Di sektor pertanian ini pendapatan per kapita nya tidak setinggi di sektor jasa keuangan atau jasa telekomunikasi, atau jasa yang lain.
Namun sayangnya sektor-sektor yang bisa memberikan pendapatan yang tinggi hanya bisa menyerap tenaga kerja yang sedikit dan mereka lebih ke padat modal. Sedangkan pertanian yang pendapatan nya relatif kecil dan sangat tergantung pada musim, menyerap tenaga kerja yang cukup besar sekitar 31.86%.
Demikian juga perdagangan informal atau perdagangan kecil, misalnya Warteg dll., banyak menyerap tenaga kerja. Dan tenaga kerja yang ada di kedua sektor tersebut 50% ada disana. Bisa terbayang bahwa tingkat ketimpangan memang masih relatif tinggi jika kita lihat kesemuanya. Ini PDB dari segi produksi.
Kalau dilihat dari sisi pengeluaran, maka pertumbuhan ekonomi yang 5.01% itu ternyata lebih di generate oleh konsumsi rumahtangga yang distribusinya sekitar 55.6%.
Diikuti oleh pembentukan modal tetap bruto atau investasi yang porsinya terhadap PDB sekitar 31.3%.
Ekspor yang relatif tinggi, namun impor nya juga cukup tinggi sehingga secara netto menyumbang hanya kurang dari 2% terhadap pertumbuhan ekonomi. Sri juga mengatakan bahwa transaksi On Line masih kecil.
Nah..., dari semua paparan diatas, sebenarnya kita masih punya harapan selama para pengambil kebijakan ekonomi itu mampu untuk melakukan terobosan yang Out of the box, terobosan yang tidak membebani rakyat demi kreditor asing.Â
@MEI 24102017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H