Mohon tunggu...
Muhammad DarrylAnandaputra
Muhammad DarrylAnandaputra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya senang membaca buku novel terutama bertemakan psychological dan thriller. saya juga senang bermain bola basket.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Unsur Intrinsik Dalam Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono

17 Juni 2023   18:40 Diperbarui: 17 Juni 2023   19:01 15551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menurut KBBI Karya sastra merupakan sebuah karya tulis, yang jika dibandingkan dengan tulisan lain memiliki berbagai ciri keunggulan seperti halnya keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya, drama, epik, dan lirik.1 Adapun beberapa jenis karya sastra diantaranya, sastra daerah, sastra dunia, sastra hiburan, sastra Indonesia, dan sastra lainnya. Karya sastra itu sendiri berisikan pengalaman sang penulisnya sendiri.

Puisi dikategorikan sebagai karya sastra yang paling unik dan penuh akan keindahan. Dikarenakan puisi ini tercipta dari imajinasi serta berasal dari pengalaman yang dialami oleh penyairnya sendiri yang dibuat sedemikian rupa ke dalam bahasa yang memiliki konsep penuh akan keindahan. Namun, kita perlu mengaitkan puisi dengan riwayat pengarangnya serta kondisi lingkungan masyarakat yang menjadi konteks penciptaan karya yang dibuatnya agar dapat memahami makna puisi yang disampaikan oleh pengarang secara lebih mendalam. Ada banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan kritik terhadap karya sastra, seperti: pendekatan semiotika, ekspresif, objektif, masih banyak lagi pendekatan untuk menganalisis sebuah puisi.

Kemampuan dalam menganalisis puisi merupakan suatu perkara yang bisa dibilang sulit bagi para pembaca, akan tetapi menganalisis puisi sangat diperlukan agar pembaca mampu memahami makna yang terkandung secara mendalam setiap baitnya yang disampaikan dalam puisi tersebut. Puisi merupakan sebuah cara untuk menuangkan ide serta gagasan yang merangsang imajinasi dan melibatkan perasaan, penglihatan, pendengaran, serta perabaan dalam penyusunan kata yang berirama.

Pendekatan objektif, merupakan pendekatan yang berpusat kepada perhatian kepada puisi itu sendiri. Puisi dianggap sebagai objek yang bisa mencukupi pribadinya sendiri. Karena dianggap sebagai dunia otonom, maka penafsiran, dan penilaian didasarkan pada puisi itu sendiri tanpa melihat penyair, pembaca maupun kondisi lingkungan sekitar ketika puisi tersebut dibuat. Dalam lingkup puisi, pendekatan objektif ini menguraikan bahwa karya sastra itu tidak hanya merupakan satu sistem norma, melainkan terdiri dari beberapa strata ataupun lapis norma.

"Hujan Bulan Juni"

 

Karya : Sapardi Djoko Damono

 

Tak ada yang lebih tabah 

dari hujan bulan Juni

Dirahasiakannya rintik rindunya 

Kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak 

dari hujan bulan Juni

dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu 

di jalan itu Tak ada yang lebih arif

dari hujan bulan Juni 

dibiarkannya yang tak terucapkan 

diserap akar pohon bunga itu

1. STRUKTUR FISIK

 

 

TIPOGRAFI (PERWAJAHAN PUISI)

Tipografi merupakan cara penulisan suatu puisi sehingga menampilkan bentuk-bentuk tertentu yang dapat diamati secara visual.4 Tipografi juga berperan untuk menciptakan nuansa makna serta suasana yang khas. Di dalam puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul "Hujan Bulan Juni" disusun dengan konsep rata kiri dengan huruf kecil di setiap awal dimulai lariknya. Puisi ini juga terdiri dari tiga bait dan di setiap bait masing -- masing terdiri dari empat baris. Setiap baris pun terdiri atas empat hingga lima kata. Tiap baris memuat sekitar 12 suku kata. Tipografi dalam penulisan puisi "Hujan Bulan Juni" di buku antologi Hujan Bulan Juni juga terkesan manis dan amat sederhana.

DIKSI

Diksi merupakan salah satu unsur yang ikut membangun keberadaan puisi, yang dimana diksi ini berupa pemilihan kata yang dilakukan oleh penyair untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan-perasaan yang bergejolak serta menggejala dalam dirinya.5 Diksi yang dipakai dalam puisi Sapardi Djoko Damono notabene sangatlah Indah salah satunya yang terdapat dalam puisinya yang berjudul "Hujan Bulan Juni". beliau menggambarkan sesosok laki-laki dengan menggunakan kata "hujan bulan Juni". Selain itu, diksi "hujan bulan Juni" diberi kata sifat; semisal kata "tabah", "bijak" dan "arif"; serta kata kerja oleh Sapardi; semisal kata "dirahasiakannya", "dihapusnya", dan juga "dibiarkannya".

IMAJI

 

Imaji merupakan tata letak penyusunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman di mana pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, merasakan, seperti apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan penyair dalam puisinya secara imajinasi melalui pengalaman dan rasa kita.6 Imaji atau citraan dalam puisi "Hujan Bulan Juni" terdapat 2 yaitu imaji visual dan imaji auditif. Imaji visual terdapat 

pada "kepada pohon berbunga itu". Pohon berbunga bisa divisualisasikan oleh mata kita sendiri. Sedangkan untuk Imaji auditifnya terdapat pada "Dirahasiakannya rintik rindunya". Rintik merupakan bunyi yang bisa ditangkap dengan indra penglihatan (mata).

IRAMA

Irama merupakan lantunan lagu kalimat yang digunakan oleh penyair dalam mengapresiasikan puisinya berkaitan dengan pergantian tinggi rendahnya bunyi. Irama dalam puisi "Hujan Bulan Juni" terdapat pada pengulangan frasa "tak ada yang lebih dan hujan bulan juni". Pengulangan ini sangat memengaruhi irama secara keseluruhan dalam puisi tersebut. Ketika seseorang membacakan puisi ini di depan khalayak umum, keberadaan repetisi frasa dan diksi bisa diberi intonasi yang relatif berbeda-beda oleh masing -- masing orang yang menyimaknya sehingga bisa mencapai klimaks untuk para pendengar.

RIMA

Rima adalah merupakan repetisi atau pengulangan bunyi yang berselang, dan bunyi yang berirama ini dapat ditampilkan oleh nada tinggi, tekanan, maupun perpanjangan suara.7 Rima dalam salah satu puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul "Hujan Bulan Juni" dapat diidentifikasi berupa perulangan bunyi konsonan.

  • Perulangan bunyi /n/ yang terdapat pada baris:

Hujan bulan Juni.

Masing-masing kata dalam baris tersebut mengandung huruf /n/.

  • Perulangan bunyi /r/ yang terdapat pada baris:

Dirahasiakannya rintik rindunya.

Masing-masing kata tersebut adalah rahasia, rintik, dan rindu memiliki kesamaan yakni sama -- sama diawali dengan bunyi /r/.

GAYA BAHASA

Gaya bahasa merupakan pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh seseorang dalam bertutur atau menulis ataupun pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek tertentu.8 Nama lain dari gaya bahasa ialah majas. Terdapat dua majas dalam puisi "Hujan Bulan Juni" karya Sapardi Djoko Damono ini, yakni majas personifikasi dan majas repetisi. Ini tampak pada larik "tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni". Pada larik ini menggambarkan seakan-akan hujan tersebut bisa memiliki sifat tabah yang dimiliki oleh manusia pada umumnya. Ataupun juga dalam larik "tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni, dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu". Makna Hujan di sana seakan-akan bisa memiliki sifat bijak dan si hujan juga bisa berjalan layaknya manusia. Selanjutnya juga terdapat dalam larik "tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni, dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu". Di sini seakan- akan hujan bisa merahasiakan sesuatu seperti sifat manusia dan bisa mengalami rasa kerinduan.

Selain majas personifikasi, juga terdapat majas repetisi. Majas repetisi terkandung dalam larik "tak ada yang lebih ... dari hujan bulan juni". Ini diulang di setiap awal dimulainya bait dalam puisi "Hujan Bulan Juni".

