Pak Wanto pun menceritakan bahwa ia awalnya tidak memiliki niatan untuk terjun ke dalam bisnis seperti ini. Ia datang ke Jakarta karena diajak oleh temannya untuk bekerja bersama. Namun rencana bisnis kecil-kecilan yang awalnya ia jalankan dengan temannya tak kunjung berhasil. Akhirnya sepupunya yang memiliki warung tersebut memintanya untuk mengurus warung dan menawarkan pekerjaan untuknya.
Setelah hampir dua tahun menjalankan bisnis tersebut, Pak Wanto mengakui bahwa ia cukup senang dengan pekerjaannya saat ini. Ia menganggap pekerjaannya tersebut sebagai sebuah profesi karena telah menjadi sumber penghasilan dan juga menjadi tanggung jawabnya. Dalam menjalankan usahanya, Pak Wanto memastikan bahwa ia selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk para pelanggan dan mencoba menjaga kualitas barang yang dijual.
Buka 24 jam setiap harinya, Warung klontong Madura yang di kelola Pak Wanto terletak di sebuah ruko kecil di salah satu sudut kota. Warung yang awalnya berdiri sebagai warung nasi khas Madura tersebut, kini bertransformasi menjadi warung klontong yang menyediakan berbagai macam barang kebutuhan sehari-hari.
Menurut Pak Wanto, ia mengelola warung tersebut bersama dengan sepupunya selama satu setengah tahun. Awalnya warung tersebut adalah warisan dari neneknya, dan dikelola oleh keluarga sepupunya selama 4 tahun sebelum akhirnya sang sepupu menyerahkannya kepada pak wanto karena ingin merintis bisnis rumah makan. "Saya diajak sepupu saya itu tadi, tapi kalau dia mah sudah lama tinggal di Jakarta mas, warung ini juga sebenarnya udah buka selama 4 tahun. Saya diminta ngurusin karena dia mau coba merintis bisnis rumah makan katanya mas," ujarnya.
Warung Klontong Madura 24 Jam milik Pak Wanto menjadi salah satu warung klontong yang terkenal di daerahnya. Meskipun warung ini sebenarnya bukan milik Pak Wanto atau keluarganya, namun mereka yang mengelolanya sehari-hari.
Menurut Pak Wanto, warung ini semacam warisan dari neneknya yang dulu diwariskan kepada keluarga sepupunya. Awalnya, warung ini adalah warung nasi khas Madura yang kemudian berubah menjadi warung klontong seperti sekarang.
Dari namanya, Warung Klontong Madura 24 Jam, sudah jelas bahwa warung ini buka 24 jam. Menurut Pak Wanto, mereka memang sengaja membuka warung selama 24 jam agar dapat melayani pelanggan kapan saja. Namun, ia juga mengatakan bahwa ada toko Madura lain yang hanya buka beberapa jam saja. Mungkin karena kebutuhan dan situasi yang berbeda-beda.
Namun, buka selama 24 jam tentu saja membutuhkan pengaturan waktu yang baik untuk istirahat. Pak Wanto mengatakan bahwa mereka bergantian dengan keluarganya untuk mengurus warung ini. Shift-shiftan dilakukan oleh istri, anak, dan dirinya sendiri. Meskipun shift-shiftan tidak menentu dan terkadang hanya berlangsung selama beberapa jam saja, namun mereka tetap berusaha untuk mengatur jadwal agar warung bisa tetap berjalan dengan baik.
Dalam menjawab pertanyaan mengenai komoditas yang disediakan, Pak Wanto menyatakan bahwa warung klontong miliknya harus menyediakan berbagai kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh warga sekitar. Oleh karena itu, warungnya menyediakan berbagai jenis komoditas, mulai dari beras, minyak, bumbu dapur, hingga bensin eceran.
Pak Wanto juga mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk menyesuaikan jenis barang yang tersedia di warungnya dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Hal ini bertujuan untuk memudahkan warga sekitar dalam memenuhi kebutuhan mereka tanpa harus pergi ke tempat lain.
Meskipun warung klontong biasanya dikenal sebagai tempat yang menjual barang-barang dengan harga yang lebih murah, namun Pak Wanto tetap berusaha untuk menyediakan barang-barang yang berkualitas dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat sekitar.