tersebut, karena AI saat ini bisa dibilang memang sudah canggih namun masih kurang dalam bidang kreativitas karena kreatifitas juga seringkali disangkut pautkan dengan emosi dalam jiwa manusia yang khusus nya dalam bidang kesenian, sedangkan pada saat ini para AI yang diciptakan oleh manusia belum bisa dan bahkan masih dalam perdebatan tentang ke etisan membuat sebuah AI yang mempunyai sebuah Emosi.

Dalam artian para pembuat AI saat ini harus memegang lagi prinsipnya dimana teknologi itu yang khusus nya adalah AI, diciptakan untuk membantu peran manusia dalam berbagai bidang, dan bukan untuk mengambil peran dari manusia itu sendiri, jika membahas dari opini saya pribadi, AI juga merupakan sebuah teknologi yang bisa dibilang mempunyai ancaman yang cukup besar untuk kelangsungan hidup manusia yang seringkali kita liat di dalam film-film tentang AI, jika AI mampu mempunyai sebuah emosi, hal itu akan menjadi PR besar untuk umat manusia bagaimana kita harus memperlakukannya di masa depan nanti.

kesimpulannya, pembuatan storyboard dengan teknologi AI memang dapat mempengaruhi pekerjaan para pembuat storyboard. Namun, hal ini tidak berarti bahwa pekerjaan tersebut akan sepenuhnya mati atau dihapuskan.

Kreativitas, pemikiran kritis, dan pengalaman manusia masih sangat dibutuhkan dalam membuat storyboard yang berkualitas. Pembuat storyboard masih perlu mempertimbangkan berbagai faktor seperti naskah, konsep film, budget produksi, efek visual, dan lokasi untuk menciptakan pengambilan gambar yang optimal.

Penggunaan teknologi AI dalam pembuatan storyboard dapat membantu para pembuat storyboard untuk meningkatkan kualitas pekerjaan mereka dan mempercepat proses pembuatan storyboard. Namun, pembuat storyboard tetap memiliki peran yang penting dalam mengarahkan adegan, mengontrol nuansa dan mood yang ingin dihasilkan dalam film, serta menciptakan storyboard yang kreatif dan inovatif.

Oleh karena itu, meskipun teknologi AI dapat membantu dalam proses pembuatan storyboard, pekerjaan para pembuat storyboard masih tetap dibutuhkan dan memiliki nilai yang penting dalam industri film. Karena pada prinsip nya AI yang pada dasarnya adalah teknologi yang diciptakan manusia, adalah untuk memudahkan pekerjaan manusia di masa mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun