Mohon tunggu...
Muhammad abdul Rolobessy
Muhammad abdul Rolobessy Mohon Tunggu... Jurnalis - Editor

Bahasa mati rasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Histori Jeruji Besi

1 Agustus 2024   11:21 Diperbarui: 4 September 2024   00:34 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: M. Abdul Rolobessy

Beta bingung untuk menafsirkannya, mau menulis kisahnya saja beta agak ribet, Karena kejadian yang beta alami ini patah yang tiada hentinya. beta dipatahkan dengan duka yang begitu fatal adanya. Sudah di jeruji besi malah,dipatahkan oleh perempuan di saat beta membutuhkan dorongan dan kekuatan oleh mereka.

Tapi, yah sudahlah. Jalani dan nikmati saja apa yang tuhan berikan kepada beta. Mungkin ini sebagai tantangan yang harus beta jalani. Hati yang kuat saja dengan semua cobaan ini. Kata abang baim kepada beta " Terima hikmahnya saja dan berdoa saja". Sudah pasti allah yang maha kuasa sudah titipkan sesuatu yang hebat  untuk kau nikmati di kemudian hari, dan beta berkata! Amin.  

KEBEBASAN ADALAH, PENANTIAN SEMUA NARAPIDANA:

Bebas yah, kebebasan penantian semua narapidana yang ingin lepas dari tahanan oleh masalah-masalah yang di jalani atas perbuatan mereka sendiri. Di dalam jeruji beta beta juga tidak tidur setiap malam. Dan tidurnya setiap pagi. Ketika tidur malam, mungkin penantian setelah bangun adalah ada kabar untuk bebas dari jeruji besi ini.  

Semua orang pengen bebas dan tidak ingin berlama-lama dalam penjara. Tidak ingin menikmati kenangan yang begitu pahit adanya sebab dalam penjara itu hal yang paling sakit. sekalipun hikmah terbesar adalah sadar agar lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan yang sosial itu atau bermasyarakat.

Tidak ada yang lebih bijak dari tulisan tulisan di tembok penjara itu, seseorang menulis kata di bagian sisi kanan tembok yang kerap itu (orang baik itu susah ditemukan, yang beta tahu beta susah). Yah benar sekali dalam dekapan yang beta rasakan saat berada dalam jeruji besi tidak ada kebaikan yang beta nantikan. Yaitu besuk dari pihak keluarga dan teman-teman yang beta kenal. Semua menganggap sampah pada waktu yang sama. 

Beta sholat tahajud pada malam hari meminta agar kebebasan di limpahkan tuhan kepada beta. Setelah tepat empat belas hari beta di kurung mungkin sudah saatnya beta bebas, dalam doa tahajud beta meminta kepada tuhan agar mengabulkan doa beta untuk kebebasan ini. Namun dengan ijin allah swt ia mengabulkan permintaan itu.

Pukul jam sebelas teng, seseorang lelaki berdarah yaputih. menemui beta di dalam tahanan/penjara. 

Dade kabar bagaimana?,Tangkas wowo ciro kepada beta.  


Aman, saja'o. Wowo. Alhamdulillah, korban mau cabut laporan. Tangkas beta kepada wowo ciro

Beta mulai menjelaskan ke beliau dengan sedetail mungkin atas kronologis yang beta rasakan. Dan beliau berkata, oke nanti wowo urus akang agar bisa keluar. Itulah Om Alfian sangaji. Yang di mana beliau ini adalah salah satu dosen di kampus Iqra buru, Namlea. Kabupaten buru,Maluku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun