Mohon tunggu...
Muhammad DarrylAnandaputra
Muhammad DarrylAnandaputra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya senang membaca buku novel terutama bertemakan psychological dan thriller. saya juga senang bermain bola basket.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Unsur Intrinsik Dalam Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono

17 Juni 2023   18:40 Diperbarui: 17 Juni 2023   19:01 15551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rima adalah merupakan repetisi atau pengulangan bunyi yang berselang, dan bunyi yang berirama ini dapat ditampilkan oleh nada tinggi, tekanan, maupun perpanjangan suara.7 Rima dalam salah satu puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul "Hujan Bulan Juni" dapat diidentifikasi berupa perulangan bunyi konsonan.

  • Perulangan bunyi /n/ yang terdapat pada baris:

Hujan bulan Juni.

Masing-masing kata dalam baris tersebut mengandung huruf /n/.

  • Perulangan bunyi /r/ yang terdapat pada baris:

Dirahasiakannya rintik rindunya.

Masing-masing kata tersebut adalah rahasia, rintik, dan rindu memiliki kesamaan yakni sama -- sama diawali dengan bunyi /r/.

GAYA BAHASA

Gaya bahasa merupakan pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh seseorang dalam bertutur atau menulis ataupun pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek tertentu.8 Nama lain dari gaya bahasa ialah majas. Terdapat dua majas dalam puisi "Hujan Bulan Juni" karya Sapardi Djoko Damono ini, yakni majas personifikasi dan majas repetisi. Ini tampak pada larik "tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni". Pada larik ini menggambarkan seakan-akan hujan tersebut bisa memiliki sifat tabah yang dimiliki oleh manusia pada umumnya. Ataupun juga dalam larik "tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni, dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu". Makna Hujan di sana seakan-akan bisa memiliki sifat bijak dan si hujan juga bisa berjalan layaknya manusia. Selanjutnya juga terdapat dalam larik "tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni, dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu". Di sini seakan- akan hujan bisa merahasiakan sesuatu seperti sifat manusia dan bisa mengalami rasa kerinduan.

Selain majas personifikasi, juga terdapat majas repetisi. Majas repetisi terkandung dalam larik "tak ada yang lebih ... dari hujan bulan juni". Ini diulang di setiap awal dimulainya bait dalam puisi "Hujan Bulan Juni".

KATA KONKRET

Kata konkret ialah kumpulamn kata yang digunakan oleh penyair untuk menggambarkan suatu lukisan kondisi atau suasana batin dengan maksud untuk membangkitkan imaji para pembaca.9 Ada beberapa istilah kata konkret di dalam puisi "Hujan Bulan Juni" diantaranya: ada kata -- kata hujan, jalan, pohon, akar, serta bunga. Hujan bermakna manusia yang terjatuh dan tersungkur. Jalan merujuk kepada kehidupan. Pohon bermakna menyerap rasa rindu. Kemudian kata Bunga bermakna perempuan atau sang pujaan hati.

2. STRUKTUR BATIN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun