Dengan statusnya sebagai salah satu pemain bintang masa kini, Mbappe tentu mendambakan pencapaian seperti idola-idolanya di masa lalu. Sepanjang karirnya, bomber yang akrab disapa "Kiki" itu hanya berhasil merengkuh satu gelar Liga Champions pada musim 2012/2013 bersama skuat junior AS Monaco.
Pencapaian tersebut masih kalah dibandingkan Cristiano Ronaldo, idola sekaligus panutannya sejak kecil. Ronaldo telah berlima kali mengangkat trofi Liga Champions, termasuk empat kali bersama Real Madrid di era keemasan Los Blancos bersama Zinedine Zidane.
Oleh sebab itu, Mbappe pun enggan menyianyiakan kesempatan memperkuat Madrid, di mana idolanya tersebut mengukir namanya sebagai salah satu legenda hidup. Selain Ronaldo, pemain seperti Zidane, Ronaldo de Lima, hingga Raul Gonzalez turut menginspirasi langkah Mbappe membela Real Madrid.
Mimpi Mbappe untuk berkostum putih Real Madrid sebenarnya sudah muncul sejak empat tahun lalu, kala dirinya gemilang membela timnas Prancis di Piala Dunia 2018. Media-media Spanyol bahkan membuat kabar bahwa Madrid tengah memasang harga selangit untuk mendatangkan Mbappe dari Paris.
Namun niat tersebut selalu digagalkan oleh Nasser Al-Khelaifi, pemilik sekaligus presiden PSG. Pengusaha asal Qatar itu enggan melepas aset berharga, meski sempat ditawari dana mencapai 220 juta euro (sekitar Rp 3,6 triliun) oleh Madrid pada 2022 lalu.
Bahkan Mantan Presiden Prancis Emmanuel Macron juga dilibatkan untuk membujuk Mbappe agar bertahan di PSG. Alhasil, penyerang itu kemudian memperpanjang kontraknya di Prancis hingga 2025 dengan bayaran yang fantastis.
Kisruh Transfer yang Berliku
Meski sudah mengikat Mbappe dengan kontrak baru, PSG masih tak bisa memastikan masa depan pemain berusia 24 tahun itu. Kegagalan meraih gelar Liga Champions dari musim ke musim semakin memupus harapan bomber asal Bondy tersebut untuk bertahan di Parc des Princes.
Manajemen PSG pun dibuat bingung saat Mbappe mengisyaratkan kembali ke rencana hijrah ke Real Madrid musim panas ini. Situasi ini kembali memancing ketegangan antara kedua klub raksasa Eropa itu.
Presiden La Liga, Javier Tebas, bahkan sampai menuduh PSG telah melanggar aturan finansial fairplay dengan mempertahankan Mbappe di luar batas kemampuan finansial mereka. Tebas juga menyatakan kekecewaannya atas keputusan Mbappe yang memilih bertahan di Paris pada 2022 lalu dengan kontrak yang dinilai tak masuk akal.
"Saya sangat kecewa dengan keputusan Mbappe waktu itu. Dia telah mempermainkan Real Madrid dan akan menyesali keputusannya itu," tegas Tebas.