Mohon tunggu...
Muhammad AdjieAkbar
Muhammad AdjieAkbar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

aku adalah mahasiswa Ilmu Pemerintahan yang dituntut untuk selalu mengikuti isu politik dalam negeri maupun luar negeri, book enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia di Persimpangan BRICS : Menimbang Untung Rugi Bergabung dengan Aliansi Multi-Polar

27 Desember 2024   04:03 Diperbarui: 27 Desember 2024   04:13 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lebih lanjut, keanggotaan dalam BRICS akan mendorong Indonesia untuk melakukan penyelarasan kebijakan luar negerinya dengan kepentingan kolektif aliansi. Proses ini mungkin mengharuskan adanya penyesuaian terhadap arah kebijakan yang selama ini dijalankan, termasuk kemungkinan perubahan dalam berbagai regulasi ekonomi untuk mengakomodasi strategi BRICS dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Perubahan-perubahan ini perlu dilakukan secara cermat agar tetap sejalan dengan kepentingan nasional Indonesia.

Aspek penting lainnya adalah keharusan Indonesia untuk menyediakan fasilitas hukum yang memadai bagi investor asing dari negara-negara BRICS. Hal ini mencakup pembentukan kerangka hukum yang jelas dan mendukung untuk investasi, yang dapat menjamin kepastian hukum bagi para investor. Semua konsekuensi hukum ini membutuhkan pertimbangan yang matang dari berbagai pemangku kepentingan di Indonesia, mengingat dampaknya yang luas terhadap sistem hukum nasional dan posisi Indonesia dalam konteks hukum internasional. Keseimbangan antara pemenuhan kewajiban sebagai anggota BRICS dan perlindungan kepentingan nasional menjadi kunci dalam menghadapi berbagai konsekuensi hukum tersebut.

keputusan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS membawa berbagai implikasi yang kompleks dan multidimensi, mulai dari aspek ekonomi, geopolitik, hingga hukum. Di satu sisi, BRICS menawarkan peluang besar bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya dalam perdagangan internasional, mengurangi ketergantungan pada dominasi Dolar AS, dan mendapatkan daya tawar yang lebih besar dalam forum global. Namun di sisi lain, bergabung dengan BRICS juga menghadirkan tantangan seperti penyesuaian kebijakan nasional, potensi dampak geopolitik, dan kebutuhan adaptasi regulasi hukum.

Dalam menghadapi pilihan strategis ini, Indonesia perlu melakukan kajian mendalam dan pertimbangan matang dengan memperhatikan berbagai aspek tersebut. Keputusan untuk bergabung dengan BRICS harus didasarkan pada evaluasi menyeluruh tentang kesiapan nasional, dampak jangka panjang, dan yang terpenting, bagaimana langkah ini dapat memberikan manfaat optimal bagi kepentingan nasional Indonesia sambil tetap mempertahankan kedaulatan dan prinsip politik luar negeri bebas aktif yang selama ini dianut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun