2. Menerjemahkan Metafora Menjadi Metafora Lain tapi Bermakna Sama
Dalam strategi ini, citra dari metafora asli digantikan dengan citra lain yang lebih sesuai dalam bahasa sasaran (BSa). Penggantian ini bertujuan untuk mengatasi perbedaan budaya antara bahasa sumber (BSu) dengan bahasa sasaran. Meskipun pada akhirnya metafora yang dihasilkan berbeda secara leksikal, keduanya tetap memiliki makna yang sama dalam konteks yang lebih luas.
3. Menerjemahkan Metafora Menjadi Ungkapan Non-Metaforis
Strategi ini digunakan jika citra dalam terjemahan sangt sulit dipahami dan tidak ada ungkapan yang sepadan dalam bahasa sasaran. Dalam hal ini, tenor dari metafora asli dialihkan menjadi ungkapan harfiah. Strategi ini sangat efektif untuk metafora mati yang telah menjadi idiom, sehingga kesan metaforisnya hampir tidak dapat disadari. Dengan merubah metafora yang sulit dipahami menjadi makna secara harfiah, dapat diharapkan nantinya teks dalam bahasa sasaran akan menjadi lebih sederhana dan mudah dipahami pembaca.
C. Bait 4 Puisi  Berjudul " Cahaya Dilangit Pagaruyuang" Karya Leni Marlina
Engkau ucapkan kata tanpa tepuk tangan,Â
namun gema ucapanmu melingkari puncak bukit,Â
menggetarkan dedaunan yang terdiam.Â
Dalam karya, kau adalah hujan yang tak terlihat,Â
menyirami akar-akar pemikiran yang kering,Â
melahirkan hutan pengetahuan,Â