Mohon tunggu...
Muhammad ArifAfandi
Muhammad ArifAfandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang

Saya seorang mahasiswa yang hobi dengan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mampu Menganalisis Dampak Ekonomi terhadap Keseimbangan AD-AS

12 Juli 2024   20:10 Diperbarui: 12 Juli 2024   20:15 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fluktuasi yang signifikan dalam catatan menunjukkan bahwa secara keseluruhan, keseimbangan bunga uang kartal di Indonesia selama periode tertentu mengalami ketidaksehatan. Implikasi dari evaluasi ini menunjukkan bahwa pendapatan per kapita berperan dalam memengaruhi keseimbangan bunga uang kartal di Indonesia baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Biaya pinjaman saat ini memiliki dampak negatif yang signifikan, sementara dalam jangka panjang, dampaknya tetap signifikan terhadap keseimbangan bunga uang di Indonesia. 

Di sisi lain, ekspansi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keseimbangan bunga uang kartal di Indonesia baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Namun, kebijakan pemerintah di bidang fiskal kadang-kadang berdampak pada sektor lain. Sektor yang paling terkena dampak adalah sektor penyulingan minyak, diikuti oleh sektor transportasi dan industri besar dan sedang (IBS). Penurunan subsidi bahan bakar minyak yang diikuti oleh kenaikan harga BBM jelas akan memberikan beban lebih kepada konsumen, tetapi sebaliknya akan mengurangi beban anggaran pemerintah. Untuk itu, diperlukan kompromi dalam menghadapi situasi tersebut, dengan pengurangan subsidi dilakukan secara bertahap.

Investasi dalam infrastruktur jalan dan jembatan memberikan dampak besar terhadap peningkatan PDB, penciptaan lapangan kerja, dan pengurangan kemiskinan. Namun, sebagian besar proyek infrastruktur memberikan tekanan terhadap defisit neraca perdagangan, kecuali untuk infrastruktur komunikasi dan energi (kilang), yang dalam jangka panjang dapat mengurangi defisit neraca perdagangan. Menurut Inayah (2020), penurunan tarif impor untuk komoditas pertanian telah menyebabkan peningkatan kesejahteraan yang tercermin dalam surplus ekonomi total, termasuk surplus konsumen, surplus produsen, dan penerimaan pemerintah. 

Penelitian ini mengindikasikan beberapa rekomendasi kebijakan perdagangan dalam sektor pertanian. Pertama, pemerintah disarankan untuk mempertahankan tarif impor rata-rata komoditas pertanian pada tingkat 15 persen seperti yang disepakati dalam skenario tertentu. Selain itu, mengingat arah kebijakan perdagangan dunia yang cenderung menuju kebebasan perdagangan yang lebih besar dalam jangka panjang oleh WTO, diperlukan upaya tambahan selain tarif untuk melindungi produsen, seperti peningkatan infrastruktur dan adopsi teknologi di sektor pertanian.

PENUTUP

Kesimpulan 

            Aggregate Demand (AD) mencakup total permintaan barang dan jasa dalam perekonomian, sementara Aggregate Supply (AS) mencerminkan total produksi barang dan jasa. Keseimbangan ekonomi tercapai ketika AD sama dengan AS. Kebijakan ekonomi seperti kebijakan fiskal dan moneter dapat menggeser kurva AD dan AS, mempengaruhi keseimbangan perekonomian. Kebijakan fiskal yang meningkatkan pengeluaran pemerintah atau menurunkan pajak akan meningkatkan AD, sehingga output dan harga naik. Sebaliknya, pengurangan pengeluaran atau kenaikan pajak menurunkan AD, mengurangi inflasi tetapi memperlambat pertumbuhan ekonomi. 

Kebijakan moneter yang menurunkan suku bunga atau meningkatkan jumlah uang beredar juga meningkatkan AD, mendorong investasi dan konsumsi, tetapi berpotensi menyebabkan inflasi. Sebaliknya, kebijakan moneter kontraktif menurunkan AD, mengendalikan inflasi tetapi memperlambat pertumbuhan ekonomi. Selain itu, kebijakan sisi penawaran seperti investasi dalam pendidikan dan infrastruktur dapat meningkatkan produktivitas dan kapasitas produksi, menggeser kurva AS ke kanan.

            Dalam konteks Indonesia, kebijakan seperti penurunan subsidi BBM dan investasi infrastruktur berdampak signifikan pada keseimbangan AD-AS. Penurunan subsidi mengurangi beban anggaran pemerintah tetapi membebani konsumen, sementara investasi infrastruktur meningkatkan PDB dan mengurangi kemiskinan.       

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun