Lantas, ia pun mulai menjaga jarak dalam berkomunikasi dengan pemilihnya. Pada musim kampanye, SMS dan telepon dari pemilih begitu cepat direspon. Pasca terpilih, alih-alih membalas SMS dan telepon, nomor HP pun diganti.
Saat menjabat, ia cenderung bermental koruptif. Sebab, tujuan utamanya hadir di lembaga dewan untuk mengumpulkan harta. Harta itu ia digunakan untuk membayar hutang pemilu kemarin. Selanjutnya, untuk memenuhi pundi-pundi rupiah dalam brankas pribadinya. Lalu terakhir, sebagai modal mengikuti Pemilu mendatang.
Karena itu, Caleg tipe ini tidak bertahan lama di "Kursi Dewan". Masa keterpilihannya mungkin hanya satu dan dua kali saja. Tersebab, ia tidak lihai mempertahankan konstituennya.
2. Â Â Â Lahan Menebar Popularitas
Hal yang dikejar Caleg tipe ini yaitu popularitas atau gengsi. Baginya, pemilu merupakan momentum untuk memperkenalkan diri seluas-luasnya kepada masyarakat. Mungkin, selama ini ia terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan hingga mengabaikan urusan popularitas. Maka, momentum politik ini menjadi corong pelampiasan syahwat popularitasnya.
Caleg tipe ini biasanya sudah memiliki pekerjaan yang tetap sebelum berlagak di panggung politik. Ia bahkan mempersiapkan kebutuhan ekonominya secara memadai sebelum tampil berhelat. Sebab itu, ia tak memiliki hutang ekonomi apapun sebelum maju.
Secara kemampuan intelektual, Caleg ini memiliki kemampuan intelektual yang luar biasa di bidangnya. Namun, memiliki ketidak sempurnaan pengetahuan ihwal politik. Akibatnya, ia berpotensi mudah dikibuli kawan maupun lawan.
Caleg tipe ini kerap mencari panggung untuk tampil mensosialisasikan diri. Semua pertemuan berusaha ia hadiri, entah pertemuan resmi atau tidak. Ia juga mematut alat peraga kampanyenya di berbagai sudut kota. Juga, menyiapkan kartu identitas yang banyak sebagai ajang sosialisasi.
Karena kecenderungan mengejar "nama besar pribadi", ia memiliki cenderung money politik. Termasuk serangan fajar dilakukan. Sebab, prinsipnya, mengorbankan materi sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan popularitas setingi-tingginya. Â
Ketika terpilih dan duduk di "Kursi Dewan", Caleg tipe ini selalu memperhatikan konstiteunnya. Ia pun pintar menjaga komunikasi dengan konstituen. Ia berupaya menghadiri pertemuan dengan para pemilihnya. Bahkan, tidak segan-segan mengeluarkan harta untuk menjaga nama besar pribadinya saat menjabat.