Mohon tunggu...
Muhammad Adibrata
Muhammad Adibrata Mohon Tunggu... Lainnya - UNISSULA

Membaca buku sekaligus sebagai konten kreator yang ingin menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Revitalisasi Gerakan Mahasiswa untuk Formulasi Gagasan Perubahan Sosial di Era Digital

5 September 2024   09:40 Diperbarui: 5 September 2024   09:40 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Muhammad Adibrata                                                                               5 September 2024

STRATEGI REVITALISASI GERAKAN MAHASISWA UNTUK FORMULASI GAGASAN PERUBAHAN SOSIAL DI ERA DIGITAL 

 

Muhammad Adibrata 

Universitas Islam Sultan Agung

E-mail : muhammadadibrata22@gmail.com

Abstract

The student movement has played a crucial role in Indonesia's social change history; however, its dynamics face significant challenges with the advent of the digital era. Information technology and social media have become primary tools for expressing aspirations and organizing movements, yet they also bring risks such as the spread of misinformation, which can damage the movement's credibility. This study aims to analyze strategies for revitalizing the student movement, formulating social change ideas, and examining the impact of the digital era on these strategies. The research uses a qualitative approach with literature review as the primary data collection technique. The findings indicate that revitalization strategies, which include strengthening organizational structures, developing critical thinking, and utilizing digital technology, play a vital role in maintaining the relevance of the student movement. In the digital era, students are required to use technology wisely, enhance digital literacy, and expand their movement's reach at the global level. In conclusion, revitalizing the student movement is not just a technical adjustment but also a renewal of the spirit of struggle, making it more relevant to the challenges of the times.

 

Keywords: Student movement, digital era, revitalization.

 

Abstrak

Gerakan mahasiswa memainkan peran penting dalam sejarah perubahan sosial di Indonesia, namun, dinamika gerakan ini mengalami tantangan signifikan dengan munculnya era digital. Teknologi informasi dan media sosial kini menjadi alat utama dalam menyampaikan aspirasi dan mengorganisasi gerakan, tetapi juga menghadirkan risiko berupa penyebaran hoaks yang dapat merusak kredibilitas gerakan mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi revitalisasi gerakan mahasiswa, formulasi gagasan perubahan sosial, serta dampak era digital terhadap strategi tersebut. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan studi literatur sebagai teknik utama pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi revitalisasi yang mencakup penguatan organisasi, pengembangan pemikiran kritis, dan pemanfaatan teknologi digital berperan penting dalam menjaga relevansi gerakan mahasiswa. Di era digital, mahasiswa dituntut untuk mampu memanfaatkan teknologi secara bijak, memperkuat literasi digital, dan memperluas jangkauan gerakan di tingkat global. Kesimpulannya, revitalisasi gerakan mahasiswa bukan hanya penyesuaian teknis, tetapi juga pembaruan semangat perjuangan yang lebih relevan dengan tantangan zaman.

Kata Kunci: Gerakan mahasiswa, era digital, revitalisasi.

PENDAHULUAN

Gerakan mahasiswa memiliki peran penting dalam sejarah perubahan sosial di Indonesia. Sejak masa kemerdekaan hingga reformasi, mahasiswa selalu menjadi salah satu kelompok yang vokal dalam menyuarakan aspirasi masyarakat dan menentang ketidakadilan. Peran mahasiswa tidak hanya terbatas pada ruang akademis, tetapi juga meluas ke ranah politik dan sosial, di mana mereka menjadi agen perubahan yang kuat dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah dan memperjuangkan keadilan sosial. Gerakan ini telah membuktikan bahwa mahasiswa adalah kekuatan intelektual yang mampu mendorong perubahan sosial secara signifikan.

Namun dengan masuknya era digital, dinamika gerakan mahasiswa mengalami perubahan yang cukup signifikan. Teknologi informasi dan media sosial menjadi alat utama dalam menyampaikan aspirasi dan mengorganisasi gerakan. Sementara media sosial memberikan kemudahan dalam menyebarkan pesan dengan cepat, hal ini juga menghadirkan tantangan, seperti informasi yang salah atau hoaks yang dapat mengganggu kredibilitas gerakan. Perubahan ini menunjukkan bahwa gerakan mahasiswa perlu beradaptasi dengan teknologi digital agar tetap relevan dan efektif dalam memperjuangkan perubahan sosial.

Urgensi revitalisasi gerakan mahasiswa sangat terasa dalam menghadapi perubahan sosial di era digital ini. Mahasiswa tidak hanya perlu mempertahankan semangat kritis, tetapi juga harus mampu memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk memperkuat pengaruh gerakan(Bahri, 2019)pe. Adaptasi ini penting agar gerakan mahasiswa tidak hanya menjadi reaktif, tetapi juga proaktif dalam merespons isu-isu sosial, politik, dan ekonomi yang muncul di era digital. Revitalisasi ini menuntut mahasiswa untuk lebih inovatif dalam merancang strategi gerakan yang sesuai dengan kondisi zaman.

Revitalisasi gerakan mahasiswa juga diperlukan untuk menjaga relevansi mereka sebagai penggerak perubahan sosial. Tantangan yang dihadapi mahasiswa saat ini lebih kompleks, termasuk isu globalisasi, perubahan iklim, ketidaksetaraan ekonomi, dan permasalahan demokrasi(Miswar dkk., 2023). Dalam konteks ini, mahasiswa harus mampu berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat serta menggunakan teknologi digital untuk memperluas jangkauan dan dampak gerakan mereka. Hal ini membutuhkan pemikiran yang lebih strategis dan terorganisir agar gerakan mahasiswa dapat tetap menjadi agen perubahan yang efektif.

penting bagi gerakan mahasiswa untuk tidak hanya sekadar bertahan di tengah perubahan sosial yang cepat, tetapi juga menjadi pelopor dalam mendorong perubahan tersebut. Revitalisasi gerakan mahasiswa di era digital merupakan langkah krusial dalam memastikan bahwa semangat perjuangan mereka tetap hidup dan relevan(Ariani, 2020). Maka pada artikel ini peneliti akan menjabarkan terkait dengan Revitalisasi gerakan mahasiswa di era digital merupakan langkah krusial dalam memastikan bahwa semangat perjuangan dengan memanfaatkan teknologi secara bijak, gerakan mahasiswa dapat terus memainkan peran vital dalam menciptakan perubahan sosial yang lebih adil dan inklusif di Indonesia.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi literatur sebagai teknik utama pengumpulan data. Sumber data berasal dari berbagai artikel ilmiah, buku, dan dokumen terkait revitalisasi gerakan mahasiswa, khususnya dalam konteks perubahan sosial di era digital(Adlini dkk., 2022). Penelitian ini menganalisis berbagai strategi revitalisasi yang mencakup penguatan organisasi, pemikiran kritis, dan penggunaan teknologi digital, serta dampaknya terhadap kualitas formulasi gagasan mahasiswa. Selain itu, penelitian ini juga akan mengkaji tantangan dan peluang yang dihadapi gerakan mahasiswa dalam era digital, termasuk pengaruh media sosial dan tantangan literasi digital. Data yang dikumpulkan akan dianalisis secara mendalam menggunakan metode analisis tematik untuk menggali keterkaitan antara revitalisasi gerakan mahasiswa dan perubahan sosial yang lebih luas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Revitalisasi gerakan mahasiswa merupakan langkah strategis yang sangat penting dalam memastikan peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial tetap relevan di era digital(Suryaningsih dkk., 2021). Setiap strategi revitalisasi harus dirancang secara matang agar gerakan mahasiswa mampu beradaptasi dengan perubahan zaman, tanpa mengabaikan nilai-nilai perjuangan yang telah menjadi dasar gerakan mereka. Strategi revitalisasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari penguatan organisasi, pengembangan pemikiran kritis, hingga pemanfaatan teknologi digital(Muliastrini, 2019). Masing-masing strategi tersebut saling berkontribusi dalam memperbarui dan memperkuat gerakan mahasiswa, sehingga mereka mampu menghadapi tantangan sosial-politik yang semakin kompleks.

Salah satu tujuan utama dari revitalisasi gerakan mahasiswa adalah meningkatkan kualitas formulasi gagasan untuk perubahan sosial(Nugraha & Karmila, 2023). Di tengah era yang penuh dengan tantangan baru, mahasiswa dituntut untuk tidak hanya peka terhadap isu-isu sosial, tetapi juga mampu merumuskan gagasan yang relevan dan solutif. Revitalisasi ini memungkinkan mahasiswa untuk mengintegrasikan pengetahuan yang lebih luas, baik dari akademis maupun pengalaman lapangan, dalam merumuskan ide-ide inovatif yang dapat diimplementasikan dalam aksi sosial. Strategi ini juga mendorong mahasiswa untuk berpikir lebih kritis dan analitis dalam merespons dinamika sosial yang cepat berubah(Mulyasa, 2023).

Era digital memainkan peran kunci dalam strategi revitalisasi gerakan mahasiswa, terutama dalam formulasi gagasan(Fonna, 2019). Teknologi digital memberikan akses tak terbatas terhadap informasi, memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan data secara cepat dan luas, yang kemudian dapat digunakan untuk memperkuat argumen dan gagasan mereka. Platform media sosial juga menjadi alat penting dalam menyebarkan gagasan dan membangun solidaritas di antara mahasiswa, baik di tingkat lokal maupun global. Namun, di sisi lain, era digital juga membawa tantangan baru, seperti penyebaran informasi yang tidak akurat atau manipulatif, yang dapat merusak validitas gerakan mahasiswa(Syahputri & Katimin, 2024).

Tantangan terbesar yang dihadapi gerakan mahasiswa dalam era digital adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara pemanfaatan teknologi dan mempertahankan prinsip-prinsip gerakan sosial yang berfokus pada perubahan nyata(Ginanjar dkk., 2022). Informasi yang berlimpah dan cepat terkadang membuat mahasiswa rentan terhadap distorsi fakta dan hoaks, yang pada akhirnya dapat mengurangi kredibilitas gerakan(Karimullah, 2024). Oleh karena itu, salah satu strategi revitalisasi yang penting adalah memperkuat literasi digital di kalangan mahasiswa, sehingga mereka mampu memfilter informasi dengan kritis dan menggunakan teknologi secara efektif dalam memperjuangkan isu-isu sosial.

Lebih dari itu era digital juga menghadirkan berbagai peluang bagi gerakan mahasiswa. Dengan adanya teknologi digital, mahasiswa dapat memperluas jangkauan gerakan mereka, baik di tingkat nasional maupun internasional. Mereka dapat membangun jaringan solidaritas global, berbagi pengalaman, dan belajar dari gerakan-gerakan serupa di negara lain. Selain itu, teknologi memungkinkan mahasiswa untuk lebih fleksibel dalam mengorganisasi aksi, baik secara online maupun offline, yang dapat meningkatkan efektivitas gerakan(Nadia, 2019). Peluang ini memberikan ruang bagi mahasiswa untuk merancang strategi yang lebih inovatif dan adaptif dalam memperjuangkan perubahan sosial.

Maka  strategi revitalisasi gerakan mahasiswa harus memperhitungkan pengaruh era digital, baik dari segi tantangan maupun peluang yang ada. Dengan formulasi gagasan yang lebih matang dan pemanfaatan teknologi yang bijak, gerakan mahasiswa dapat terus memainkan peran penting sebagai penggerak perubahan sosial di Indonesia(Setyoko & Satria, 2020). Revitalisasi ini bukan hanya sekadar penyesuaian teknis, tetapi juga pembaruan semangat perjuangan yang lebih relevan dengan kondisi zaman.

KESIMPULAN

Revitalisasi gerakan mahasiswa di era digital merupakan langkah strategis yang krusial untuk memastikan peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial tetap relevan. Setiap strategi yang diterapkan harus mencakup penguatan organisasi, pengembangan pemikiran kritis, serta pemanfaatan teknologi digital untuk memperkuat daya saing gerakan. Selain itu, revitalisasi ini juga bertujuan meningkatkan kualitas formulasi gagasan mahasiswa agar lebih solutif dan relevan terhadap tantangan sosial yang semakin kompleks.

Era digital memberikan tantangan sekaligus peluang bagi gerakan mahasiswa. Tantangan utamanya adalah menjaga validitas gerakan di tengah banjir informasi dan potensi distorsi fakta, sementara peluang yang dihadirkan berupa akses informasi yang lebih luas dan kemampuan membangun solidaritas global. Dengan memperkuat literasi digital dan mengintegrasikan teknologi secara bijak, gerakan mahasiswa dapat meningkatkan efektivitas dan jangkauan aksi mereka.

Revitalisasi gerakan mahasiswa tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga mengandung unsur pembaruan semangat perjuangan yang lebih adaptif dengan perkembangan zaman. Dengan strategi yang tepat, mahasiswa dapat terus memainkan peran vital dalam mendorong perubahan sosial yang lebih inklusif dan adil di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Adlini, M. N., Dinda, A. H., Yulinda, S., Chotimah, O., & Merliyana, S. J. (2022). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 6(1), 974--980. https://doi.org/10.33487/edumaspul.v6i1.3394

Ariani, D. (2020). Gagasan Millenial & Generasi Z Untuk Indonesia Emas 2045. Fianosa Publishing.

Bahri, S. (2019). PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI ERA 4.0. Jurnal Transformatif (Islamic Studies), 3(2), 241--275. https://doi.org/10.23971/tf.v3i2.1452

Fonna, N. (2019). Pengembangan Revolusi Industri 4.0 dalam Berbagai Bidang. GUEPEDIA.

Ginanjar, D., Firdausyi, M. F., Suswandy, S., & Andini, N. T. (2022). Perlindungan HAM dalam Era Digital: Tantangan dan Solusi Hukum. Journal on Education, 4(4), Article 4.

Karimullah, S. S. (2024). JATUHNYA MAHKOTA KEADILAN: Sisi Gelap Gerakan Aktivis Kampus di Balik Korupsi Idealisme. Yayasan Putra Adi Dharma.

Miswar, M. D., Sofyan, E., Rifqi, A. I., Wibowo, Y. A., Asri, S., Hajriana, & Darwis, M. A. (2023). Peta Jalan Kepemimpinan HMI. Nas Media Pustaka.

Muliastrini, N. K. E. (2019). Penguatan Literasi Baru (Literasi Data, Teknologi, Dan SDM/Humanisme) Pada Guru---Guru Sekolah Dasar Dalam Menjawab Tantangan Era Revolusi Industri 4.0. Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 2(2--1), Article 2--1.

Mulyasa, E. (2023). Implementasi Kurikulum Merdeka. Bumi Aksara.

Nadia, N. (2019). Mobilisasi Sumberdaya dalam Aksi Kamisan [bachelorThesis, FISIP UIN Jakarta]. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/49192

Nugraha, A. R., & Karmila, W. (2023). Agama dan Gerakan Sosial Di Indonesia: Telaah Kritis Tentang Perkembangan Pendidikan Agama di Ormas Muhammadiyah. Murid: Jurnal Pemikiran Mahasiswa Agama Islam, 1(1), 100--108. https://doi.org/10.51729/murid.11107

Setyoko, J., & Satria, M. D. (2020). Gerakan Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan Sosial di Kabupaten Bungo. Jurnal Politik Dan Pemerintahan Daerah, 2(1), Article 1. https://doi.org/10.36355/jppd.v2i1.15

Suryaningsih, A., Raharjo, R., & Noventari, W. (2021). Dinamika Aktualisasi Nilai-Nilai Oleh Mahasiswa Sebagai Modal Sosial pada Masa Kenormalan Baru. PKn Progresif: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Kewarganegaraan, 16(1), Article 1. https://doi.org/10.20961/pknp.v16i1.56836

Syahputri, I. B., & Katimin, K. (2024). Pengaruh Aktivis Mahasiswa Dalam Perubahan Sosial Politik Di Era Digital 5.0. Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 7(4), Article 4. https://doi.org/10.37329/ganaya.v7i4.3490

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun