Mohon tunggu...
Devan Alhoni
Devan Alhoni Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas Dan Konsultan Independen

Seorang penikmat karya-karya abstrak dan filosofis, Saya memiliki hasrat yang mendalam untuk menjelajahi makna-makna tersembunyi dalam setiap untaian kata. Pena dan buku menjadi kawan setianya dalam mengarungi samudra gagasan yang tak berbatas. Bagi saya, menulis bukan sekadar mengekspresikan pemikiran, melainkan juga upaya untuk menggali kebenaran di antara celah-celah realitas. Membaca pun tak hanya sekadar aktivitas menelan baris demi baris kata, tetapi juga menjadi petualangan intelektual yang tak pernah usai. Dengan kecermatannya dalam mengurai konsep-konsep kompleks, saya senantiasa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang eksistensi manusia dan alam semesta. Baginya, dunia adalah panggung metafisika yang tak pernah mengering dari teka-teki untuk dipecahkan.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Keluarga Hartono Bawa Klub Como Menuju Kejayaan Serie A Italia

21 Mei 2024   02:18 Diperbarui: 21 Mei 2024   02:34 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di tubuh kepelatihan Komo, ada sosok legenda Timnas Indonesia, Kurniawan Yulianto, yang bertugas sebagai asisten pelatih. Kehadirannya memberi perspektif berbeda sekaligus menandai kebangkitan sepak bola Tanah Air.

Keberhasilan promosi ke Serie A menjadi awal babak baru bagi Komo. Serie A membawa tantangan yang jauh lebih berat dibanding Serie B. Namun dukungan penuh keluarga Hartono dan legenda sepak bola seperti Fabregas dan Henry, membuat Komo optimistis bisa bersaing di kompetisi elite Italia.

"Di musim pertama, Komo tak akan jor-joran dengan target tinggi. Bertahan di Serie A dan tak terdegradasi menjadi prioritas. Musim kedua, baru mungkin meningkatkan target ke papan atas, bahkan memperebutkan gelar juara," kata pengamat sepak bola Gianni Ramdani.

Mimpi Yang Diwujudkan

Keberhasilan Komo mewujudkan mimpinya merupakan puncak kerja keras semua pihak: para pemain, staf pelatih dan manajemen, serta dukungan finansial dari keluarga Hartono. Kisah ini membuktikan bahwa ambisi, kerja keras dan kegigihan mampu mengantarkan sebuah tim sepak bola menuju kejayaan.

"Ini salah satu tantangan terpenting dalam karir saya," ungkap Fabregas seusai memastikan promosi. "Komo punya masa depan panjang sebagai sebuah klub."

Keputusan keluarga Hartono mengakuisisi Komo saat masih bemain di Serie D pada 2019 terbilang mengejutkan. Namun dalam waktu empat tahun, kepemilikan yang disokong dengan pendanaan kuat dari Djarum Grup mengubah wajah klub kota kecil di Provinsi Lombardia itu.

Menurut laporan Forbes edisi 2023, kekayaan keluarga Hartono mencapai 39,7 miliar dolar AS atau setara Rp 593 triliun (asumsi kurs Rp 15.000 per dolar AS). Jumlah itu menempatkan mereka sebagai orang terkaya kedua di Indonesia setelah Keluarga Hartarto.

Angka fantastis ini memberi ruang gerak luas bagi Komo untuk menggelontorkan dana besar demi merekrut para pemain bintang dan membangun infrastruktur klub yang representatif. Ambisi keluarga Hartono pun sejalan dengan visi Komo untuk segera meraih kejayaan di pentas sepak bola Italia.

"Bersama para legenda, kami bertekad membuat Komo jadi salah satu tim terbesar di Serie A dalam beberapa tahun mendatang," tutur Michael Bambang Hartono, putra sulung Bambang Hartono.

"Prestasi Komo saat promosi menunjukkan kami di jalur yang benar untuk meraih mimpi itu," sambungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun