Mohon tunggu...
Muhammad Yunus
Muhammad Yunus Mohon Tunggu... profesional -

Saya Mencintai Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ember Walikota

7 Januari 2016   10:30 Diperbarui: 8 Januari 2016   14:39 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 

bukan tempat pemungutan suara

yang membuat bising upacara

            tapi rapat kerja dan pajak warga

            yang mencengkeram seorang janda

adalah cermin bagi wajah yang sia-sia

 

dalam kabut di waktu subuh

ember ditarik dan menarik suluh

            membuat air dalam dengkurmu

            mengalir dari berbagai luka tubuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun