Kita bisa melihat beberapa pekerjaan di zaman dahulu sudah tergantikan oleh teknologi yang ada di zaman sekarang, hal itu terjadi hampir disemua bidang, dari pekerjaan yang ringan seperti pengantar surat yang digantikan oleh aplikasi chat seperti email ataupun Whatsapp, sampai ke pekerjaan manufaktur yang kini sudah digantikan oleh banyak alat berat di lapangan.
Jika kita masuk dalam konteks pembuatan storyboard dengan AI, Pembuatan storyboard dengan AI memang mungkin akan mempengaruhi pekerjaan para pembuat storyboard dalam jangka panjang. Namun, hal ini tidak berarti bahwa pekerjaan tersebut akan pasti sepenuhnya mati atau dihapuskan.
Meskipun teknologi AI dapat membantu dalam proses pembuatan storyboard, namun kreativitas, pemikiran kritis, dan pengalaman manusia masih sangat dibutuhkan dalam membuat storyboard berkualitas, yang setidaknya untuk saat ini. Pembuat storyboard masih perlu melakukan pemilihan shot, framing, dan pengaturan tata letak yang tepat sesuai dengan naskah dan konsep film yang diinginkan.
Pembuat storyboard juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti budget produksi, penggunaan efek visual, dan pemilihan lokasi untuk menentukan pengambilan gambar yang optimal. Selain itu, pembuat storyboard juga dapat membantu dalam mengarahkan adegan dan mengontrol nuansa dan mood yang ingin dihasilkan dalam film.
Oleh karena itu, meskipun AI dapat membantu dalam proses pembuatan storyboard, pekerjaan para pembuat storyboard masih sangat dibutuhkan dan memiliki peran yang penting dalam proses produksi film. Para pembuat storyboard juga dapat memanfaatkan teknologi AI sebagai alat bantu untuk meningkatkan kualitas pekerjaan mereka dan mempercepat proses pembuatan storyboard.
Namun bisa dibilang semua itu juga tergantung dari para pembuat AI yang bersangkutan akan sejauh apa bereksplorasi dengan 'makhluk' yang disebut dengan AI tersebut, karena AI saat ini bisa dibilang memang sudah canggih namun masih kurang dalam bidang kreativitas karena kreatifitas juga seringkali disangkut pautkan dengan emosi dalam jiwa manusia yang khusus nya dalam bidang kesenian, sedangkan pada saat ini para AI yang diciptakan oleh manusia belum bisa dan bahkan masih dalam perdebatan tentang ke etisan membuat sebuah AI yang mempunyai sebuah Emosi.
Dalam artian para pembuat AI saat ini harus memegang lagi prinsipnya dimana teknologi itu yang khusus nya adalah AI, diciptakan untuk membantu peran manusia dalam berbagai bidang, dan bukan untuk mengambil peran dari manusia itu sendiri, jika membahas dari opini saya pribadi, AI juga merupakan sebuah teknologi yang bisa dibilang mempunyai ancaman yang cukup besar untuk kelangsungan hidup manusia yang seringkali kita liat di dalam film-film tentang AI, jika AI mampu mempunyai sebuah emosi, hal itu akan menjadi PR besar untuk umat manusia bagaimana kita harus memperlakukannya di masa depan nanti.
kesimpulannya, pembuatan storyboard dengan teknologi AI memang dapat mempengaruhi pekerjaan para pembuat storyboard. Namun, hal ini tidak berarti bahwa pekerjaan tersebut akan sepenuhnya mati atau dihapuskan.
Kreativitas, pemikiran kritis, dan pengalaman manusia masih sangat dibutuhkan dalam membuat storyboard yang berkualitas. Pembuat storyboard masih perlu mempertimbangkan berbagai faktor seperti naskah, konsep film, budget produksi, efek visual, dan lokasi untuk menciptakan pengambilan gambar yang optimal.
Penggunaan teknologi AI dalam pembuatan storyboard dapat membantu para pembuat storyboard untuk meningkatkan kualitas pekerjaan mereka dan mempercepat proses pembuatan storyboard. Namun, pembuat storyboard tetap memiliki peran yang penting dalam mengarahkan adegan, mengontrol nuansa dan mood yang ingin dihasilkan dalam film, serta menciptakan storyboard yang kreatif dan inovatif.
Oleh karena itu, meskipun teknologi AI dapat membantu dalam proses pembuatan storyboard, pekerjaan para pembuat storyboard masih tetap dibutuhkan dan memiliki nilai yang penting dalam industri film. Karena pada prinsip nya AI yang pada dasarnya adalah teknologi yang diciptakan manusia, adalah untuk memudahkan pekerjaan manusia di masa mendatang.