KATA KONKRET

Kata konkret ialah kumpulamn kata yang digunakan oleh penyair untuk menggambarkan suatu lukisan kondisi atau suasana batin dengan maksud untuk membangkitkan imaji para pembaca.9 Ada beberapa istilah kata konkret di dalam puisi "Hujan Bulan Juni" diantaranya: ada kata -- kata hujan, jalan, pohon, akar, serta bunga. Hujan bermakna manusia yang terjatuh dan tersungkur. Jalan merujuk kepada kehidupan. Pohon bermakna menyerap rasa rindu. Kemudian kata Bunga bermakna perempuan atau sang pujaan hati.

2. STRUKTUR BATIN

 

TEMA

Secara garis besar tema merupakan ide pokok yang dipersoalkan dalam karya seni. Ide pokok suatu karya seni dapat dipahami atau dikenal melalui pemilihan subject matter serta judul karya.10 Tema puisi "Hujan Bulan Juni" karya Sapardi Djoko Damono, mengisahkan mengenai cinta terpendam hingga tidak tersampaikan kepada sang pujaan hati. Cinta yang lebih memilih bersemayam dalam lubuk hati sang pemilik perasaan. Orang itu pun juga mengalami keraguan untuk mengungkapkan perasaannya. Meskipun cintanya tidak tersampaikan, si pemilik yang bernama hujan, tetap berwatak tabah, arif, dan bijaksana seperti pada bait sebagai berikut:

Bait pertama:

tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni Bait kedua:

tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni Bait ketiga:

tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni

 

RASA

Rasa adalah sikap sang penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam sebuah puisi. Puisi "Hujan Bulan Juni" menggambarkan rasa sabar dan kerinduan serta memendam rasa cinta yang mendalam terhadap seseorang. Kesabaran tersebut tampak pada penggunaan kata tabah, arif, serta bijak. Sang penyair juga mengalami keraguan dalam hal mengungkapkan perasaannya hingga beliau pun pada akhirnya menghapus jejak-jejaknya yang tertera pada larik puisi tersebut. Itu semua dapat tergambarkan melalui bait pertama seperti berikut:

Tak ada yang lebih tabah Dari hujan bulan Juni

Dirahasiakannya rintik rindunya Kepada pohon berbunga itu

 

NADA

Nada merupakan sikap penyair terhadap pembaca. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada mendikte, menganggap bodoh, menganggap rendah pembaca, dan sebagainya. Nada puisi "Hujan Bulan Juni" karya Sapardi Djoko Damono seperti beriramakan kegetiran. Hal tersebut ditunjukkan dengan penggunaan huruf /r/ yang bersifat repetitif dalam puisi. Pilihan kata yang digunakan juga menunjukkan bahwa sang pemilik perasaan mengalami keraguan. Hingga pada akhirnya memilih untuk berdiam diri saja dan mencintai seseorang yang beliau cintai dalam diam.

AMANAT

Amanat dalam puisi dapat diketahui ketika kita sudah dapat memahami tema, nada, dan rasa dalam puisi tersebut.11 Amanat tersirat di balik diksi yang dirangkai dan juga berada di balik tema yang diekspresikan. Amanat yang bisa dipetik dalam puisi "Hujan Bulan Juni" bahwasannya diupayakan semaksimal mungkin untuk selalu sabar, ikhlas, bijak, dan tabah dalam menjalani sesuatu. Kemudian amanat selanjutnya ialah bahwasannya mengungkapkan perasaan kepada seseorang yang kita cintai tidak selamanya menjadi hal yang buruk untuk dilakukan. Kemudian lebih baik mengutarakan perasaan kepada seseorang yang kita cinta.

Berdasarkan penjelasan dan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwasannya, Pendekatan objektif merupakan pendekatan yang memberi perhatian lebih kepada karya sastra sebagai struktur yang otonom. Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, bahkan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias. Hal itu berfungsi sebagai sarana manusia untuk mengekspresikan dan mengungkapkan pemikiran maupun perasaannya kepada manusia lainnya. secara garis besar puisi "Hujan Bulan Juni" karya Sapardi Djoko Damono, mengisahkan mengenai cinta terpendam hingga tidak tersampaikan kepada sang pujaan hati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun