Mohon tunggu...
Muhammad Abdee Praja Mukti
Muhammad Abdee Praja Mukti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sastra Inggris UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Jurnalis and Photography

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melacak Warisan Kultural: Eksplorasi Sejarah Sastra dari Masa Jahiliah ke Awal Periode Islam

12 Juli 2024   07:38 Diperbarui: 12 Juli 2024   07:38 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian tentang sastra pun menjadi subjek perdebatan di kalangan sarjana dan kritikus sastra. Beberapa pandangan menganggap sastra sebagai manifestasi budaya yang tergantung pada konteks masyarakat dan periode waktu tertentu. Pandangan lain menekankan bahwa sastra merupakan karya seni yang menggunakan bahasa sebagai medium, dengan ciri khas penggunaan bahasa yang tidak lazim atau bahkan 'merusak' bahasa untuk mencapai efek estetik tertentu (Damono, 2005:6).

Berdasarkan beberapa pandangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sastra adalah sebuah fenomena budaya yang melibatkan penggunaan bahasa sebagai bahan utama, namun memiliki ciri khas dalam penggunaan bahasa tersebut untuk menciptakan karya seni yang orisinal dan estetis. Pemahaman tentang sastra melampaui sekadar struktur teks, melibatkan pula konteks budaya dan sosial di mana sastra itu dihasilkan serta fungsi komunikatifnya dalam menyampaikan berbagai informasi kepada pembaca.

Dalam konteks penelitian ini, kita akan mengarahkan perhatian kita pada eksplorasi sejarah sastra dari masa jahiliah ke awal periode Islam, dengan fokus pada warisan kultural yang terkandung dalam karya-karya sastra dari periode tersebut. Dengan memahami latar belakang sejarah sastra pada masa tersebut, kita dapat menggali lebih dalam pemahaman tentang nilai-nilai, kepercayaan, dan budaya yang membentuk landasan sastra Arab pada masa itu serta dampaknya terhadap perkembangan sastra Islam kemudian.

B. MATERI/TEORI YANG DIGUNAKAN

Dalam melakukan penelitian mengenai eksplorasi sejarah sastra dari masa Jahiliyah ke awal periode Islam, ada beberapa materi dan teori yang menjadi landasan utama. Materi dan teori ini membantu peneliti untuk memahami konteks budaya, perkembangan sastra, dan pengaruh agama terhadap sastra dalam periode tersebut. Dalam penelitian ini, beberapa materi dan teori yang digunakan akan diuraikan sebagai berikut:

1. Sejarah Sastra Arab

Untuk memahami perkembangan sastra Arab dari masa Jahiliyah ke awal periode Islam, peneliti merujuk pada karya-karya sejarah sastra Arab yang telah ada. Ini termasuk analisis tentang karya-karya sastra yang ditulis selama periode tersebut, seperti puisi-puisi klasik Arab dan literatur lisan lainnya. Peneliti juga memperhatikan perubahan dalam bentuk, tema, dan gaya sastra yang terjadi seiring dengan perubahan sosial dan politik di Arab.

2. Teori Sastra

Dalam analisis sastra, peneliti menggunakan berbagai teori sastra yang telah dikembangkan oleh para ahli sastra. Teori-teori ini membantu dalam memahami struktur dan makna karya sastra, serta bagaimana karya sastra tersebut berinteraksi dengan konteks sosial dan budaya di mana mereka dihasilkan. Beberapa teori sastra yang digunakan antara lain:

  • Teori Strukturalisme: Teori ini menekankan analisis terhadap struktur internal sebuah teks sastra, termasuk penggunaan bahasa, narasi, dan gaya sastra yang digunakan. Strukturalisme memandang teks sastra sebagai entitas independen yang memiliki makna tersendiri.
  • Teori Dekonstruksi: Teori ini mencoba untuk mengungkapkan bagaimana teks sastra dapat memiliki makna yang ambigu dan bertentangan. Dekonstruksi menyoroti kontradiksi dan ketidakstabilan dalam teks sastra, serta bagaimana teks tersebut dapat diinterpretasikan secara berbeda oleh pembaca yang berbeda.
  • Teori Feminisme Sastra: Teori ini memperhatikan peran gender dalam sastra dan bagaimana penulis perempuan dan karakter perempuan direpresentasikan dalam teks sastra. Feminisme sastra menyoroti ketimpangan gender dalam sastra dan mencari cara untuk menghadapinya.
  • Teori Postkolonialisme: Teori ini memeriksa hubungan antara sastra dan kolonialisme, serta bagaimana penulis dari negara-negara kolonial menanggapi pengalaman kolonial mereka melalui karya sastra. Postkolonialisme menyoroti bagaimana sastra dapat digunakan sebagai alat untuk memperjuangkan kemerdekaan dan pembebasan budaya.

3. Konsep Budaya dan Agama

Peneliti juga menggunakan konsep-konsep budaya dan agama untuk memahami konteks sosial dan budaya di mana sastra Arab berkembang. Ini termasuk studi tentang kepercayaan dan nilai-nilai yang dominan dalam masyarakat Arab pada masa Jahiliyah dan awal periode Islam, serta bagaimana agama Islam memengaruhi perkembangan sastra Arab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun